2 Tidak mengikuti upacara
5 3
12 3
Tidak seragam sekolah 1
5 9
4 Berantem dan ribut di kelas
2 4
15 5
Membolos 6
Meminjam uang dan alat-alat pelajaran antar sesama murid
3 2
7 Jumlah
0,13 0,19
0,52 Sumber : Hasil angket pra survey tanggal 28 April 2016
Dengan melihat tabel diatas dapat dipahami bahwa sebagian besar siswa 0,52 telah mematuhi tata tertib yang ada di sekolah dan sebagian kecil masih ada
juga yang melanggarnya. Dengan demikian mencerminkan bahwa mereka telah mengamalkan dan memiliki tingkat kedisiplinan yang baik.
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas serta didukung dari data survey, maka semakin jelaslah bahwa pengamalan ibadah shalat berpengaruh
secara signifikan terhadp kedisiplinan siswa. Itulah gambaran umum pengamlan ibadah shalat serta kondisi kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Ismaria yang
melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa ibadah shalat merupakan ibadah yang terutama bagi seoran muslim, karena ibadah
inilah yang memedakan anatara seorang muslim dan nonmuslim. Oleh karena itu ibadah shalat ini harus mendapat perhatian yang serius dalam pelaksanaan secara
konsisten dan teratur, sehingga pada akhirnya diharapkan buah dari ibadah shalat ini dapat berpengarh positif dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun buah atau hasil dari ibadah shalat yang konsisten dan teratur itu dapat kita lihat dalam bentuk kehidupan seseorang yang disiplin. Dimana seseorang yang
bisa mengamalkan ibadah shalat dengan baik dan mampu menghayati serta mengaplikasikannya dalam kehidupan maka ibadah shalat akan membentuk pribadi-
pribadi yang kedisiplinan tinggi. Karena di dalam ibadah shalat itu terkandung berbagai macam pendidikan yang bisa diperolaeh bagi siapa saja yang mampu
mengambil pelajaran dari padanya. Sebelum penulis mengemukakan permasalahan penelitian,penulis ingin
mengemukakan masalah yang penulis anut, yaitu masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.
21
Dengan demikian masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ‟‟Apakah pengamalan ibadah shalat
terdapat hubungan yang signifikan terhadap pembentukan kedisiplinan siswa MI Ismaria Al-
Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung ?‟‟
E. Hipotesis
Di dalam buku prosedur penelitian, Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
22
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa hipotesis adalah ksimpulan yang sifatnya sementara yang merupakan jawaban dari setiap permasalahan yang
21
Husin Sayuti,
Pengantar Metodologi Riset,
JakartaFajar Agung, 1989, h. 63
22
Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pra ktik
, Jakarta,PT. Rineka Cipta, 2002. h. 64
diajukan dalam peneltian, sedangkan kebenarannya masih perlu dibuktikan melalui data-data hasil dari penelitian di lapangan.
Mengacu pada permasalahan di atas, penulis memberikan berbagai teori sebagai landasan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Menurut Zakiah Daradjat mengemukakan : ‟‟Karena ibadah shalat fardu dilakukan secara teratur dalam waktu-waktu
tertentu yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjama‟ah di masjid maka hikmahnya adalah : Disiplin dan kesadaran akan waktu yang
memberikan corak dan pola tertentu pada perilaku muslim dalam arti bahwa bahwa dia selalu hidup berencana yang dihadapinya dengan persiapan-
persiapan ini membuahkan hidup teratur dan tentram yang menumbuhkan rasa optimisme dan percaya kepada dirinya yang hakekatnya didasari oleh
keyakinan akan Rahman dan Rahim Al lah SWT.”
23
Sedangkan menurut Ary Ginanjar Agustian, mengemukakan : Shalat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan, waktu telah
ditentukan dengan pasti sehigga orang yang mampu melakukan shalat secara disiplin, niscaya akan menghasilkan pula pribadi-pribadi yang memiliki
disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan shalat tepat waktu, adalah
23
Zakiah Daradjat dkk,
Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Pergruan Tinggi Umum
, Jakarta Bulan Bintang, 1984, h. 45-46
sebuah jaminan bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati.‟‟
24
Dari pendapat-pendapat di atas, semakin jelas bahwa shalat yang dilakukan dengan rajin, teratur, serta berjama‟ah akan membentuk pribadi-pribadi muslim yang
teratur. Dengan kata lain ibadah shalat dapat membentuk pribadi yang berdisiplin tinggi yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan hal itu pula, maka penulis dapat mengambil sebuah hipotesis yang berbunyi ‟‟Terdapat hubungan yang signifikan antara pengamalan
ibadah shalat terhadap pembentukan kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-
Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung.‟‟
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian