Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan

a. Pengawasan yang sebaik-baiknya terhadap keluar masuknya persediaan material yang dipindahkan b. Eliminasi kerusakan pada bahan selama pemindahan berlangsung c. Fleksibilitas untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dan kondisi-kondisi khusus dalam memindahkan bahan ditinjau dari sifatnya. 3. Memperbaiki kondisi area kerja Pemindahan bahan yang baik akan dapat memenuhi tujuan ini, dengan cara: a. Memberikan kondisi kerja yang lebih nyaman dan aman b. Mengurangi faktor kelelahan bagi pekerjaoperator c. Menigkatkan perasaan nyaman bagi operator d. Memacu pekerja untuk mau bekerja lebih produktif lagi 4. Memperbaiki distribusi material Dalam hal ini, kegiatan material handling memiliki sasaran : a. Mengurangi terjadinya kerusakan terhadap produk selama proses pemindahan bahan dan pengiriman b. Memperbaiki jalur pemindahan bahan c. Memperbaiki lokasi dan pengaturan dalam fasilitas penyimpanan gudang d. Maningkatkan efisiensi dalam hal pengiriman barang dan penerimaan 5. Mengurangi biaya Pengurangan biaya ini dapat dicapai melalui : a. Penurunan biaya inventory b. Pemanfaatan luas area untuk kepentingan yang lebih baik c. Peningkatan produktivitas

3.5.3. Minimisasi Material Handling

Masalah pemindahan bahan mencakup kemungkinan bahwa sumber atau tujuan dapat dipergunakan sebagai titik antara dalam mencari hasil optimal. Minimisasi material handling adalah kegiatan untuk memperkecil jarak perpindahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ij ij m j n i d x Mp Min ∑ ∑ = =1 S.t : x ij ≥ 0 d ij ≥ 0 x ii = 0 Dimana : x ij = Frekuensi Perpindahan material dari mesin i ke mesin j. d ij = Jarak Perpindahan dari mesin i ke mesin j. n = Jumlah mesin

3.6. Muther’s Systematic Layout Planning Procedure

11 Muther mengembangkan prosedur layout yang disebut systematic layout planning SLP. Prosedur ini menggunakan 4 alat bantu yaitu flow process chart, activity relationship, activity relationship diagram dan space relationship diagram.. Prosedur perencanaan tata letak pabrik menurut Muther’s Systematic Layout Planning Procedure antara lain: 11 Hari Purnomo. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Yogyakarta, 2004. hal 121-126 1. Melakukan pengumpulan data awal, yaitu data rancangan produk, rancangan proses dan rancangan jadwal produksi 2. Menentukan aliran material 3. Menentukan hubungan aktivitas atau kegiatan 4. Membuat diagram hubungan aktivitas dan aliran 5. Menentukan jumlah kebutuhan ruangan dan disesuaikan dengan ukuran ruangan yang tersedia 6. Membuat diagram hubungan ruangan 7. Membuat modifikasi dan batasan praktis dalam pembuatan alternatif layout 8. Pembuatan alternatif layout 9. Mengevaluasi dan memilih alternatif layout Pada dasarnya, langkah-langkah dalam perencanaan tata letak dapat dikategorikan ke dalam tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap analisis yang meliputi: a. Data masukan, yaitu data yang berhubungan dengan rancangan produk, rancangan proses b. Analisis aliran material merupakan analisis pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen-departemen atau aktivitas-aktivitas operasional c. Analisis hubungan aktivitas merupakan analisis pengukuran kualitatif dengan menggunakan Activity Relationship Chart ARC d. Diagram hubungan aktivitas yang merupakan kombinasi dari analisis material secara kuantitatif dengan kualitatif