4. Dalil yang Menganjurkan Shalat secara Berjama’ah
Dalam mengamalkan shalat lima waktu itu lebih baik dilakukan dengan cara berjama‟ah dari pada dilakukan secara sendirian. Sebagaimana kita yakini bahwa
Allah SWT telah menetapkan dan mengatur segala sesuatu untuk umatNya. Kekeliruan atau penyimpangan dari ketetapan itu akan berakibat fatal. Dengan
demikian hendaklah setiap muslim meningkatkan kehati-hatian dalam setiap perbuatan.
Dalam hubugannya dengan pengamalan shalat, maka semestinya kita berusaha untuk memahaminya secara mendalam, supaya dalam pengamalan sejalan
dengan ketentuan Allah SWT. Untuk itulah penulis berusaha memberikan dalil-dalil qhoth‟I yang berkaitan dengan pengamalan shalat secara berjama‟ah.
Adapun dalil-dalil yang berkaitan dengan perintah pengamalan shalat secara berjama‟ah adalah sebagai berikut :
Artinya : Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka sahabatmu lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama -sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari
mereka berdiri shalat besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila
mereka yang shalat besertamu sujud telah menyempurnakan serakaat, Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu untuk menghadapi musuh dan
hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan
tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata -senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu.
Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
QS. An Nisa’ : 102
32
Artinya :
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
33
لاق س ْي ع ه ص ه ل ْ سر ا ْ ع ه ضرر ع ْبا ْ ع :
عا جلْا َص جر ْيرْشع حْ سب ضفلا َص ْ ل ْفا
ي ع قفت
Artinya :
“ Dari Ibnu Umar Ra sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Shalat berjama’ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh
derajat’’. HR.Bukhari dan Muslim
34
Itulah beberapa ayat dan hadits yang menganjurkan kita agar mengamalkan sha
lat lima waktu secara berjama‟ah. Meskipun hukumnya sunah muakad, tetapi tidak salahnya kita mengamalkannya karena di dalamnya shlat berjama‟ah
terkandung berbagai macam rahasia kemanfaatannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Suzanne Haneef, yaitu :
32
Departemen Agama Ri,
Op.
Cit, h. 75
33
Ibid
, h. 442
34
Hussein Bahreisy,
Terjemahan Hadits Shahih Bukhari Muslim,
Surabaya: Karya Utama h. 62
Dalam shalat berjama‟ah muslim berdiri tegak berderet dari bahu ke bahu
akan tampak seperti sebah tubuh yang bersatu dalam beribadah kepada Allah SWT, elemen-elemen disiplin, keteraturan, persaudaran, kesamaan dan
solodaritas amat tampak ditampilkan.
35
Sedangkan menurut Ari Ginanjar Agustian adalah sebagai berikut : Falasafah-falasafah dalam sinergi dan kolaborasi semua terdapat dalam shalat
berjama‟ah, seperti kesamaan tujuan dan visi kiblat , saling mengisi shaf , keteraturan imam dan makmum , kesamaan persepsi dan prinsip isi bacaan
shalat , saling mendukung shalawat , pertemuan rutin waktu shalat , saling mengingatkan prinsip dakwah khatib , serta demokrasi tata cara
memberitahu imam yang salah .
36
Dari hadits dan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam shalat berjama‟ah terkandung berbagai rahasia dan manfaat yang dapat kita peroleh,
diantaranya, yaitu : 1.
Memperkokoh persatuan dan persamaan derajat 2.
Mempererat persaudaraan dan silaturrahim 3.
Memupuk kesamaan dan silodaritas 4.
Membiasakan disiplin dan keteraturan 5.
Mendapat keutamaan 27 derajat dari Allah SWT.
5. Hikmah Ibadah Shalat