commit to user
55
55
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN Persero APJ Surakarta
Kelistrikan Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1901 Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloces Electriced
Mij S.E.M
untuk keperluan
sendiri. Bermula
dari munculnya
ketenagalistrikkan yang dibangkitkan oleh beberapa perusahaan Belanda untuk keperluan sendiri, diantaranya pabrik gula dan pabrik teh.
Ketenagalistrikkan yang dimaksudadalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Kelistrikkan untuk kemanfaatan
umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu CV Nign di Batavia. Perusahaan ini semula bergerak dibidang gas, akan tetapi dikemudian
hari memperluas usahanya dibidang listrik untuk kemanfaatan umum. Kemudian pada tahun 1893 oleh pemerintah-pemerintah daerah pada jaman
penjajahan Belanda telah didirikan perusahaan-perusahaan listrik di Batavia sekarang Jakarta Electric Cittet Bendri JTF Batavia, Surabaya, Medan,
Palembang, Makassar sekarang Ujung Pandang dan Ambon. Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai dengan adanya S. V Negn,
yang semula bergerak di bidang gas kemudian memperluas usahanya di bidang listrik untuk umum, namun hal tersebut tidak berjalan lama sampai
commit to user
56 kurang lebih tahun 1942. Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda
kepada Jepang dalam Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena itu perusahaan listrik yang ada kemudian diambil alih oleh
Jepang termasuk semua personel dalam perusahaan listrik tersebut. Hal ini pun tidak berjalan lama seperti halnya pada masa pemerintahan Belanda.
Pada pertengahan 1945 perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai oleh Jepang kini beralih dikuasai oleh pemerintah Indonesia dengan nama
Jawatan Listrik dan Gas. Tetapi hal ini pun tidak berjalan lama karena pada tahun 1948 terjadi Agresi Militer Belanda I dan II dimana sebagian besar
perusahaan-perusahaan listrik kembali dikuasai oleh pemerintah Belanda dengan nama N.V.S.E.M. Namun pada tahun 1958 dikeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan adanya Peraturan Pemeritah tersebut, maka seluruh
perusahaan listrik Belanda beralih tangan menjadi milik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 86 tahun 1958, nama Perusahaan Listrik
dan Gas diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara PLN. Perkembangan selanjutnya tahun 1960 dikeluarkan Perpu No. 19 tahun
1960 tentang perusahaan negara. Untuk mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai serta membentuk dari perusahaan ini dengan baik
commit to user
57 dan bijaksana untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
Untuk melaksanakan Undang-Undang No. 19 Perpu tahun 1960 khususnya pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi Tiap-
tiap Undang-Undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1961
tentang pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan, penguasaan dan pengurusan atas
perusahaan-perusahaan milik Negara yang berusaha di bidang Listrik dan Gas milik Belanda, yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang-
Undang No. 86 tahun 1959. Pada pertengahan tahun 1965 pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 1965 tentang :. a. Pembubaran Badan Pimpinan. Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No. 67 tahun 1961. b. Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.
Pertimbangan dan alasan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1965 ini semata-mata untuk mempertinggi daya guna dan industri gas
sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum.
Pada tahun 1967 dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17 tahun 1967 tentang peagaruh dan penyederhanaan perusahaan Negara ke dalam tiga
bentuk usaha negara, yaitu: a. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN Departement Agency
commit to user
58 b. Perusahaan Umum disingkat PERUM Public Corporation
c. Perusahaan Persero disingkat PERSERO Public State Company Pada tahun 1972 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19 PP Tahun 1965. Dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972 ini,
PLN ditetapkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Perum PLN dan diubah pula anggaran dasarnya mengenai status, hak, dan
wewenang bertanggung jawab. Setelah banyak mengalami perubahan bentuk usaha sejalan dengan
waktu, tepatnya pada tahun 1994 berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di Jakarta,
status PLN berubah menjadi Perseroan Terbatas Persero. Dalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah
Fatmawati, SH No. 70 tanggal 27 Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta berubah menjadi PT. PLN Persero Cabang
Surakarta. Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan General Manager
PT. PLN Persero Unit Bisnis-Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta No. 388.K021PD.112001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan
Pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT.PLN Persero Cabang Surakarta berubah menggunakan nama PT. PLN Persero Area Pelayanan Pelanggan APP.
Selanjutnya mulai bulan Agustus 2004 berubah nama lagi menjadi PT. PLN
Persero Area Pelayanan dan Jaringan APJ Surakarta yang berlaku hingga
commit to user
59 sekarang. PT. PLN Persero Area Pelayanan Jaringan Surakarta sekarang
beralamat di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 468 Surakarta. PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta mempunyai
11 kantor unit yang tersebar se-Eks Karesidenan Surakarta, yaitu: a. Kantor PT. PLN Persero UPJ Surakarta Kota . Jl. Slamet Riyadi, no. 468
Surakarta Telp. 0271 641123, 645646 b. Kantor PT. PLN Persero UPJ Manahan. Jl. MT Haryono, no. 29
Surakarta Telp. 0271 712913, 723237 c. Kantor PT. PLN Persero UPJ Sukoharjo. Jl. Jakgung R Suprapto, no. 5
Sukoharjo Telp. 0271 293038, 590266 d. Kantor PT. PLN Persero UPJ Grogol. Jl. Langenharjo, no. 462
Sukoharjo Telp. 0271 62262 e. Kantor PT. PLN Persero UPJ Kartasura. Jl. Indronoto no. 20 Ngabeyan,
Kartosuro Telp. 0271 780758 f. Kantor PT. PLN Persero UPJ Karanganyar. Jl. Cik Di Tiro Karanganyar
Telp. 0271 58906658 g. Kantor PT. PLN Persero UPJ Palur. Jl. Nusa Indah, no. 47 perumnas
Palur Telp 0271 825951, 82595 h. Kantor PT. PLN Persero UPJ Sragen. Jl. RA Kartini Sragen
Telp. 0271 891134, 892361 i. Kantor PT. PLN Persero UPJ Sumberlawang. Jl. Raya Solo-Purwodadi
km 28 Telp. 0271 7088008 j. Kantor PT. PLN Persero UPJ Wonogiri. Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami Wonogiri
commit to user
60 Telp. 0273 321613
k. Kantor PT. PLN Persero UPJ Jatisrono. Jl. Pandean RT 02 06 Jatosrono Telp. 0273 411431
2. Tujuan PT. PLN Persero