Mengarahkan Sistem Pembayaran Dengan Online PPOB

commit to user 90 maka secara tidak langsung dapat menumbuhkan minat para pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu. Sehingga masalah tunggakan pelanggan dapat teratasi.

c. Mengarahkan Sistem Pembayaran Dengan Online PPOB

Dilingkungan PT. PLN Persero APJ Surakarta sistem pembayaran rekening listrik dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama , dengan sistem cara pembayaran secara manual. Dimana pelanggan datang ke loket payment point yang ditunjuk oleh PT. PLN Persero APJ Surakarta, baik itu KUD, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan maupun Koperasi. Di dalam sistem in i, rekening listrik sudah dicetak terlebih dahulu, untuk kemudian diserahkan kepada masing-masing payment point yang ditunjuk oleh PT. PLN Persero APJ Surakarta. Cara ini sekarang masih berjalan di daerah-daerah pedesaan. Kedua, Sistem Of Line. Dengan adanya sistem ini para pelanggan dimungkinkan melakukan pembayaran rekening listrik di berbagai payment point, karena sistem ini telah menggunakan sistem komputerisasi. Begitu pelanggan datang dan menunjukkan rekening bulan lalu nomor pelanggan maka petugas akan mencetak rekening bulan berjalan tagihan. Sistem ini tentu lebih praktis bagi petugas PLN, karena setiap rekening yang dicetak sudah dengan sendirinya dibayar pelanggan. Kalau dengan manual, semua rekening listrik dicetak terlebih dahulu. Belum tahu berapa commit to user 91 yang terjual dibayar pelanggan, sehingga memungkinkan adanya pengembalian rekening ke kantor PLN. Tapi dengan sistem of line, berarti yang tercetak itulah yang terbayar. Ketiga, sistem ATM Anjungan Tunai Mandiri . Yaitu jenis pelayanan pembayaran rekening listrik yang dilakukan melalui jasa ATM seluruh bank. Sistem ATM ini merupakan hasil kerjasama PT. PLN Persero dengan PT. PRAQTIS yang mengelola jasa pembayaran rekening listrik yang bekerjasama dengan pihak perbankan. Keempat, sistem prabayar. Yaitu cara menggunakan tenaga listrik, dimana pelanggan dapat membayar tenaga listrik di awal. Layanan berlangganan listrik prabayar ini diresmikan oleh PT. PLN Persero sejak Oktober 2009. Setelah pemasangan alat meteran prabayar pelanggan harus membeli kartu perdana yang disebut dengan token-kwh atau nilai isi ulang kwh. Seperti layanan telepon seluler dimana pelanggan harus membeli voucher pulsa terlebih dahulu untuk dapat menggunakan telepon selulernya. Kelima, PPOB payment point online bank. Sistem pembayaran ini merupakan jenis layanan pembayaran rekening listrik yang memberikan kebebasan kepada pelanggan yang berada di wilayah perkotaan. Maksudnya, pelanggan bebas memilih payment point loket pembayaran dalam melakukan pembayaran rekening listriknya. Jadi tidak harus melakukan pembayaran di payment point tertentu saja. Sebagai misal, seseorang yang berlokasi di daerah Surakarta bagian Barat yang biasanya membayar listriknya di UP commit to user 92 Unit Pelayanan Surakarta bagian Barat, dengan adanya sistem on line otomatis ini pelanggan bisa membayar rekening listriknya di payment point UP Surakarta bagian Selatan, Timur maupun Tengah. Begitu juga sebaliknya. Artinya, on line payment point ini merupakan sistem lintas UP Kota dengan tujuan untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran rekening listriknya. Payment point yang telah menerapkan sistem ini selain di intern lingkungan PT. PLN Persero APJ Surakarta juga telah dibuka beberapa bank yang merupakan hasil kerjasama dengan PT. PLN Persero dengan beberapa bank, antara lain Bank Mandiri, Bank Bukopin dan BNI. Seperti pada gambar berikut ini. Gambar: 4.1. Tempat pembayaran OnlinePPOB Sumber: Dokumentasi Peneliti commit to user 93 Maka dengan mengarahkan para pelanggan Rumah tangga untuk beralih ke sistem pembayaran listrik online PPOB, PT PLN Persero APJ Surakarta menawarkan kemudahan-kemudahan yang menjanjikan bagi agen PPOB. Pembayaran dengan online PPOB merupakan Program baru PT. PLN Persero yang dimunculkan pada Mei 2009. Program ini menjadi salah satu strategi untuk mengatasi tunggakan pelanggan di PT. PLN Persero APJ Surakarta, dengan sistem pembayaran online diharapkan akan mampu mengatasi tunggakan pelanggan rumah tangga di PT. PLN Persero APJ Surakarta. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Humas PT. PLN Persero APJ Surakarta, Soeharmanto berikut ini: PPOB payment point online bank adalah cara pembayaran listrik secara online yang diluncurkan PLN bulan Mei tahun 2009 lalu, dengan sistem pembayaran secara online diharapkan mampu mengatasi jumlah tunggakan pelanggan karena sistem ini memberikan kemudahan kepada para pelanggan. Dengan sistem online pelanggan dapat membayar listrik kapan saja atau selama 24 jam dan dimana saja selama itu masih di area jaringan PT. PLN Persero APJ Surakarta. Walaupun pelanggan sibuk masih bisa membayar listrik tepat waktu yaitu dengan membayar sehabis Wawancara Tanggal 4 April 2011 Pukul 14.00 Tetapi jumlah PPOB yang belum banyak dan penyebarannya belum merata juga menjadi salah satu faktor penentu keputusan pelanggan dalam membayar rekening listriknya melalui sistem ini, Karena pelanggan harus menempuh jarak yang jauh untuk membayar rekening listriknya melalui sistem online PPOB. Seperti Pernyatan dari Bapak Subagiyo, pelanggan PLN UPJ Sragen. commit to user 94 Saya malah gak tau blas mengenai PPOB atau pembayaran listrik online itu mbak, masalahnya saya kalau bayar listrik ya cm dikantor pos atau dirumah yang ada Ya maklum lah orang desa jadi rada ketinggalan jaman..hhaha. tapi setahu saya PPOB itu juga belum ada didesa-desa ya mbak?? Penyebarannya kurang merata, Wawancara tanggal 7 Mei 2011 Pukul 15.30 Serta masih banyak PPOB yang koneksitasnya terputus pada saat akan dilakukan pembayaran oleh pelanggan. Sehingga pelanggan terpaksa harus antre dan menunggu lama saat melakukan pembayaran. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap minat pelanggan untuk melakukan pembayaran listrik melalui sistem online ini. seperti pernyataan salah satu pelanggan rumah tangga PT. PLN Persero APJ Surakarta, bapak Basuko Raharjo yang beralamat di Gendingan RT 0114 Jebres Surakarta. aya pernah 2 atau 3 kali membayar listrik lewat sistem PPOB yang berada didepan kantor PLN APJ Surakarta, tapi kadang jaringan onlinenya sering mengalami gangguan dan mengakibatkan adanya antrian. Ini salah satu hal yang menyebabkan saya kadang malas melakukan pembayaran lewat PPOB. Saya lebih sedang membayar lewat kantor pos, selain cara pembayarannya mudah juga jaraknya yang tidak begitu jauh dari rumah. Wawancara Tanggal 11 juni 2011 pukul 11.00 Srategi ini merupakan bentuk strategi diversifikasi yaitu dengan membuat program, proyek dan tindakan berbeda dari strategi yang biasa dilakukan sebelumnya. Melalui strategi ini PT. PLN Persero APJ Surakarta memperluas jaringan dan kerjasamanya yaitu bekerjasama dengan perbankan. Menurut pengamatan penulis, strategi commit to user 95 ini belum dapat berjalan sesuai rencana, karena masih terkendala masalah penyebaran tempat pembayaran melalui PPOB yang belum merata kesemua daerah dan masalah jaringan secara online yang kadang mengalami troubel. d. Melakukan Berbagai Sosialisasi. Sosialisasi merupakan Bentuk strategi konservatif yaitu strategi yang dilakukan dengan membuat program dan mengatur langkah dengan sangat hati-hati disesuaikan dengan kebiasaan pelanggan. Sosialisasi dilakukan secara persuasif dengan melakukan himbauan dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang pembayaran rekening listrik tepat waktu. Pembayaran listrik tepat waktu sesuai dalam kontrak kerja awal antara PT. PLN Persero dan pelanggan yaitu dilakukan antara tanggal 5 sampai dengan 20 setiap bulannya. Dalam sosialisasi yang dilakukan PT. PLN Persero menjelaskan mengenai pentingnya membayar rekening listrik tepat waktu, tidak melebihi tanggal yang ditentukan. Selain itu, dalam sosialisasi juga menjelaskan tentang konsekuensi-konsekuensi apa yang harus diterima pelanggan apabila melakukan keterlambatan. Bentuk sosialisasi yang telah dilakukan oleh PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam rangka mengatasi jumlah tunggakan pelanggan antara lain : commit to user 96 1 Sosialisasi melalui media cetak maupun elektronik. Sosialisasi melalui media cetak serta elektronik diilakukan PT. PLN Persero APJ Surakarta untuk mengatasi tunggakan pelanggan. Contoh sosialisasi melalui media cetak misalnya dengan penyampaian iklan dikoran-koran yang telah bekerja sama dengan PLN tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu dan hal-hal lain yang berhubungan dengan bidang kelistrikan. Media komunikasi yang bermacam-macam dan bervariasi dimanfaatkan oleh PT. PLN Persero APJ Surakarta untuk mensosialisasikan tentang pentingnya pembayaran listrik tepat waktu. Salah satu yang dipilih adalah media cetak yang lebih efektif dan strategis. Beberapa media cetak yang sudah bekerja sama dengan PT. PLN Persero APJ Surakarta antara lain Solo Pos, Joglo Semar, Suara Merdeka, Radar Solo dan Kompas. Sosialisasi melalui media elektronik misalnya dengan siaran diradio-radio, untuk lebih menyeluruh dan agar informasi bisa sampai ke pelanggan PT. PLN APJ Surakarta melalui Humas dan Pemasaran melakukan Siaran atau Talk Show rutin di beberapa radio di Surakarta, ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi melalui media elektronik. Tema-tema yang di angkat dalam sosialisasi ini juga bervariatif, untuk mensukseskan program dari PLN ini Talk Show dilakukan di radio-radio dengan commit to user 97 jadwal tertentu. Pemilihan radio pun didasarkan pada segmentasi audiens dari radio tersebut. Humas dan Pemasaran PT. PLN APJ Surakarta melakukan sosialisasi dibeberapa radio di surakarta seperti: RRI Surakarta : Rabu minggu ke-2 dan ke-3, Karavan FM : Sebulan 2 kali setiap Selasa, PAS FM : Setiap hari selasa, sebulan 2 kali, Solopos FM : sebulan 1 kali setiap hari rabu, Suara Seperti keterangan yang diberikan oleh bapak Soeharmanto kepala bagian Humas PT. PLN Persero APJ Surakarta berikut ini. Sosialisasi di media cetak dan elektronik sudah dilakukan PLN Persero APJ Surakarta sejak beberapa tahun yang lalu mbak. Sosialisasi melalui media elektronik, misalnya saja PLN APJ Surakarta sudah bekerja sama dengan beberapa radio. Kalau di solo antara lain RRI, Suara slank, Pas FM, Mentari FM, Metta FM, RSPD dan Ria FM. Kalau di RRI yaitu Setiap bulannya hari rabu, minggu pertama dan ketiga jam 15.00, saya selalu melakukan siaran radio di RRI Surakarta untuk memberikan himbauan mengenai kelistrikan diantaranya tentang pentingnya Wawancara tanggal 4 April 2011 pukul 14.00 Pernyataan kepala humas PT. PLN Persero APJ Surakarta juga didukung oleh keterangan dari bapak Agus, pelanggan PLN APJ Surakarta yang beralamat di Jalan Surya IV No. 30 RT. 01 25 Kec. Jebres seperti berikut. osialisasi tentang hemat listrik dan pembayaran listrik tepat waktu pernah saya dengarkan diradio RRI surakarta, kalau gak salah siarannya setiap hari rabu sore. Acara tersebut mendatangkan narasumber dari pegawai PLN APJ Surakarta dan melibatkan pelanggan melalui telpon. Wawancara Tanggal 5 Mei 2011 Pukul 16.00 commit to user 98 Pernyataan bapak Agus tersebut bertentangan dengan apa yang diungkapkan Siskha Sofiana, salah satu pelanggan yang kos dibelakang UNS. ... Kalau saya sendiri malah belum pernah dengar soasialisasi bayar listrik tepat waktu diradio, apa mungkin karena saya jarang dengar radio ya mbak... Tapi Saya tahu kapan waktu bayar listrik setiap bulannya dari form rekening tagihan listrik, disitu kan ada informasi kapan bayar listrik yaitu antara tanggal 5- Wawancara Tanggal 6 Mei 2011 Pukul 18.30 Sosialisasi melalui media elektonik di radio tidak hanya didaerah Surakarta saja, tetapi juga ada didaerah UPJ yang dibawahi PLN APJ Surakarta, seperti pernyataan pelanggan UPJ Sragen bapak Subagiyo berikut ini. aya pernah mendengar beberapa kali diradio Buana Asri Sragen tentang penghematan listrik dan pentingnya pembayaran listrik tepat waktu mbak. Sekarang saya sudah jarang dengar radio, keseringan nonton TV. Kalau di TV saya malah belum pernah lihat iklan dari PLN Wawancara tanggal 7 Mei 2011 Pukul 15.30 Sosialisasi melalui media elektronik juga penulis temukan saat membuka situs PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta pada website http:www.pln.co.id, yaitu berupa iklan berjalan yang ada di dalam situs tersebut. Dalam iklan berjalan tersebut menyebutkan bahwa pembayaran rekening listrik dilakukan setiap tanggal 5-20 setiap bulan. Sosialisasi melalui media elektronik yang dilakukan secara rutin ini diharapkan bisa commit to user 99 memberikan informasi pada pelanggan PLN dan masyarakat tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu dan hal-hal lain yang berhungan dengan bidang kelistrikan serta sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap pelanggan dan masyarakat. 2 Sosialisasi Melalui Penyebaran brosur dan spanduk Sosialisasi melalui penyebaran brosur dan pemasangan spanduk diberbagai tempat merupakan salah satu strategi PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam mengatasi tunggakan pelanggan. Penyebaran brosur tentang kelistrikan antara lain mengenai bahaya listrik, penghematan listrik dan pentingnya pembayaran listrik tepat waktu disebarkan kepada pelanggan ditempat-tempat umum. Brosur-brosur ini di sebar di beberapa titik yang dianggap strategis untuk PLN APJ Surakarta, seperti di kantor- kantor Unit Pelayanan dan jaringan PT. PLN Persero APJ Surakarta, di kantor PLN APJ Surakarta sendiri di jalan Slamet Riyadi No. 468 Surakarta, di sebar pada saat melakukan sosialisasi di daerah-daerah, di sebar pada saat kegiatan atau event sosialisai seperti pada waktu senam bersama, rapat intern, Sosialisasi di radio, disisipkan di merchandise untuk pelanggan, dll. Selain disebar pada waktu event dan kegiatan, brosur juga diberikan kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang PLN. Sedangkan sosialisasi melalui spanduk dipasang ditempat- tempat strategis yang mudah dilihat atau dibaca oleh para commit to user 100 pelanggan antara lain di perempatan jalan, pasar dan ditempat pembayaran listrik. Contohnya seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.2. Sosialisasi melalui spanduk di jalan Sumber: Dokumentasi Peneliti Hal ini sesuai keterangan dari kepala bagian humas PT. PLN Persero APJ Surakarta berikut. rumah tangga PLN APJ Surakarta menyebarkan brosur kepada pelanggan tentang himbauan agar membayar listrik tepat pada waktunya. Penyebaran brosur ini dilakukan pada saat melakukan sosialisasi ke daerah-daerah atau pada saat diadakan event, selain itu PLN juga memasang spanduk-spanduk yang berhubungan tentang hal kelistrikan. Pemasangan spanduk biasanya di perempatan lalu lintas, tempat pembayaran listrik dll. Pokoknya ditempat-tempat yang mudah dilihat dan dibaca oleh pelanggan mbak Wawancara Tanggal 4 April 2011 Pukul 14.00 Berdasarkan hasil wawancara diatas, bisa disimpulkan bahwa dalam melakukan keseluruhan sosialisasi mengenai pembayaran listrik tepat waktu yang dilakukan PT. PLN Persero APJ Surakarta kepada pelangan rumah tangga dalam menjalankan strategi guna mengatasi commit to user 101 tunggakan pelanggan belum berjalan sesuai dengan rencana, karena tidak semua sosialisasi dapat dilakukan secara maksimal. Sosialisasi pembayaran rekening listrik tepat waktu sudah bisa dikatakan berjalan sesuai dengan rencana. Tetapi mungkin jumalah brosur yang disebarkan dan dipasang harus lebih banyak lagi, agar masyarakat dapat dengan mudah menemukan dan membaca brosur dan spanduk tersebut. Strategi PT. PLN Persero APJ Surakarta untuk mengatasi tunggakan pelanggan dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya membayar rekening listrik tepat waktu ini merupakan bentuk strategi konservatif. Strategi konservatif adalah strategi yang dilakukan dengan membuat program-program dan mengatur langkah- langkah atau tindakan action dengan cara yang sangat berhati-hati disesuaikan kebiasaan yang berlaku. Dikatakan strategi konservatif karena dalam melakukan tindakan, aksi dan kebijakan dalam mengurangi tunggakan pelanggan, PT PLN Persero APJ Surakarta melakukannya secara persuasif. Tindakan persuasif ini mencerminkan kehati-hatian PT PLN Persero APJ Surakarta dalam menghimbau masyarakat untuk bersama-sama memahami tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu. commit to user 102 e. Dengan menyarankan para pelanggan agar migrasi atau pindah ke sistem prabayar Sistem prabayar rekening listrik merupakan inovasi PT. PLN Persero tentang cara menggunakan tenaga listrik, dimana pelanggan dapat membayar tenaga listrik di awal. Layanan berlangganan listrik prabayar ini diresmikan oleh PT. PLN Persero sejak Oktober 2009. Sistem prabayar ini bisa dinikmati, baik oleh pelanggan baru maupun pelanggan lama. Setelah pemasangan alat meteran prabayar pelanggan harus membeli kartu perdana yang disebut dengan token-kwh atau nilai isi ulang kwh. Saat membeli energi listrik isi ulang, pelanggan harus menunjukkan dan memberikan kartu prabayar kepada petugas PLN untuk dilakukan pengisian energi listrik. Tanpa kartu prabayar, pengisian ulang tidak dapat dilakukan. Seperti layanan telepon seluler dimana pelanggan harus membeli voucher pulsa terlebih dahulu untuk dapat menggunakan telepon selulernya, pelanggan juga harus membayar pulsa listrik atau disebut stroom. Nilai nominal strom dibagi menjadi dua yaitu: 1 Nilai Nominal Tertentu yaitu : Rp. 20.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000, Rp. 250.000, Rp. 500.000. 2 Nilai Nominal Bebas yaitu : mulai Rp. 20.000 sd rp. 1.000.000. Pengisian ulang stroom ini bisa di lakukan melalui ATM beberapa bank yang telah bekerjasama dengan PT. PLN Persero seperti Bank Bukopin, BRI, Bank NISP, dll. Stroom juga bisa di dapat commit to user 103 di loket kantor PT. Pos Indonesia dan semua loket PPOB. Jumlah biaya yang dibayarkan tersebut menjadi saldo rencana penggunaan listrik yang akan berkurang jika pelanggan menggunakan listrik. Saldo akan tetap utuh apabila listrik tidak digunakan. Alat meteran prabayar bersifat portable yaitu bisa berpindah tempat. Berikut ini adalah contoh gambar meteran listrik prabayar. Gambar 4.3. Meter Listrik Prabayar Sumber: dokumentasi peneliti Sistem prabayar ini memiliki banyak manfaat dan nilai tambah bagi pelanggan yang menggunakannya antara lain: 1 Nilai Tambah Bagi Pelanggan a Pelanggan bebas mengendalikan pemakaian listrik sendiri. b Bebas menentukan pembayaran listrik sesuai kebutuhan dan kemampuan daya beli. c Bebas biaya beban biaya minimum bulanan. d Bebas blok tarif. commit to user 104 e Bebas kesalahan pencatatan meteran yang dipakai. f Bebas pemutusan listrik karena tunggakan. 2 Manfaat bagi Pelanggan a Pelanggan tidak terganggu lagi dengan rutinitas kedatangan petugas pencatat meter setiap bulan. b Pelanggan tidak dikagetkan lagi dengan tagihan rekening listrik bulanan yang besarnya tidak bisa diprediksikan. c Pelanggan membayar seluruh pemakaian listriknya dengan tarif yang sama flat tanpa ada blok tarif dan biaya beban lagi. d Pelanggan mengetahui transaksi pembayaran secara transparan karena besarnya pemakaian listrik kwh dan biaya yang dikelurkan Rp dapat diketahui secara langsung setiap saat. Strategi dengan sistem prabayar merupakan bentuk strategi inovatif yaitu strategi yang dilakukan sebagai pelopor pembaharuan. Bagi PT. PLN Persero, strategi ini digunakan agar dapat mengatasi jumlah tunggakan pelanggan, khususnya pelanggan rumah tangga. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari bapak Soeharmanto, kepala bagian humas PT. PLN Persero APJ Surakarta berikut. ... Sistem prabayar adalah produk terbaru yang diluncurkan PLN untuk para pelanggannya. Dengan sistem ini pelanggan dapat mengontrol penggunaan listrik setiap bulannya, jadi pelanggan tidak perlu khawatir lagi bila pembayaran listriknya membengkak. Cara penggunaan dengan sistem ini sangat mudah tinggal membelimengisi ulang kwh, seperti pembelian pulsa itu lho mbak, pengisiannnya mulai dari Rp. 20.000 sd Rp. 1.000.000. Maka dari itu PLN gencar menyarankan para pelanggan rumah tangga agar migrasi ke sistem prabayar karena sistem commit to user 105 ini benar-benar memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka mbak. Sistem prabayar ini merupakan salah satu strategi dalam mengatasi tunggakan pelanggan . Wawancara Tanggal 4 Apri 2011 pukul 14.00 Dengan layanan listrik prabayar, evaluasi penggunaan listrik sehari-hari dapat dilakukan dengan mencatat posisi stroom secara rutin. Dengan evaluasi penggunaan listrik secara rutin ini pelanggan dapat benar-benar mengetahui pemakaian listriknya dalam 1 atau 2 hari. Sehingga evaluasi penggunaan listrik dapat dilakukan lebih cepat dan akurat. Tidak seperti pada sistem listrik konvensional, dimana evaluasi penggunaan listrik baru dapat dilakukan setelah melunasi rekening setiap bulannya. Humas PT. PLN APJ Surakarta Suharmanto mengatakan, para pelanggan yang memilih dengan sistim Prabayar, berasal dari migrasi maupun pelanggan baru yang sangat merespone dengan cepat program tersebut hingga akhir tahun 2010, dengan jumlah daya mencapai 16.235.900 VA. Keuntungan menggunakan listrik prabayar dirasakan oleh Mila seorang mahasiswi yang kos didaerah jebres Surakarta. Pelanggan PT. PLN Persero APJ Surakarta ini menyatakan. .. Dengan menggunakan listrik prabayar, saya dan teman- teman kos jadi lebih bisa mengontrol penggunakan listrik setiap bulannya. Ketika sisa kwh tinggal sedikit dibawah 20 kwh indikator keypad akan muncul dilayar meter, indikasi dapat berupa perubahan lampu LED menjadi merah, atau muncul suara peringatan buzzer dari meter Prabayar. Ini pertanda token baru harus disiapkan. Jika sisa kwh habis, meter secara otomatis akan memadamkan listrik. wawancara Tanggal 17 Juni pukul 19.00 commit to user 106 Jumlah pengguna listrik prabayar dari tahun ketahun mulai mengalami peningkatan, hal ini membuktikan bahwa pembayaran listrik dengan sistem prabayar mulai diminati oleh para pelanggan rumah tangga. Berikut ini adalah data perkembangan pelanggan listrik prabayar di PT. PLN Persero APJ Surakarta. Tabel 4.1 Data jumlah pelanggan listrik prabayar sampai dengan bulan Juni 2011 NO NAMA UPJ JML. PELANGGAN JML.DAYA VA 1 UPJ MANAHAN 4.361 5.890.550 2 UPJ KARTOSURO 3.788 4.581.550 3 UPJ SUMBERLAWANG 3.777 3.451.800 4 UPJ SRAGEN 3.728 3.673.300 5 UPJ SURAKARTA KOTA 3.465 5.388.700 6 UPJ SUKOHARJO 2.641 3.172.400 7 UPJ WONOGIRI 2.608 2.468.800 8 UPJ JATISRONO 2.379 2.174.150 9 UPJ GROGOL 2.327 3.230.500 10 UPJ KARANGANYAR 2.071 2.310.150 11 UPJN PALUR 1.699 2.030.250 JUMLAH 32.844 38.372.150 Sumber: PT. PLN Persero APJ Surakarta Namun inovasi pembayaran rekening listrik prabayar yang dilakukan oleh PT. PLN Persero ternyata belum bisa dijalankan secara efektif dan maksimal, hal ini dikarenakan masih banyak Masyarakat yang belum begitu tahu dan mengerti lebih dalam tentang sistem prabayar. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus, salah commit to user 107 satu pelanggan rumah tangga yang beralamat di Jalan Surya IV No. 30 RT. 01 25 Kec. Jebres, Surakarta. dari salah seorang teman mbak, tapi saya juga kurang begitu paham tentang cara penggunaan sistem ini. Keuntungan yang kita dapat apabila perpindah ke sistem ini saja saya juga kurang begitu paham. Mungkin PLN harus gencar mempromosikan sistem baru ini, agar pelanggan bisa tahu cara pemakaian dan keuntungan sistem listrik prabayar. Kalau sudah tahu kan kami para pelanggan juga bisa mengambil keputusan akan menggunakan listrik Wawancara Tanggal 5 Mei 2011 Pukul 16.00 Pernyataan tersebut didukung oleh keterangan dari Bapak Subagiyo, pelanggan rumah tangga dari UPJ Sragen berikut. etahu saya didaerah sragen belum ada pembayaran listrik dengan sistem prabayar. Kalaupun ada mungkin dikota mbak, kalau didesa-desa kayaknya belum ada. Ya mungkin karena Pihak PLN kurang memberikan informasi tentang sistem ini didesa-desa, atau mungkin sistem ini hanya untuk orang kota saja jadi saya yang tinggal didesa Wawancara tanggal 7 Mei 2011 Pukul 15.30 Strategi PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam mengatasi tunggakan pelanggan dengan menyarankan para pelanggan agar migrasi ke listrik prabayar, menurut pengamatan peneliti belum dapat dijalankan secara maksimal karena belum banyak dijumpai pelanggan yang memanfaatkan fasilitas sistem prabayar ini. Keterbatasan teknologi menyebabkan pelanggan kurang memanfaatkan fasilitas sistem prabayar. Walaupun jumlah pelanggan listrik prabayar dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan tetapi belum banyak pelanggan yang mengetahui lebih dalam tentang listrik prabayar commit to user 108 tersebut. Agar strategi tersebut dapat berjalan maksimal dan tepat sasaran, maka PT. PLN Persero harus meningkatkan sosialisasi tentang listrik prabayar, terutama didaerah perdesaan.

3. Hambatan PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam Menjalankan

Dokumen yang terkait

Prosedur Penagihan Tunggakan Pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Bandung Rayon Kopo

1 7 1

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

1 12 104

PROSEDUR PELAYANAN KELUHAN PELANGGAN PT PLN ( PERSERO ) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA

2 35 106

Pelaksanaan Kegiatan Community Empowering PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY EMPOWERING PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) YO

0 6 11

USAHA USAHA MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA DI MASYARAKAT

2 17 82

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS DI PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA

5 23 68

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA UNTUK MEYAKINKAN Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Humas Pt. Pln (Persero) Apj Surakarta Untuk Meyakinkan Pelanggan Dalam Kampanye Penggunaan Produk PLN P

0 5 14

PENGARUH SISTEM REMUNERASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRIMA PT. PLN (PERSERO) PADA BAGIAN AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) KOTA BANDUNG : Studi Persepsi Karyawan Bagian Pelayanan PT. PLN APJ Bandung.

1 7 60

Kinerja Pt. Pln (Persero) Area Pelayanan Jaringan (Apj) Surakarta Dalam Mengatasi Gangguan Jaringan Listrik

0 1 93

IMPLEMENTASI STRATEGI PENURUNAN TUNGGAKAN REKENING LISTRIK DI PT PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

1 4 144