Variabel dan Defenisi Operasional

3.6. Variabel dan Defenisi Operasional

3.6.1. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhifaktor-faktr yang diukur, untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati Setyosari, 2012. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah : Metode problem based larning dan metode konvensional 3.5.1. Variabel dependen Variabel dependen atau variabel terikat adalah suatu variabel respon atau hasil yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independen Setyosari, 2012. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah : kepuasan mahasiswa 3.5.2. Defenisi Operasional 3.5.2.1. Problem based learning adalah sebuah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal, dipersiapkan skenario masalah sebelum instruksi dan persiapan dilakukan, mengenalkan dan melibatkan staf dalam situasi pembelajaran. 3.5.2.2. Metode konvensional adalah sistem pembelajaran yang bersifat satu arah, dimana pemberian materi oleh dosen yang menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan menjadi satu-satunya sumber ilmu sehingga mahasiswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran 3.5.2.3. Kepuasan mahasiswa adalah penilaian subyektif mahasiswa dari hasil pengalaman proses pendidikan dimana belajar mengajar sebagai Universita Sumatera Utara pemenuhan kebutuhan, keinginan ataupun tujuan pembelajaran dengan metode pembelajaran, menggunakan indikator persepsi tentang proses pembelajaran, persepsi tentang pendidik, persepsi diri tentang akademik, persepsi tentang suasana pembelajaran, persepsi tentang lingkungan sosial. Kategori yang digunakan adalah sangat puas proses pendidikan yang bermutu tinggi, puas proses pendidikan yang lebih banyak memberikan pengalaman yang positif, tidak puas banyak ditemukan masalah dalam proses pendidikan, dan sangat tidak puas proses pendidikan sangat tidak baik. 1. Kepuasan tentang proses pembelajaran adalah penilaian subyektif mahasiswa dalam pengalaman pembelajaran keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran, pembelajaran yang memotivasi, pembelajaran berpusat pada mahasiswa, pembelajaran yang fokus dan mengembangkan kompetensi dan kepercayaan diri, pengaturan waktu pembelajaran baik, tujuan pembelajaran jelas, keterlibatan dan kemampuan pendidik dalam memfasilitasi proses pembelajaran. Kategori yang digunakan adalah sangat puas proses pembelajaran yang dinilai sangat baik, puas proses pembelajaran yang lebih banyak memberikan pengalaman yang positif, tidak puas proses pembelajaran lebih banyak dipersepsikan negatif, dan sangat tidak puas proses pembelajaran sangat tidak baik. 2. Kepuasan tentang pendidik adalah penilaian subyektif mahasiswa tentang keterlibatan pendidik dalam proses pembelajaran meliputi pengetahuan pendidik, pengajaran oleh pendidik tentang konsultasi dan komunikasi 43 Universita Sumatera Utara pada pasien, interaksi pendidik dan mahasiswa, kemampuan pendidik memotivasi dengan memberikan umpan balik yang positif, memberikan kritik membangun dan memberikan contoh yang jelas, dan sikap pendidik dalam proses pembelajaran. Kategori yang digunakan adalah sangat puas pendidik dinilai sangat baik dan dapat menjadi contoh, puas pendidik yang dinilai baik dan terus berusaha menjadi lebih baik, tidak puas pendidik yang melakukan beberapa kesalahan dan membutuhkan pelatihan kembali untuk menjadi lebih baik, dan sangat tidak puas pendidik yang dinilai sangat buruk dan selalu melakukan kesalahan. 3. Kepuasan diri tentang akademik adalah penilaian subyektif mahasiswa tentang kemampuan dan hasil akademik yang didapatkan mahasiswa meliputi strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, kepercayaan diri mahasiswa dan mengetahui kebutuhannya akan pengetahuan, pembelajaran yang mempersiapkan mahasiswa untuk tahun pembelajaran berikutnya hingga menjadi perawat, dan kemampuan memecahkan masalah. Kategori yang digunakan adalah sangat puas persepsi mahasiswa baik dan penuh percaya diri akan kemampuan akademik, puas persepsi mahasiswa lebih positif untuk pengembangan kemampuan akademik, tidak puas persepsi mahasiswa negatif akan kemampuan akademik, dan sangat tidak puas persepsi mahasiswa yang merasa gagal dalam kegiatan akademik. 4. Kepuasan tentang suasana pembelajaran adalah penilaian subyektif mahasiswa tentang keadaan dan nilai yang dimiliki mahasiswa dalam 44 Universita Sumatera Utara kegiatan belajar meliputi suasana belajar santai dan nyaman dalam proses pembelajaran dan seminartutorial, pengaturan waktu yang baik, suasana belajar yang meningkatkan konsentrasi dan kesempatan mengembangkan kemampuan interpersonal, suasana belajar yang memotivasi dan memberikan kesempatan bertanya, pengalaman belajar yang menyenangkan dan bertanggung jawab. Kategori yang digunakan adalah sangat puas suasana belajar yang dirasakan sangat baik dan menyenangkan, puas sikap tentang suasana belajar yang lebih banyak ke arah positif, tidak puas ada beberapa hal yang perlu diubah dari suasana belajar yang ada, dan sangat tidak puas suasana belajar yang dirasakan sangat tidak menyenangkan. 5. Kepuasan diri tentang lingkungan sosial adalah penilaian subyektif mahasiswa tentang dukungan sosial yang didapat mahasiswa dalam pembelajaran meliputi dukungan yang baik bagi mahasiswa dalam menjalani proses belajarnya, kehidupan sosial yang baik, memiliki teman baik dalam kelas dan tidak merasa kesepian, lingkungan yang tidak membosankan dan fasilitas pembelajaran yang mendukung. Kategori yang digunakan adalah sangat puas lingkungan sosial sangat baik, puas lingkungan sosial yang dipersepsikan cukup baik, tidak terlalu buruk, tidak puas bukan tempat yang baik untuk bersosialisasi, dan sangat tidak puas lingkungan sosial yang menyedihkan. Universita Sumatera Utara

3.7. Metode Pengukuran

Dokumen yang terkait

Kepuasan Mahasiswa tentang Kinerja Dosen dalam Pembelajaran pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Keperawatan USU

11 150 121

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SELF DIRECTED LEARNING (SDL) PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

6 19 21

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)

0 2 120

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SKILL LABORATORY (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN NUR PURWODADI)

0 2 67

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH BLOK SISTEM PENCERNAAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN NUR PURWODADI

0 13 105

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ANATOMI MAHASISWA PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA.

0 3 31

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH T

0 0 1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

0 0 9

Perbandingan Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Metode Problem Based Learning Dan Konvensional Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Di Medan

0 0 20

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

0 0 23