Konsumsi Ikan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsumsi Ikan

Konsumsi pangan merupakan informasi tentang jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu, sehingga penilaian konsumsi pangan dapat berdasarkan jumlah maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Sumber pangan hewani bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan fisik anak dan juga mendukung perkembangan kognitif anak. Sumber pangan hewani merupakan sumber protein yang kaya asam amino esensial, tidak dapat disintesis dalam tubuh sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh balita sehingga harus ada di dalam makanan. Sumber pangan hewani terdiri dari telur, daging unggas,daging sapi dan ikan Mutiah, 2012. Ikan didefinisikan secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan sirip, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi linea lateralis sebagai organ keseimbangannya. Namun apabila kita mengacu kepada Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, maka definisi ikan yang dimaksud menjadi berbeda dan luas cakupannya. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No.45 Tahun 2009, ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Universitas Sumatera Utara Didalam bagian penjelasan dijelaskan bahwa yang termasuk ke dalam jenis ikan adalah : a. ikan bersirip pisces; b. udang, rajungan, kepiting, dan sebangsanya crustacea; c. kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya mollusca; d. ubur-ubur dan sebangsanya coelenterata; e. tripang, bulu babi, dan sebangsanya echinodermata; f. kodok dan sebangsanya amphibia; g. buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan sebangsanya reptilia; h. paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sebangsanya mammalia; i. rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air algae; dan j. biota perairan lainnya FAO mendefinisikan ikan sebagai organisme yang hidup diair. Kelompok organisme yang dikelompokan sebagai ikan adalah ikan bersirip fin fish, krustasea, moluska, binatang air lainnya dan tanaman air. Ikan termasuk kelas Pisces yang merupakan kelas terbesar dalam golongan vertebrata Djuwanah dalam Hartati, 2005. Ikan dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan habitatnya, yaitu ikan laut dan ikan air tawar. Ikan laut adalah ikan yang hidup di laut. Contoh ikan laut adalah tongkol, kakap, bawal, selar, kembung, layang, teri, tenggiri, pari. Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di air payau, empang, tambak, danau, rawa, kali, dan Universitas Sumatera Utara galengan, contohnya gurami, mas, mujair, gabus, lele, bandeng, belut. Tarwotjo, 1998. Habitat tersebut akan menentukan jenis makanan ikan, yang kemudian akan mempengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air tawar terutama kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral Khomsan, 2004.Menurut Devi dalam Mutiah 2012, nilai gizi ikan laut lebih tinggi dibandingkan ikan air tawar. Kandungan asam lemak omega-3 yang relatif tinggi membuat ikan laut dalam baik untuk pertumbuhan otak anak. Sampai saat ini umumnya ikan hanya dikonsumsi langsung, padahal sebenarnya ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan asin, kemplang, baso ikan, tepung ikan, dan sebagainya Yuliarti, 2008. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata daging ikan mempunyai komposisi kimia sebagai berikut: Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daging Ikan Komposisi Jumlah Kandungan Air 60,0 – 84,0 Protein 18,0 – 30,0 Lemak 0,1 –2,2 Karbohidrat 0,0 – 1,0 Vitamin dan Mineral Sisanya Sumber: Suhartini dan Hidayat dalam Meliala 2009. Kebutuhan setiap manusia akan protein hewani sangat bervariasi, tergantung pada umur, jenis kelamin,dan aktivitas yang dilakukan. Kalau kita andaikan sumber protein hewani hanya berasal dari ikan, rata-rata protein ikan yang harus dimakan dan Universitas Sumatera Utara sumbangan protein ikan terhadap angka kecukupan protein menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Presentase Sumbangan Konsumsi Protein Ikan dan Hasil Olahannya Terhadap Angka Kecukupan Protein Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur Thn Rata-rata protein ikan grhari Rata-rata AKP grhari Sumbangan protein ikan thdp AKP Bayi, anak 0 – 9 7,5 28 26,8 Wanita, remaja 10 – 19 10,1 62 16,3 Pria, remaja 10 – 19 10,3 64 16,1 Wanita, dewasa 19 – 55 13,8 56 24,6 Pria, dewasa 19 – 55 12,4 64 19,4 Wanita, lansia 55 10,4 55 18,9 Pria, lansia 55 11,4 62 18,4 Sumber: Riskesdas, 2010. Daging ikan mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting bagi tubuh manusia, diantaranya: 1. Menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari 2. Membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh 3. Mempertinggi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan juga memperlancar proses-proses fisiologis di dalam tubuh Saparinto, 2006. Kekurangan daging ikan dapat berakibat timbulnya penyakit kuashiorkor, busung lapar, terhambatnya pertumbuhan mata, kulit dan tulang serta menurunnya tingkat kecerdasan terutama pada anak-anak, bahkan dapat menimbulkan kematian. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh apabila kita lebih memanfaatkan ikan sebagai sumber makanan daripada produk hewani lainnya, yakni: 1. Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi 20 dan tersusun oleh sejumlah asam amino yang berpola mendekati pola kebutuhan asam amino di dalam tubuh manusia. Nilai biologis NB ikan relatif tinggi yaitu sebesar 90, artinya apabila berat daging ikan yang dimakan adalah 100 gram, jumlah protein yang akan diserap oleh tubuh lebih kurang 90 dan hanya 10 yang terbuang. 2. Daging ikan relatif lunak karena hanya mengandung sedikit tenunan pengikat tendon sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. 3. Meskipundaging ikan mengandung lemak cukup tinggi 0,1-2,2, akan tetapi karena 25 dari jumlah tersebut merupakan asam-asam lemak tak jenuh terutama asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan manusia dan kadar kolesterol sangat rendah, daging ikan tidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orang-orang yang kelebihan kolesterol. 4. Daging ikan mengandung sejumlah mineral yang sangat dibutuhkan tubuh manusia, seperti: K, Cl, P, S, Mg, Ca, Fe, Mn, Zn, F, Ar, Cu, dan Y. Selain itu ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan hidup manusia, sehingga sangat menunjang kesehatan mata, kulit, dan proses pembentukan tulang terutama pada anak balita. 5. Ikan dapat dengan cepat dan mudah disajikan dalam berbagai bentuk olahan. Universitas Sumatera Utara 6. Harga ikan relatif murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lain. Dengan demikian, biaya yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani melalui peningkatan produksi perikanan relatif murah. 7. Daging ikan dapat diterima oleh segenap lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi kesehatan, agama, suku bangsa, maupun tingkat perekonomian Afrianto Liviawaty, 1996. Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung asam lemak tak jenuh. Omega-3 dan omega-6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar trigliserida dan mencegah penggumpalan darah, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega-3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita sehingga tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal.Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia harus mengonsumsi tidak kurang dari 2,4 dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0 dari total asupan omega-3 Meliala, 2009. Kandungan omega-3 pada beberapa jenis ikan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Kandungan Omega 3 dalamBerbagai Jenis Ikan Per 100 gr Ikan Jenis Ikan Kandungan Lemak Total Asam Lemak Kolesterol Jenuh g Tak Jenuh g Tak Jenuh Ganda g Bawal 9,5 3,5 2,6 1,1 50 Ekor kuning 1,2 0,3 0,2 0,3 - Kepiting 1,1 0,1 0,2 0,4 127 Kembung 11,5 3,0 4,7 3,0 47 Lais 4,3 1,0 1,6 1,0 58 Emas 5,6 1,5 2,3 1,4 67 Nilam 8,2 0,2 3,8 1,5 - Rajungan 1,3 3,6 0,2 0,5 78 Tenggiri 13,9 1,3 5,4 3,7 80 Teri 4,8 1,3 1,2 1,6 - Tongkol 4,9 0,2 0,2 1,8 77 Tiram 0,8 0,1 0,1 0,3 47 Udang 1,5 0,2 0,3 0,6 125 Sumber: Saparinto, 2006. Menurut Waisima dalam Mutiah 2012, masyarakat di negara dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi, selain berkolerasi positif dengan tingkat kecerdasan masyarakat, penurunan kolesterol dan pencegahan berbagai penyakit degeneratif, juga menunjukkan tingkat harapan hidup yang relatif lebih lama yaitu mencapai sekitar 80 tahun. Menurut Khomsan 2002, budaya makan ikan yang tinggi dalam masyarakat Jepang telah membuktikan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan dan kecerdasan pada anak-anak di negara tersebut. Konsumsi ikan minimal 2-3 kali dalam sehari efeknya dapat mencegah penyakit, menjadi cerdas dan sehat Siswono dalam Meliala, 2009. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein dari bahan pangan ikan pada kelompok usia bayi dan anak-anak adalah 7,5 gramhari. Kandungan protein ikan menurut DKBM selengkapnya terdapat pada Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Kandungan Protein dalam Berbagai Jenis Ikan Per 100 gr Ikan Jenis Ikan Protein g Bader tawes 19,0 Bandeng 20,0 Bawal 19,0 Bekasang 14,0 Beunteur 14,0 Cue selar kuning 27,0 Ekor kuning 17,0 Gabus kering 58,0 Gabus segar 25,2 Hiu, ikan hiu 20,1 Ikan asin kering 42,0 Ikan mas 16,0 Ikan segar 17,0 Kakap 20,0 Kembung 22,0 Keong 12,0 Kepiting 13,8 Kerang 8,0 Kodok 16,4 Kerupuk ikan, dengan pati 16,0 Kerupuk udang, dengan pati 17,2 Kura-kura 19,1 Layang 22,0 Lemuru 20,0 Paling, belut 14,0 Peda banjar 28,0 Pepetek 32,0 Petis udang 15,0 Petis ikan 20,0 Pindang banjar 28,0 Pindang benggol 31,0 Pindang layang 30,0 Pindang selar kecil 27,0 Rebon udang kecil segar 16,2 Rebon kering 59,4 Sardencis dalam kaleng 21,1 Selar kering 38,0 Selar segar 18,8 Sepat kering 38,0 Tembang 16,0 Teri bubuk 60,0 Teri kering 33,4 Teri kering sekali tawar 68,7 Teri nasi kering 32,5 Teri segar 16,0 Terasi merah 30,0 Udang kering 62,4 Udang segar 21,0 Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1996 Universitas Sumatera Utara

2.2. Prestasi Belajar