Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau
onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel
normal dan berkembang menjadi tumor Hecht, 2012. Nikotin dan karsinogen juga dapat mengikat langsung ke beberapa
reseptor seluler, yang menyebabkan aktivasi dari serin treonin kinase Akt juga dikenal sebagai protein kinase B, Protein Kinase A PKA dan faktor
lainnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja apoptosis, meningkatkan angiogenesis dan peningkatan transformasi sel yang dapat
mengakibatkan berkembangnya sel tumor. Produk tembakau juga mengandung promotor tumor dan co-karsinogen, yang bisa mengaktifkan
Protein Kinase C PKC, Aktivator Protein 1 AP1 atau faktor-faktor lain, sehingga meningkatkan karsinogenesis yang mengakibatkan terbentuknya
sel tumor Hecht, 2012. Setelah perokok menghisap rokok bertahun-tahun maka perokok
akan menderita sakit. Semakin lama kebiasaan merokok, maka semakin besar juga kemungkinan terkena penyakit. Secara umum, penyaki seperti
kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh rokok akan diderita setelah merokok selama 10-20 tahun Aditama, 1997.
c. Faktor Risiko Kanker
1. Merokok
a. Status merokok
Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang yang merokok adalah sebesar 4,7 kali lebih berisiko
terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak merokok Hosseini, 2014. Penelitian Soemadi menyebutkan
bahwa merokok memiliki risiko 0,402 kali terkena kanker nasofaring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok
Soemadi, 2010. Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali
dibandingkan dengan bukan perokok Chao, 2000. Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena
kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok Hannan, 2009. Menurut penelitian Gaudet dkk,
perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang
tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara
Gaudet, 2013. Penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55
kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok Gao, 2013. Hasil penelitian Nainggolan