Menuju Sekolah Berprestasi Komparasi Keunggulan Prestasi Akademik Siswa Antara Sekolah Unggulan dan Madrasah Unggulan (Studi pada SMA Negeri 8 Jakarta dan MA Negeri 4 Jakarta)

4 Masyarakat sebagai partisipan di dalam sistem pengelolaan sekolah. 39 Sekolah unggul dirancang untuk memberikan pelayanan belajar yang memadai bagi siswa yang benar-benar mempunyai kemampuan yang lebih dari rata-ratanya. Pemberian pelayanan pembelajaran tersebut dilakukan supaya potensi anak dapat berkembang dengan optimal. Masalah pendidikan yang serius di negara kita karena rendahnya mutu pendidikan. Dengan semakin dekatnya kerjasama perdagangan bebas antara pemerintah dengan sejumlah negara yang tergabung dalam AFTA, maka satuan pendidikan terutama pendidikan menengah perlu memperbaiki sektor yang lemah. Wayan Koster berpendapat bahwa, “Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi tuntutan pembangunan bangsa di berbagai bidang.” 40 Sekolah unggulan dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran output pendidikannya sehingga mampu untuk bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa di lembaga pendidikan luar negeri.. Untuk mencapainya, maka diperlukan sinergi berupa intake siswa, tenaga pendidikan dan kependidikan, serta sistem pendidikan serta proses pembelajaran yang terintegrasi.

2. Karakteristik Sekolah Unggul

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan sekolah unggulan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sekolah unggulan harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Masukan input diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan; 2. Sarana dan prasarana menunjang untuk pemenuhan kebutuhan belajar dan penyaluran minat dan bakat siswa; 3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan nyata; 39 Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; Dalam Konteks Penerapan MBS, cet. 1, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012, h. 114. 40 Wayan Koster, “Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektif dengan Sekolah Tidak Efektif”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 031, 2001, h. 470-471. 4. Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang unggul,baik dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas; 5. Kurikulum yang diperkaya, yakni melakukan pengembangan dan improvisasi kurikulum secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar; 6. Rentang waktu belajar sekolah yang lebih panjang dibandingkan sekolah lain dan tersedianya asrama yang memadai; 7. Proses belajar mengajar yang berkualitas dan hasilnya selalu dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, lembaga, maupun masyarakat; 8. Adanya perlakuan tambahan di luar kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas, dan disiplin, sistem asrama dan kegiatan ekstrakurikuler dan lainnya; 9. Pembinaan kemampuan kepemimpinan yang menyatu dalam keseluruhan sistem pembinaan siswa melalui praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari, bukan sebagai materi pelajaran. 41 Pada dasarnya, sekolah unggulan dan non unggulan tidak bergantung pada sekolah negeri ataupun swasa. Sekolahmadrasah negeri pada masa ini tidak lagi memberlakukan biaya masuk kepada siswa karena kebijakan sekolah gratis oleh pemerintah. Setiap sekolah unggulan biasanya memiliki standar mutu tertentu yang tidak terbatas pada kriteria input siswa, melainkan juga standar dalam proses belajar seterusnya selama di sekolah itu. Standar ini tidak hanya meliputi standar akademis, melainkan juga hubungan sosial dalam sekolah itu. Jerome S. Arcaro membuat diagram bangunan sekolah bermutu sebagai berikut. 41 Suhartono dan Ngadirun, loc.cit., h. 9-10.