dan tentram serta mencerminkan suatu lembaga pendidikan yang berusaha untuk membentuk karakter manusia menuju kedewasaan.
3. Fungsi Kedisiplinan Sekolah
Kedisiplinan di sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menjaga agar situasi sekolah tetap terjaga sebagai lembaga pendidikan yang penuh
dengan ketenangan, kedamaian, tertib serta mendidik dan mengembangkan unsur- unsur fisik dan psikis yang normal serta memilihara pertumbuhan dan perkembangan
anak di sekolah dengan sebaik-sebaiknya. Adapun fungsi kedisiplinan sekolah menurut Hadari Nawawi adalah
mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang ditetapkan bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas dan dapat memberikan hukuman kepada
orang yang melanggar.
46
Dengan demikian jelaslah bahwa kedisiplinan di sekolah sangat penting diperlukan, karena dengan kedisiplinan di sekolah sangat penting diperlukan, karena
dengan kedisiplinan diharapkan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman, educatif, bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Kedisiplinan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pada pembentukan kedisiplinan seseorang, antara lain :
a. Kesadaran Diri
46
Hadari Nawawi,
Penganta r Ilmu Pendidikan
, Bandung: Angkasa, 1989, h. 40
Kesadaran diri adalah sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Sehingga kesadaran diri menjadi motif yang
sangat kuat terwjudnya suatu kedosiplinan. b.
Pengikutan dan Ketaaatan Pengikutan dan ketaatan sebagi langkah peneraan dan pengaplikasian peraturan-
peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang kuat. Tekananan dari luar dirinya sebagai upaya mendorong,
menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang. c.
Alat Pendidikan Alat pendidikan adalah suatu wahana atau media untuk mempengaruhi,
mengubah dan membina serta membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan dan diajarkan.
d. Hukuman
Hukuman adalah sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang sal;ah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.
47
Selain keempat faktor di atas, masih ada beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh pada pebentukan kedisiplinan siswa, diantaranya yaitu :
a. Teladan
Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya daripada dengan kata- kata. Karena itu, contoh dan teladan disiplin atasan, kepala sekolah dan gru-guru
sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Mereka lebih meniru apa yang
47
Ibid,
h. 45
mereka lihat dibanding dengan apa yang mereka dengar. Disini faktor keteladanan berupa disiplin sangat penting bagi siswa.
b. Lingkungan Kedisiplinan
Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Baik di lingkungan rumah tangga, sekolah bahkan masyarakatpun turut berpengaruh dalam
pembentukan kedisiplinan. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang dapat terbawa berdisiplin dan begitupun sebaliknya.
c. Latihan Bedisiplin
Disiplin dapat juga dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya, melakukan disiplin yang berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik
disiplin sehari-hari. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri seseorang.
Jadi pembentukan kedisiplinan ternyata harus melalui proses panjang yang harus dimulai sejak dini dalam keluarga dan dilanjutkan di sekolah. Hal-hal penting yang
dapat berpengaruh dalam pembentukan kedisiplinan bisa melalui kesadaran diri, kepatuhan, sanksi, ketaladan, lingkungan bedisplin, latihan dan sebagainya.
Pembiasaan disiplin di sekolah mempunyai peranan positif bagi kehidupan siswa dimasa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai sesuatu
yang mengekang kebebasan. Akan tetapi, bila suatu aturan dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharus dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya lama-kelamaan ia
akan menjadi kebiasaan yang baik menuju kearah disiplin diri.
C. Tata Tertib