Setting penelitian Rencana tindakan

Gambar 1. Siklus Penelitian Kurt Lewin Arikunto: 2002 Pada tahap perencanaan peneliti merencanakan semua hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Pada tahap tindakan guru melakukan tindakan sesuai dengan rencanaan yang dibuat peneliti dan guru sebelumnya. Pada tahap ketiga yaitu pengamatan, peneliti mengamati proses pembelajran yang berlangsung. Pada tahap keempat yaitu refleksi, peneliti merefleksikan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan bersama guru.

3.2. Setting penelitian

3.2.1. Lokasi dan waktu penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Kanisius Ganjuran terletak di desa Sumbermulyo kecamatan Bambanglipuro kabupaten Bantul. Sekolah ini mempunyai 10 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang UKS, 1 Kantin, dan 1 ruang perpustakaan. Di tengah-tengah sekolah terdapat lapangan yang biasa digunakan warga sekolah untuk upacara, pramuka, dan kegiatan lainnya. Ukuran ruang-ruang kelas cukup luas dilengkapi dengan kipas angin, lemari, rak-rak buku, papan tulis, poster-poster pendidikan, papan pengumuman, dan alat kebersihan. Sekolah ini juga dilengkapi tempat Siklus 1 Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan Perencanaa Refleksi Tindakan Siklus 2 Pengamatan parkir di dekat kamar mandi dan di dekat lapangan terdapat tempat cuci tangan yang digunakan siswa untuk membersihkan tangan mereka. Penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu dari awal Januari hingga Juni 2013.

3.2.2. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas III SD Kanisius Ganjuran tahun pelajaran 20122013 yang terdiri dari 11 siswa laki laki dan 21 siswa perempuan.

3.2.3. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan metode role play pada materi kegiatan jual beli pada siswa kelas 3 SD Kanisius Ganjuran tahun pelajaran 20122013.

3.3. Rencana tindakan

3.3.1. Persiapan

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah menentukan SD yang akan digunakan untuk penelitian. Setelah itu peneliti meminta ijin pihak sekolah melalui kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SD tersebut. Setelah melakukan perijinan peneliti membuat janji dengan guru kelas dan guru pengampu mata pelajaran untuk melakukan wawancara. Kegiatan wawancara ini diharapkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebagai gambaran atau latar belakang dilakukannya penelitian. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya berlangsung satu kali saja, tetapi wawancara dilakukan lagi setelah peneliti melakukan pengamatan di dalam kelas. Pengamatan di dalam kelas dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kelas yang akan diteliti. Peneliti mendapat data tentang bagaimana perilaku siswa di dalam kelas, bagaimana minat mereka selama pembelajaran. Semua itu diperlukan sebagai modal dari peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara dengan sejumlah siswa kelas III tahun ajaran 2011-2012 yang saat ini sudah duduk di kelas IV dan siswa kelas III tahun ajaran 2012-2013. Dengan wawancara ini, peneliti mendapatkan sejumlah informasi yang penting. Mereka menceritakan bagaimana keadaan kelas saat pelajaran, bagaimana guru mereka mengajar dan bagaimana pemahaman mereka terhadap pelajaran yang diberikan. Semua kondisi riil dapat tergambarkan melalui wawancara tersebut. Sebelum melakukan wawancara dan pengamatan peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan dan lembar penelitian serta alat-alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan wawancara dan observasi. Alat-alat tersebut yaitu perekam suara digunakan saat peneliti melakukan wawancara kepada guru guna mendapat gambaran situasi dan kondisi kelas. Kamera digunakan untuk memotret aktifitas siswa di kelas. Hasil wawancara dan pengamatan yang di peroleh kemudian dianalisis dan menentukan permasalahan yang terjadi. Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya. Untuk mendukung data yang telah diperoleh, peneliti juga meminta hasil ulangan harian dan ujian semesteran kelas III tahun ajaran sebelumnya. Dengan data-data tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas III SD K Ganjuran tahun ajaran 2011 –2012 mengalami kesulitan dan kurang menunjukan minat dalam pelajaran IPS materi jual beli. Untuk itu peneliti akan meneliti siswa kelas III SD K Ganjuran dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role play.

3.3.2. Rencana Siklus

3.3.2.1.Siklus 1 Siklus ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahapan akan dijelaskan sebagai berikut: Tahap yang pertama adalah tahap perencanaan. Penelitian ini akan dilakukan secara kolaborasi bersama guru kelas. Peneliti sebagai pihak yang mengamati proses jalannya tindakan dan guru kelas yang melakukan tindakan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti mempersiapkan instrumen pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan media, lembar wawancara, dan lembar pengamatan. Kegiatan dalam RPP dan LKS dibuat berdasarkan pembelajaran kooperatif. Lembar RPP dan LKS terlampir di bagian lampiran. Tahap yang kedua adalah tahap tindakan. Tahap ini merupakan “implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas” Arikunto, 2006:18. Pelaksanaan tindakan dalam tahap ini, guru kelas melakukan kegiatan berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaann tahap tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Untuk mengetahui minat dari setiap siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas siswa diwawancarai secara berkelompok terdiri dari 4 – 5 anak sebelum memulai pembelajaran. Dibawah ini merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I dan siklus II : 1. Pada siklus I pertemuan pertama, siswa melakukan role play drama dengan topik kegiatan jual beli. Pada pertemuan kedua siswa melakukan role play drama dengan topik perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Peneliti menjabarkan rencana pembelajaran pada siklus I yang tertera dibawah. 2. Pada siklus II pertemuan pertama siswa melakukan role play kegiatan Barter. Sedangkan untuk pertemuan kedua siswa melakukan role play tentang kegiatan jual beli yang sesungguhnya. Untuk lebih jelas mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklusnya, maka peneliti akan menjabarkan alur-alur kegiatan per siklus sebagai berikut : Rencana Tindakan Siklus I Pertemuan I

a. Pelaksanaan Tindakan