Pengertian Sekolah Unggul Komparasi Keunggulan Prestasi Akademik Siswa Antara Sekolah Unggulan dan Madrasah Unggulan (Studi pada SMA Negeri 8 Jakarta dan MA Negeri 4 Jakarta)

tertentu seperti sumber-sumber belajar yang dapat menggali potensi siswa agar optimal. Beberapa indikator yang menunjukkan sekolah berpenampilan unggul yaitu sekolah memiliki visi dan misi untuk meraih prestasimutu yang tinggi, semua personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi untuk berprestasi, adanya program pengadaan staf sesuai dengan perkembangan Iptek, adanya kendali mutu yang terus menerus quality control, adanya perbaikan mutu yang berkelanjutan continous quality improvement, serta adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid dan masyarakat. 48 Model sekolah yang baik menurut Hedley Beare, adalah sebagai berikut. “model should be consistent with what is known about understanding leadership, especially those aspects concerned with ensuring clarity, consensus and commitment to the purposes of the school, the unification of people around values, responsibility and authority at the school level, the sharing of leader ship roles, and implementing the vision for a school in policies, plans, budgets, and processes so that day to day activities ara shaped by the vision. ” 49 Dalam pengertian lain yakni model sekolah yang baik harus konsisten dengan apa yang diketahui tentang pemahaman kepemimpinan, terutama yang berkaitan dengan aspek kebutuhan dunia usaha, dunia kerja, dan pendidikan, konsensus dan komitmen terhadap tujuan sekolah, pengorganisasian orang-orang yang berkepentingan, tanggung jawab dan kewenangan di tingkat sekolah, berbagi peran pemimpin dalam unit, dan melaksanakan visi untuk sekolah dalam kebijakan, rencana, anggaran, dan proses sehingga suatu saat mencapai visi yang dirumuskan. Pengembangan sekolah di Indonesia mengacu pada tiga konsep yaitu pengembangan manajemen sekolah, pengembangan misi dan visi sekolah, serta pengembangan fasilitas. 50 Pemecahan masalah nasional melalui sekolah unggulan dan pemenangan persaingan, menuntut dimilikinya sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya yang 48 Nanang Fattah, loc.cit. 49 Hedley Beare, et.al., Creating an Excellent School; Some New Management Techniques,London: Routledge, 1989, p. 149. 50 Iif Khairu dan Sofyan, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional dan Nasional, Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2010, h. 109. disertai dengan kepemilikan moral. 51 Masalah tersebut dapat diperbaiki dengan pendidikan bermutu. Mutu pendidikan tidak lepas dari kajian mengenai bagaimana sebuah sekolah dapat dikelola secara efektif, efisien, dan berkeadilan untuk mewujudkan mutu pendidikan berdasar pada tujuan pendidikan nasional. Menurut Idris M. Noor, setelah proses pendidikan di sekolah unggul selesai, maka para lulusannya diharapkan agar: “a kompetensi sesuai dengan standar lulusan dan diperkaya dengan standar kompetensi, b daya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan keunggulan lokal di tingkat daerah, wilayah, nasional bahkan internasional, c kemampuan bersaing dalam berbagai lomba tingkat daerah, wilayah, nasional bahkan internasional, d kemampuan melanjutkan studi bersaing ke luar negeri, e kemampuan berbahasa asing, f kemampuan berperan aktif dalam sosio-kultural di masyarakat, dan g kemampuan menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara global. ” 52

C. Pembentukan Citra SekolahMadrasah Unggul

Masyarakat saat ini sudah pandai mencari tahu informasi sekolah terbaik dari kemajuan teknologi informasi. Kemudahan akses yang ditawarkan memudahkan berbagai informasi tentang keberhasilan sekolah dengan berbagai prestasinya. Berikut ini beberapa pemikiran yang dapat sebagai pertimbangan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya: a. Pengakuan SMAMA unggulan atau biasa; b. Kualitas guru dan siswa-siswanya; c. Kemanan sekolah dalam menunjang stabilitas belajar-mengajar; d. Fasilitas sekolah yang menunjang perkembangan kecerdasan dan prestasi anak; dan e. Ragam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. 53 Sekolah yang baik dan urung diinginkan siswa perlu menunjukkan kelebihankekuatannya, bukan kekurangannya. Dalam hal ini, Cyril Poster 51 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 289. 52 I dris HM Noor, “Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional SBI di Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK ”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, 2011, h. 255- 256. 53 Aischa Revaldi, Memilih Sekolah untuk Anak, Cet. 1, Solo: Inti Medina, 2010, h. 169.