Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain

Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan desain Cross Sectional. Cross Sectional dipilih karena pengukuran variabel dilakukan dalam waktu yang sama. Penelitian ini melakukan analisis data sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2013.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2013 di seluruh Indonesia. Data Riskesdas merupakan data nasional yang diambil pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dengan jumlah Provinsi yang terpilih sebanyak 33 provinsi. Pemanfaatan data Riskesdas dianalisis pada bulan April hingga Mei 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah tangga di 33 provinsi, 497 kabupatenkota. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dirancang terpisah dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2013. Pemilihan sampel mempertimbangkan hal-hal berikut: a. Blok sensus yang sudah tidak ditemukanhilang karena bencana banjir, longsor, gempa bumi, seperti di Mentawai dan beberapa Kabupaten di Kalimantan lainnya b. Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk dijangkau seperti Papua c. Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi, bukan rumah tangga biasa. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional terdapat 11.986 blok sensus dengan response rate 99.9. Sampel Rumah Tangga yang berhasil dikunjungi sebanyak 294.959 dengan response rate 98.3. Sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang didata sebanyak 1.027.763 individu dengan response rate sebesar 93.0 Kemenkes, 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013. Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah responden yang terpilih sebagai sampel Riskesdas tahun 2013 dan berusia lebih dari 10 tahun karena variabel merokok ditanyakan pada responden yang berusia lebih dari 10 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang menderita kanker selain kanker yang diteliti oleh peneliti kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring. Pengeluaran responden yang mengalami kanker selain kanker yang diteliti untuk mengurangi risiko terjadinya bias.