dorongan yang kuat untuk membuktikan kalau ia mampu menggapainya. Waktu dalam belajar juga menjadi penentu dalam mencapai kesuksesan
dalam prestasi. Siswa yang memiliki jam lebih lama untuk belajar dan berlatih, akan berpenampilan aktif ketika proses KBM di sekolah. Oleh
karena itu, baik siswa berbakat atau pun siswa biasa, perlu memiliki motivasi belajar yang tinggi agar mampu meningkatkan personal branding
value. Jadi, perbedaan antara siswa berbakat dan biasa terletak pada motivasi, faktor lingkungan, dan kebiasaan dalam belajar.
4. Faktor-Faktor Pendukung Prestasi Belajar Siswa
Upaya mengubah perilaku seseorang merupakan hal yang sulit karena diperlukan sinergi dari dalam dan luar diri. Di saat peserta didik
belajar, peran pendidik mengoptimalkan topik belajar dengan menyentuh aspek psikologis. Maka dari itu, belajar membutuhkan proses yang panjang
dan kontinu. Dalam menunjang hal tersebut, pendidik telah merumuskan segala hal yang akan terjadi di kelas melalui Satuan Acara Pembelajaran
SAP. Di sanalah tersusun materi ajar, rencana belajar, metode apa yang digunakan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Belajar berarti berubah. Sifat perubahan yang tidak nampak intangible menjadi sulit ternilai namun dapat dilihat berdasarkan tingkah
laku. Perubahan tersebut yang dianggap penting dan mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar prestasi. Berdasarkan hal
tersebut berikut ini faktor-faktor mempengaruhi kualitas prestasi siswa: 1
Sistem evaluasi yang digunakan oleh sekolah; 2
Pengaruh lingkungan pendidikan; 3
Latar belakang sosial-ekonomi keluarga; serta 4
Kemampuan dasar kognitif siswa.
23
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik siswa:
23
Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, cet.4, Jakarta: Balai Pustaka, 1993, h.18.
1 Faktor internal, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa;
2 Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa;
3 Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
24
Pembelajaran yang telah terlaksana dengan baik, maka selanjutnya dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan langkah akhir dalam memberi
gambaran tentang ukuran pemahaman siswa setelah melalui proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pengaruh
lingkungan pendidikan turut menentukan prestasi siswa di sekolah. Latar belakang sosial-ekonomi keluarga juga memberikan dampak besar terhadap
perkembangan siswa. Selain itu, kemampuan dasar siswa membawa kemudahan dalam menjalankan misinya sesuai cita-cita yang diharapkan,
seperti tingkat IQ, emosional anak, dan motivasi belajar.
5. Faktor–Faktor Penghambat Prestasi Belajar Siswa
Dalam rangka mengatasi penghambat prestasi siswa, perlu diketahui aspek dasar penyebabnya. Seperti yang dikutip dari Syaiful Bahri Djamarah,
berikut ini beberapa faktor yang menghambat prestasi siswa, yakni: 1
Yang bersifat kognitif ranah cipta, antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektualinteligensi peserta didik;
2 Yang bersifat afektif ranah rasa, antara lain seperti labilnya
emosi dan sikap; 3
Yang bersifat psikomotor ranah karsa, antara lain seperti terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran mata
dan telinga.
25
Berdasarkan informasi tersebut, tiga ranah di atas dapat memengaruhi prestasi siswa, baik akademik maupun non akademik.
Sedangkan untuk mengatasinya, Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan enam tahapan yakni sebagai berikut.
1 Pengumpulan data, dengan melakukan pengumpulan informasi
melalui teknik wawancara dan dokumentasi.
24
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Ed. Revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 145- 146.
25
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, cet. 3, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, h. 235.