Travel Chart LANDASAN TEORI

11. Menunjukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan perpindahannya 12. Pemendekan jarak perjalanan selama proses Menurut Llewellyn, keuntungan dari penggunaan travel chart antara lain: 1. Metode ini dapat diperluas untuk sejumlah produkkomponen, sejumlah departemen atau sejumlah bentuk bangunan 2. Metode ini tidak terbatas hanya pada satu jenis produk. Prinsip yang diterapkan di dalam analisa material dengan menggunakan travel chart ini adalah mencoba untuk mencari total material handling yang minimal dengan cara: 1. Material dengan bobotvolume besar dipindahkan dalam jarak yang sependek- pendeknya. Urutan proses yang berkaitan dengan layout fasilitas produksi diatur sesuai dengan ketentuan ini. 2. Sedapat mungkin dihindari dari adanya aliran balik back tracking karena hal tersebut menyebabkan aktivitas material handling harus dilaksanakan 2 kali langkah kegiatan. Secara umum analisa material dengan menggunakan travel chart sangat baik diaplikasikan untuk perancangan layout berdasarkan aliran proses process layout. Pemakaian travel chart tidak sesuai bila diaplikasikan untuk perancangan layout berdasarkan aliran produk product layout karena disini mesin-mesin sudah diatur berdasarkan urutan proses produksi jarak sependek-pendeknya. Travel chart berbeda dengan ARC Activity Relationship Chart, dimana travel chart berdasar pada tata letak yang ada dan merupakan data jumlah aliran yang berhubungan dengan tata letak yang diberikan 15 . Prosedur yang digunakan dalam pembentukan travel chart antara lain: 1. Pengumpulan data yang dibutuhkan, antara lain: a. Jenis produkkomponen b. Urutan proses produksi c. Volume produksi d. Jumlah bahan yang dipindahkan e. Luas area tiap operasi 2. Pengolahan data dan pembentukan travel chart 3. Penggambaran layout skematik Dari travel chart, dikembangkan sebuah layout skematik, dimana lingkaran kecil digunakan untuk menggambarkan kegiatan operasi produksidepartemen, dan garis penghubung antara 1 lingkaran dengan lingkaran lainnya merupakan gambaran dari hubungan kegiatan pemindahan bahan antara operasi yang ditunjukkannya. Pada garis ini akan dicantumkan angka-angka yang merupakan data yang digunakan sebagai dasar analisis. 4. Pemeriksaan efisiensi layout Dari travel chart yang telah dibuat, dilakukan perhitungan frekuensi aliran perpindahan dan momen perpindahan. 15 Steven Nahmias. Production and Operation Analysis. hal 562 a. Frekuensi aliran perpindahan antar departemen Frekuensi aliran perpindahan antar departemen per tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. F = f x t Dimana, F = Frekuensi aliran perpindahan antar departemen per tahun f = Frekuensi aliran perpindahan antar departemen per hari t = Jumlah hari dalam 1 tahun b. Jumlah momen perpindahan material untuk tiap tahunnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Mo = F x d Dimana, Mo = Jumlah momen perpindahan material untuk tiap tahunnya F = Frekuensi aliran perpindahan antar departemen per tahun d = Jarak antar departemen 5. Proses trial and error Proses trial and error disini maksudnya mengubah posisi salah satu pusat kegiatan. Dalam hal ini, akan dipilih satu proses yang mempunyai hubungan atau keterkaitan terbanyak dengan proses lain dan akan diletakkan pada pusat center diantara semua proses produksi kemudian dihitung nilai efisiensi layoutnya. Proses ini dilakukan sampai nilai efisiensi dari layout yang dirancang tidak lagi mengalami peningkatan yang berarti relatif konstan. Hal ini berarti telah diperoleh suatu susunan tata letak yang memenuhi tingkat efisiensi yang optimum sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Penentuan titik koordinat didapatkan dengan menggunakan rumus: Koordinat X = X + 2 1 X X − Koordinat Y = Y + 2 1 Y Y − Dimana, X = titik X awal X 1 = titik X akhir Y = titik Y awal Y 1 = titik Y akhir

3.8. Quant System QS

16 Dalam pemakaiannya, Quant System memerlukan input untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Input tersebut antara lain, layout asal, sejumlah departemen dan data aliran from to chart. Langkah pertama dalam perancangan tata letak awal dengan program QS adalah dengan memasukkan spesifikasi masalah tentang jumlah departemen yang akan dirancang dan baris serta kolom yang akan dibuat. Selanjutnya memasukkan nama-nama departemen, bentuk departemen apakah persegi panjang atau bukan, serta departemen dengan lokasi yang tetap. Jika terdapat departemen dengan lokasi tetap tulis yes pada kolom fix located. Langkah berikutnya adalah 16 Hari Purnomo.Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Yogyakarta, 2004. hal 199-200 melakukan pengisian initial layout, dan data aliran. Dari initial layout ini akan tercipta gambaran tata letak awal yang berupa kisi-kisi, dan masing-masing kisi diasumsikan memiliki ukuran tertentu. Dalam program QS untuk menentukan jarak antar departemen terdapat 3 model pilihan, yaitu model jarak rectiliniear, model jarak squared Euclidean dan model jarak Euclidean.