2.2. Penelitian yang relevan
1. Penelitian mengenai Role Play
Setyaningrum 2011 meneliti tentang penerapan role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi
ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan
bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti
transaksi ke dalam jurnal umum. Hal ini ditunjukan dari peningkatan pemahaman siswa setelah penerapan metode Role Playing pada
pembelajaran adalah 37,68 . Hasil perhitungan rata rata pre tes = 4,54 dan post tes = 7,28.
Jumadi 2009 meneliti tentang Penerapan Metode role playing. Untuk Meningkatkan hasil belajar IPS Siswa Kelas V SDN Ledug II
Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa
kelas V SDN Ledug II Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan melalui tindakan bersiklus tergolong baik, dengan taraf kemampuan 72,64.
Dewi 2010 meneliti tentang Penerapan model role playing pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas IV SDN Purwodadi 3 Kecamatan Blimbing kota Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan metode Role Play
hasil belajar siswa terus meningkat mulai dari rata-rata sebelumnya
63,55 mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata kelas sebesar 74,48 dan prosentase ketuntasan belajar kelasnya yaitu
55,17 meningkat pada siklus II dengan rata-rata kelasnya sebesar 83,21 dan prosentase ketuntasan belajar kelasnya sebesar 82,76.
Berdasarkan penelitian yang relevan peneliti menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti adalah melakukan
penelitian menggunakan metode role play. Penelitian pertama dilakukan di SMA dan meneliti mengenai peningkatan pemahaman dengan
penerapan metode role play. Pada penelitian kedua dan ketiga dilakukan di SD kelas atas IV dan V meneliti mengenai peningkatan hasil belajar
dan aktivitas siswa. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berbeda karena meneliti siswa SD kelas bawah III, peneliti tidak hanya
mengukur prestasi belajar siswa saja tetapi juga hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu yaitu minat belajar.
2.3. Kerangka Berfikir