Selain itu, sosok kepala sekolah harus aktif berkomunikasi kepada para bawahan menggunakan metode tertentu. Berikut ini paparan
pendekatan komunikasi organisasi menurut Arni Muhammad: 1
Pendekatan makro; yakni organisasi dipandang sebagai suatu strukur global yang berinteraksi dengan lingkungannya.
2 Pendekatan mikro; yakni memfokuskan kepada komunikasi dalam
unit dan subunit pada suatu organisasi.
32
8. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan berperan penting dalam pemberian pengalmaan pembentukan karakter. Lingkungan pendidikan menurut Abdul Kadir,
yakni segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat terhadap individu.
33
Terdapat tiga macam lingkungan pendidikan yang berpengaruh terhadap siswa yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. a.
Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan bagian lingkungan pendidikan. Keluarga memberikan dasar-dasar ajaran bagi
seseorang. Peran orang tua memegang hal penting dalam pengajaran tersebut. Orang tua sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya
berupaya menanamkan nilai-nilai pengajaran hidup baginya. Sebab sebelum anak keluar lebih jauh dari lingkungan keluarga, interaksi
pertama meraka adalah dengan orang tua. Peran orang tua sangat mempengaruhi kepribadian anak, mereka harus menanamkan kebaikan
dan membiasakannya secara terus-menerus agar anak dapat tumbuh dan
32
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, cet. 12, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.75- 77.
33
Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, cet. 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, h.157.
berkembang menjadi manusia yang berkepribadian baik dan juga dapat berprestasi di sekolahnya.
b. Lingkungan sekolah. Sekolah sebagai pendidikan kedua setelah
lingkungan keluarga yang menyelenggarakan sistem pendidikan yang terstruktur dan pengelolaannya lebih ketat. Sebagaimana sekolah
menurut Azra dalam Abdul Kadir yakni pendidikan di sekolah, biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang
mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan.
34
c. Lingkungan masyarakat. Dalam proses belajarnya, anak membutuhkan
segala hal yang dapat mendukung pencapaian prestasinya. Melalui sosialisasi dengan teman sebaya dan ke masyarakat, siswa dituntut dapat
hidup bersosial seperti mengikuti organisasi kepemudaan dan koperasi. Menurut Abdul Kadir, masyarakat memikul tanggung jawab dalam
membina, mengajak kepada kebaikan, dan melarang kegiatan-kegiatan yang dapat merusak dirinya dan orang lain.
35
B. Sekolah Unggul
Sekolah yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan lomba nasional maupun internasional dan siswanya berhasil menjadi pemenang dapat
dikategorikan sebagai sekolah unggul. Namun, sistem pendidikan di sekolah yang memberi nilai lebih terhadap pemenuhan kesempatan dan pemerataan
kepada siswa belum dikatakan sebagai pemberi layanan pada siswa berprestasi. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan inteligensi antara siswa biasa dan
siswa berbakat. Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa berbakat tersebut, diperlukan sekolah khusus yakni dikenal sebagai “sekolah
unggulan”.
34
Ibid., h. 163.
35
Ibid., h. 168.