Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan organisasi yang semakin maju, yang diiringi oleh perkembangan era informasi di tengah masyarakat modern, terjadi peningkatan dan penerobosan di bidang teknologi informasi. Pada kenyataannya, kini tidak ada lagi kehidupan yang tidak disentuh oleh informasi sehingga hubungan antar organisasi dan organisasi dengan masyarakat menjadi semakin penting. Salah satunya adalah dengan adanya tenaga listrik yang sangat bermanfaat sekali dalam kehidupan manusia. Listrik memang tak bisa dilepaskan dari realitas perkembangan budaya dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern. Listrik makin diperlukan sebagai salah satu kebutuhan masyarakat. Lampu-lampu penerangan baik di perumahan maupun penerangan jalan umum sudah dapat menyala terang dengan adanya listrik. Alat-alat perlengkapan rumah tangga juga banyak yang menggunakan energi listrik. Listrik juga dimanfaatkan dalam bidang transportasi dengan adanya bus listrik dan kereta api listrik. Bagi kalangan industri kecil dan menengah yang menggunakan listrik sebagai tenaga penggerak mesin dan alat-alat produksi, ada tidaknya listrik menjadi hal yang menentukan perekonomian mereka. Bahkan dengan adanya perkembangan teknologi dan internet, listrik mulai menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian commit to user 2 besar masyarakat. Dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang relatif di atas 2,3 per tahun, konsumsi listrik negara juga akan terus meningkat. Dilihat dari kondisi obyektif ini, semestinya pembangunan kelistrikan berpijak pada kebijakan yang lebih maksimal dan focus. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, disebutkan bahwa tenaga listrik sangat bermanfaat untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan meningkatkan perekonomian dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan bidang kelistrikan dilakukan dengan terus-menerus, dengan berorientasi pada perubahan dan inovasi yang lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian akhir-akhir ini bidang kelistrikan mendapat perhatian dari pemerintah, hal ini dikarenakan Perseroan Terbatas PT Perusahaan Listrik Negara PLN Persero sebagai BUMN penyedia energi listrik kurang dapat memenuhi pasokan listrik di beberapa daerah di Indonesia. PT. PLN Persero APJ Surakarta merupakan perusahaan yang berkecimpung dalam bidang ketenagalistrikan. Oleh karenanya, PT. PLN Persero APJ Surakarta selalu berinteraksi dengan pelanggan yang sangat membutuhkan tenaga listrik, karena merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi masyarakat bahkan seluruh manusia di dunia untuk menjalani kehidupan yang lebih baik terutama di masa teknologi modern seperti commit to user 3 sekarang ini yang selalu membutuhkan tenaga listrik. Komitmen PT. PLN Persero Adalah untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada semua pelanggan. Salah satu sisi yang menjadi titik perhatian adalah pada kemudahan pembayaran. PT. PLN Persero APJ Surakarta merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang memegang kuasa pemerintah sebagai penyedia tenaga listrik bagi masyarakat, khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya. PT. PLN Persero APJ Surakarta membawahi 11 Unit Pelayanan Jaringan UPJ yang berada di wilayah eks-Karesidenan Surakarta, antara lain : Kantor PT. PLN Persero UPJ Surakarta Kota, Kantor PT. PLN Persero UPJ Manahan, Kantor PT. PLN Persero UPJ Sukoharjo, Kantor PT. PLN Persero UPJ Grogol, Kantor PT. PLN Persero UPJ Kartasura, Kantor PT. PLN Persero UPJ Karanganyar, Kantor PT. PLN Persero UPJ Palur, Kantor PT. PLN Persero UPJ Sragen, Kantor PT. PLN Persero UPJ Sumberlawang, Kantor PT. PLN Persero UPJ Wonogiri, Kantor PT. PLN Persero UPJ Jatisrono. Demi kelancaran dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT. PLN Persero APJ Surakarta harus didukung dengan lancarnya arus pemasukan uang yang baik dari hasil penjualan rekening listriknya. Namun pada kenyataannya tidak semua pelanggan membayar rekening listrik pada saat yang ditentukan sehingga terdapat tunggakan pelanggan. Pelanggan adalah seseorang atau pihak yang selalu menuntut perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan menentukan commit to user 4 standar kualitas tertentu kepada perusahaan sesuai dengan keperluan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menentukan strategi yang tepat dan dapat digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan. Salah satunya adalah strategi bagaimana mengatasi tunggakan pelanggan, karena apabila pelanggan mengalami keterlambatan dalam membayar otomatis akan mempengaruhi keuangan PT. PLN itu sendiri dan akan merugikan PT. PLN. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai strategi dalam mengatasi tunggakan pelanggan karena kelangsungan perusahaan sangat tergantung pada kesetiaanloyalitas para pelanggan serta ketepatan pelanggan dalam pembayaran listrik. Pelanggan PT. PLN Persero dikelompokkan ke dalam beberapa jenis golongan tarif yaitu: 1. Sosial S Pelanggan jenis ini merupakan pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kegiatan sosial. Yang termasuk dalam pelanggan ini adalah masjid, gereja, sekolah, yayasan dan lain sebagainya. Batas daya 220 VA untuk kategori rendah S1, 250 VA sd 200 kVA untuk kategori sedang S2, Diatas 200 VA kategori tinggi S3. 2. Rumah tangga R Pelanggan rumah tangga merupakan pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kegiatan rumah tangga. Yang termasuk di dalamnya adalah pelanggan dalam suatu keluarga. Batas daya 250 VA commit to user 5 sd 2200 VA untuk keperluan rumah tangga kecil R1, Diatas 2200 VA sd 6600 VA untuk rumah tangga menengah R2, dan Diatas 6600 VA untuk keperluan rumah tangga besar R3. 3. Bisnis B Pelanggan bisnis merupakan pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kegiatan menjual barang dan jasa. Yang termasuk dalam pelanggan ini adalah pertokoan, rumah makan, salon, dan sebagainya. Batas daya 250 VA sd 2200 VA untuk bisnis kecil B1, Diatas 2200 VA sd 200 kVA untuk keperluan bisnis menengah B2, dan Diatas 200 kVA untuk bisnis besar B3. 4. Industri I Pelanggan industri merupakan pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kegiatan produksi. Yang termasuk dalam pelanggan ini adalah pabrik-pabrik tekstil, industri kerajinan dan lain-lain. Batas daya 450 VA sd 14 kVA untuk keperluan industry kecil atau rumah tangga I1, Diatas 14 kVA sd 200 kVA untuk keperluan industry sedang I2, Diatas 200 kVA untuk keperluan industry menengah, dan 30000 kVA keatas untuk industry besar I3. 5. Pemerintah P 65 Pelanggan ini adalah pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kepentingan kegiatan pemerintahan. Yang termasuk di dalamnya adalah kantor-kantor pemerintah dan penerangan commit to user 6 jalan umum. Batas daya 250 VA sd 200 kVA untuk keperluan kantor pemerintah kecil dan sedang P1, Diatas 200 kVA untuk keperluan kantor pemerintah besar P2, dan untuk keperluan penerangan jalan umum P3. 6. Multiguna M Pelanggan multiguna adalah pelanggan PT. PLN Persero yang penggunaan listriknya untuk kegiatan yang memerlukan pelayanan khusus dan karena berbagai hal tidak dapat tercakup dalam ketentuan golongan tarif diatas. Kualitas khusus yang dimaksud misalnya karena kebutuhannya, pelanggan menginginkan tegangan standar yang dibutuhkannya. Selain itu frekuensi pelanggan multiguna lebih diutamakan prioritas daripada pelanggan lainnya kalau terjadi gangguan. Yang termasuk didalamnya adalah supermarket, papan-papan reklame, dll. commit to user 7 Tabel 1.1. Data Perkembangan Keseluruhan Pelanggan PT. PLN Persero APJ Surakarta Selama Tahun 2010 Dalam Ribuan Bulan Jumlah Pelanggan Januari 962.877 Februari 964.219 Maret 968.674 April 972.902 Mei 974.036 Juni 976.262 Juli 980.450 Agustus 980.616 September 983.153 Oktober 989.947 November 991.942 Desember 995.876 Jumlah 11.740.950 Sumber: PT. PLN Persero APJ Surakarta Kinerja PT. PLN Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta pada akhir 2010 cukup terbebani dengan tunggakan pelanggan, untuk itu PLN berupaya keras meminimalisasikan tunggakan pelanggan sampai seminim mungkin. Dalam merealisasikan capaian target tersebut PLN gencar melakukan sosialisasi diberbagai tempat termasuk melalui berbagai event. Adanya keterlambatan pembayaran rekening listrik menyebabkan PT. PLN Persero APJ Surakarta merugi karena tunggakan pelanggan commit to user 8 tersebut. Tunggakan pelanggan pada tahun ini lebih besar daripada nominal tunggakan pada tahun 2009 lalu. Sumber:http:bisnis.timlo.netbaca558834.493-pelanggan-bebani kinerja-pln. Humas PT. PLN Area Pelayanan Jaringan APJ Surakarta Soeharmanto menguraikan, pelanggan yang paling besar tunggakannya adalah pelanggan kategori rumah tangga, hampir 90 persen dari puluhan ribu pelanggan tersebut menunggak selama satu bulan. Sebanyak delapan persen sisanya sudah dua bulan belum membayar tagihan. sumber:http:suaramerdeka.comv1index.phpreadnews20110102745 25Puluhan-Ribu-Pelanggan-PLN-Nunggak-Rekening. Fokus penelitian ini adalah pada pelanggan kategori rumah tangga karena diketahui bahwa pelanggan kategori rumah tangga merupakan pelanggan yang paling besar tunggakannya, sehingga peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang strategi apa yang digunakan PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam mengatasi tunggakan tersebut. Oleh karena itu, sebagai bentuk respon yang dilakukan untuk mengatasi tunggakan pelanggan, PT. PLN Persero sebagai BUMN yang memegang kendali di bidang penyediaan listrik menetapkan sejumlah tindakanprogram. Sebagai perusahaan atau lembaga yang melakukan monopoli di bidang kelistrikan di Indonesia, PT. PLN Persero berusaha mengatasi tunggakan pelanggannya agar tidak mengganggu kegiatan operasionalnya. Peran strategi dalam mengatasi commit to user 9 tunggakan pelanggan sangat diperlukan. Hal ini sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan PT. PLN Persero kepada pelanggannya. Strategi merupakan suatu rencana yang ditentukan secara menyeluruh untuk diimplementasikan, dengan perencanaan tersebut perusahaan dapat melaksanakan langkah yang tepat sehingga menghindari dan memperkecil resiko yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Strategi juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pelaksanaan strategi ini sangat bergantung pada kemampuan perusahaan yang tersedia terhadap strategi yang direncanakan untuk mewujudkan tujuan perusahaan, sehingga perusahaan perlu mengkoordinasi dan membagi sumber daya manusia yang dimiliki untuk dapat melaksanakan strategi dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Guna mendukung strategi dalam mengatasi tunggakan pelanggan, PLN juga menambah loket-loket pembayaran rekening listrik serta menurunkan petugas keliling untuk melakukan sosialisasi kepada pelanggan mengenai pembayaran listrik. Kemungkinan tunggakan ini terjadi karena kesibukan pelanggan sehingga tidak sempat untuk membayar listrik, sebagai langkah paling akhir dari PLN untuk mengatasi tunggakan pelanggan dan yang akhir-akhir ini sedang marak diperbincangkan adalah dengan sistem pembayaran listrik prabayar yaitu Layanan Listrik PLN dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan commit to user 10 membayar dimuka. Banyak kelebihan membayar listrik dengan sistem prabayar antara lain Pelanggan akan lebih mudah mengontrol konsumsi listrik.Sumber:http:bisnis.timlo.netbaca558834.493-pelanggan- bebani-kinerja-plnAndi Penowo. Berikut ini adalah tabel tunggakan pelanggan berdasarkan golongan tarif di PT. PLN Persero APJ Surakarta. p e rp u st a ka a n .u n s. a c. id d ig ilib .u n s. a c. id c o m m it t o u ser 7 TABEL 1.2. TUNGGAKAN PELANGGAN GOLONGAN TARIF BULAN JANUARI DESEMBER 2010 Gol. Tarif Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Oktber Nov Des B1 184.191.835 302.878.105 143.638.915 183.778.855 170.538.980 130.645.165 153.955.385 219.679.525 177.308.580 172.215.605 194.716.465 116.298.735 B2 56.447.450 201.191.970 50.347.805 85.424.295 92.167.530 42.013.570 53.734.985 54.188.650 55.033.820 34.824.935 43.348.930 28.798.595 I1 3.642.890 5.983.040 819.785 3.199.670 1.587.615 1.758.885 1.491.875 37.298.615 3.803.915 2.589.485 5.360.420 1.863.395 I2 - 33.460.580 - 21.617.610 9.391.635 - 2.306.360 2.898.615 6.385.650 37.099.710 6.190.425 31.561.160 I3 18.596.115 108.352.720 44.537.930 86.646.050 137.724.585 27.216.080 - - 56.346.505 61.908.860 218.206.545 - P1 253.432.150 193.018.445 116.641.005 33.640.260 23.321.290 28.742.515 44.338.760 106.182.625 37.878.280 191.467.070 - 308.120.205 P2 18.222.600 17.161.400 - - - - - 19.356.000 - 16.956.000 2.575.185.385 - P3 1.956.411.010 1.901.106.115 1.261.117.980 7.010.970 - - 21.998.000 2.495.180 2.085.241.175 3.855.120.045 2.575.185.385 1.110.228.210 R1 2.218.405.530 4.494.605.060 3.650.200.225 3.001.741.420 2.868.924.125 2.695.217.065 2.481.576.810 2.277.055.860 2.068.870.865 2.840.845.455 2.997.021.985 5.554.894.185 R2 27.446.640 66.789.515 26.470.030 37.883.690 37.768.385 23.613.540 30.550.195 47.984.510 36.134.360 40.546.655 49.048.745 49 .306.955 R3 23.477.150 30.615.110 7.956.470 16.080.165 7.774.705 4.430.130 5.176.700 28.873.505 19.291.060 25.448.935 25.862.270 33.926.205 S2 83.158.810 73.920.380 52.845.730 68.749.255 41.711.815 30.121.005 41.352.855 47.027.240 30.829.410 39.540.260 44.959.475 70.837.520 S3 19.820.430 - - - - - - - - - - Sumber : PT. PLN Persero APJ Surakarta Tahun 2010 1 1 commit to user 12 TABEL 1.3. TOTAL TUNGGAKAN PELANGGAN PER AKHIR TH 2010 BERDASARKAN GOLONGAN TARIF Sumber : PT. PLN Persero APJ Surakarta Tahun 2010 Bentuk strategi yang telah dilakukan PT. PLN Persero Surakarta dalam mengatasi tunggakan pelanggannya antara lain : a. Dengan menurunkan Tim Petang Penurunan Tunggakan. b. Dengan menambahmemperbanyak tempat-tempat pembayaran listrik. c. Mengarahkan sistem pembayaran listrik dengan online PPOB d. Melakukan berbagai sosialisasi diantaranya melalui media cetak maupun elektronik, Penyebaran brosur mengenai pentingnya pembayaran listrik tepat waktu e. Dengan menyarankan para pelanggan agar migrasi atau pindah ke sistem prabayar. GOLONGAN TOTAL SOSIAL S 70.837.520 BISNIS B 145.097.330 INDUSTRI I 33.424.555 PEMERINTAH P 1.418.348..415 RUMAH TANGGA R 5.638.127.345 TOTAL TUNGGAKAN 7.305.835.165 commit to user 13 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan mengenai strategi dalam mengatasi tunggakan pelanggan di PT. PLN Persero APJ Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Prosedur Penagihan Tunggakan Pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Bandung Rayon Kopo

1 7 1

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

1 12 104

PROSEDUR PELAYANAN KELUHAN PELANGGAN PT PLN ( PERSERO ) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA

2 35 106

Pelaksanaan Kegiatan Community Empowering PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY EMPOWERING PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) YO

0 6 11

USAHA USAHA MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA DI MASYARAKAT

2 17 82

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS DI PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA

5 23 68

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA UNTUK MEYAKINKAN Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Humas Pt. Pln (Persero) Apj Surakarta Untuk Meyakinkan Pelanggan Dalam Kampanye Penggunaan Produk PLN P

0 5 14

PENGARUH SISTEM REMUNERASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRIMA PT. PLN (PERSERO) PADA BAGIAN AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) KOTA BANDUNG : Studi Persepsi Karyawan Bagian Pelayanan PT. PLN APJ Bandung.

1 7 60

Kinerja Pt. Pln (Persero) Area Pelayanan Jaringan (Apj) Surakarta Dalam Mengatasi Gangguan Jaringan Listrik

0 1 93

IMPLEMENTASI STRATEGI PENURUNAN TUNGGAKAN REKENING LISTRIK DI PT PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

1 4 144