Aspek Minat Faktor yang Mempengaruhi Belajar

biasanya mengekspresikannya melalui suatu pernyataan. Ketertarikan seorang siswa pada pelajaran dapat dilihat dari segala tingkah laku yang dia lakukan. Seperti yang telah Winkel 1983 katakan bahwa ciri seorang siswa yang tertarik kepada suatu pelajaran tertentu cenderung akan agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat oleh sikap positif. Apabila siswa tersebut tertarik dan mempunyai sikap positif terhadap suatu pelajaran maka dia akan memberikan perhatian yang besar yang akan membantu dia meraih prestasi secara maksimal.

2.1.1.2. Aspek Minat

Hurlock 1978 mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu: 1. Aspek kognitif Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. 2. Aspek afektif Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang.

2.1.1.3. Ciri-Ciri Minat

Anak dapat dikatakan berminat bila memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri- ciri minat anak menurut Hurlock 1989 adalah: 1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental dalam diri anak tersebut. 2. Minat bergantung pada kesiapan belajar Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. 3. Minat bergantung pada kesempatan belajar Semakin bertambah luasnya lingkup sosial anak mereka menjadi semakin tertarik pada minat orang di luar rumah yang mereka kenal. 4. Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. 5. Minat dipengaruhi pengaruh budaya Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua mereka untuk memilih akan mempelajari budaya yang sesuai dengan minat mereka. 6. Minat berbobot emosional Emosional anak sangat berpengaruh terhadap minat. Bila emosi dari anak sedang tidak baik maka akan melemahkan minat, begitu pula sebaliknya emosi yang baik akan memperkuat minat. 7. Minat itu egosentris Minat berlandaskan pada apa yang telah menjadi keyakinan dari seorang anak. Berdasarkan ciri-ciri minat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator minat antara lain adalah 1 Ekspresi senang terhadap pelajaran; 2 Perhatian dalam belajar; 3 Kemauan untuk mengembangkan diri; 4 Adanya rasa ingin tahu; 5 Keterlibatan siswa dalam pelajaran; 6 Kesiapan siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan. Dan minat sangat mempengaruhi perasaan tingkah laku individu dalam menentukan tujuan, sehingga pengaruh minat sangat besar dalam kehidupan, dan sebuah kecenderungan siswa merupakan pengaruh dari minat individu. 2.1.2. Belajar 2.1.2.1.Pengertian Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia 2010 disebutkan bahwa belajar adalah berusaha memperoleh ilmu atau kepandaian. Dengan kata lain belajar adalah proses dimana seseorang secara sengaja ingin menambahkan pengetahuan atau kepandaiannya. Seperti halnya yang dikatakan oleh Djamarah 2002:13 bahwa belajar merupakan “Serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan p sikomotorik”. Arsyad 2007 pun sependapat dengan Djamarah bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Proses yang terjadi itu terkandung beberapa aspek penting di dalamnya, seperti yang dikemukakan oleh Siregar Nara 2010 aspek aspek tersebut adalah 1 Bertambahnya jumlah pengetahuan; 2 Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi; 3 Ada penerapan pengetahuan; 4 Menyimpulkan makna; 5 Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas; 6 Adanya perubahan sebagai pribadi.

2.1.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Selain aspek-aspek di atas, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar, seperti yang ditulis oleh Arsyad 2007 faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal, segala faktor yang bersumber dari dalam diri siswa individu. Siswa yang memiliki kondisi fisik yang lemah akan berbeda belajarnya dengan kondisi fisik yang segar, disamping itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. 2. Faktor Eksternal, segala faktor yang bersumber dari luar siswa. Faktor tersebut meliputi lingkungan belajar, baik alami seperti keadaan suhu dan kelembaban udara, maupun lingkungan sosial. Seseorang akan terganggu konsentrasi belajarnya oleh keributan di dekatnya. Dalam bukunya, Siregar Nara 2010 juga mengemukakan delapan tipe belajar menurut gagne. Kedelapan tipe belajar ini merupakan jenis jenis belajar menurut Gagne yaitu 1 Belajar isyarat signal learning: tidak semua reaksi sontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respons; 2 Belajar stimulus respons; 3 Belajar merantaikan, tipe belajar ini merupakan cara belajar dengan membuat gerakan gerakan motorik; 4 Belajar asosiasi verbal, belajar dengan menghubungkan suatu kata dengan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang atau kejadian; 5 Belajar membedakan yaitu, memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan; 6 Belajar konsep, belajar mengklasifikasikan stimulus untuk membuat suatu konsep; 7 Belajar dalil, belajar menghasilkan aturan; 8 Belajar memecahkan masalah.

2.1.2.3. Sistematika Belajar