kelas melakukan kegiatan berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaann tahap tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Setiap akhir
pertemuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Untuk mengetahui minat dari setiap siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas siswa diwawancarai
secara berkelompok terdiri dari 4 – 5 anak sebelum memulai pembelajaran.
Dibawah ini merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I dan siklus II :
1. Pada siklus I pertemuan pertama, siswa melakukan role play drama
dengan topik kegiatan jual beli. Pada pertemuan kedua siswa melakukan role play
drama dengan topik perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Peneliti menjabarkan rencana pembelajaran pada siklus I yang
tertera dibawah.
2. Pada siklus II pertemuan pertama siswa melakukan role play kegiatan
Barter. Sedangkan untuk pertemuan kedua siswa melakukan role play
tentang kegiatan jual beli yang sesungguhnya.
Untuk lebih jelas mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklusnya, maka peneliti akan menjabarkan alur-alur kegiatan per
siklus sebagai berikut :
Rencana Tindakan Siklus I Pertemuan I
a. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan.
1. Peserta didik melakukan tanya jawab.
2. Peserta didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang
dilakukan di pagi hari. 3.
Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang pengalaman siswa yang melakukan kegiatan jual beli di pasar.
4. Peserta didik menceritakan pengalaman yang telah mereka alami
tentang kegiatan jual beli di depan kelas. 5.
Peserta didik dan guru memberikan tanggapan tentang cerita yang telah mereka dengar.
6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang pengertian
dan unsur unsur yang ada dalam kegiatan jual beli berdasarkan percakapan.
7. Peserta didik menjelaskan tentang unsur-unsur kegiatan jual beli.
8. Peserta didik merancang suatu kegiatan jual beli.
9. Peserta dibagi dalam 4 kelompok.
10. Setiap kelompok mendapat 1 skenario yang harus mereka peragakan tentang kegiatan jual beli.
11. Setiap kelompok diberikan waktu 10 menit untuk melakukan persiapan.
12. Setiap kelompok memperagakan skenario yang telah mereka dapatkan di depan kelas.
13. Kelompok yang lain menilai penampilan kelompok yang telah tampil.
14.Setelah semua kelompok tampil, guru dan peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi tentang penampilan mereka.
Pertemuan II
1. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang kegiatan pagi ini.
2. Guru bertanya terhadap peserta didik tentang pasar.
3. Peserta didik mendapat penjelasan oleh guru tentang jenis-jenis
pasar. 4.
Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok. 5.
Setiap kelompok diberikan satu paket lembar kerja dan skenario. 6.
Peserta didik di ajak keluar kelas oleh guru. 7.
Setiap ketua kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mengambil undian.
8. Setiap kelompok mempelajari skenario sesuai dengan undian yang
mereka dapatkan. 9.
Setiap kelompok diminta untuk memperagakan skenario yang telah mereka pelajari.
10. Peserta didik memberikan penilaian terhadap penampilan kelompok lain.
11. Siswa membuat kesimpulan 12. Refleksi
13. Evaluasi 14. Pulang
Tahap yang ketiga yaitu pengamatan. Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Pelaksanaan kegiatan
pengamatan, peneliti
menggunakan alat bantu camera dan handycam. Fokus penggunaan alat bantu camera dan handycam untuk mengambil foto dan merekam kegiatan
belajar. Peneliti juga melakukan pengamatan melalui video agar
memperoleh data yang akurat.
Tahap yang keempat yaitu refleksi. Data yang diperoleh melalui pengamatan dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Peneliti bersama guru
pembimbing melakukan refleksi secara menyeluruh proses pembelajaran. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai maka akan diperbaiki pada
siklus kedua. Refleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga
kekurangan selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran siklus I
dengan cara wawancara terhadap siswa dan juga wali kelas terkait.
2. Mengkoreksi ketercapaian indikator pada siklus I.
3. Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II. 4.
Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II.
3.3.2.2. Siklus 2
Jika hasil siklus I belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka tindakan selanjutnya yaitu menyusun perencanaan yang akan dilaksanakan
pada siklus II. Demikian seterusnya sampai hasil yang diinginkan benar-
benar tercapai. Rencana Tindakan Siklus II
Siklus II tidak akan dilaksanakan jika pada siklus I indikator- indikator keberhasilan sudah tercapai. Namun, untuk mengantisipasi
kemungkinan terburuk maka peneliti menyusun rencana-rencana tindakan siklus II. Mengingat penyusunan rencana tindakan siklus II disusun sebelum
siklus I dilakukan, maka dalam pelaksanaan siklus II nanti akan peneliti koreksi kembali berdasarkan refleksi dari kegiatan siklus I. Berikut ini
adalah rencana tindakan siklus II :
Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan berdasarkan refleksi dari siklus I.
1. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang kegiatan barter.
2. Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok besar.
3. Setiap kelompok mendapat 1 skenario situasi tentang barter.
4. Setiap kelompok dibagi dalam 2 kelompok yang beranggotakan 4 orang
yang dinamakan kelompok kecil. 5.
Setiap kelompok kecil diminta untuk membuat percakapan berdasarkan skenario yang diberikan guru.
6. Setelah semua kelompok selesai, mereka diberi waktu 15 menit untuk
mempelajari. 7.
Setiap kelompok memperagakan percakapan yang telah mereka buat di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.
8. Guru memberikan evaluai tentang penampilan setiap kelompok.
9. Peserta didik mengerjakan LKS yang telah disediakan guru.
10. Peserta didik merefleksikan kegiatan hari ini dalam bentuk gambar.
Pertemuan II
1. Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok.
2. Setiap kelompok diberikan 1 catatan tugas.
3. Setiap kelompok membuat daftar belanja barang barang yang
diperlukan untuk kegiatan proyek. 4.
Semua kelompok diberikan instruksi oleh guru tentang proyek yang akan dilakukan.
5. Setiap kelompok diberikan lembar kerja berupa agenda kegiatan yang
akan dan telah mereka lakukan. 6.
Setiap kelompok membeli barang barang yang mereka butuhkan di pos pos yang telah disediakan.
7. Setiap kelompok mulai membuat proyek yang harus mereka buat sesuai
dengan tugas mereka. 8.
Setiap kelompok harus menjajakan hasil proyek mereka dan menuliskan komentar.
9. Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok mereka.
10. Peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini.
11. Melakukan evaluasi.
12. Refleksi.
13. Penutup.
Tahap yang ketiga yaitu pengamatan. Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Pelaksanaan kegiatan
pengamatan, peneliti
menggunakan alat bantu camera dan handycam. Fokus penggunaan alat bantu camera dan handycam untuk mengambil foto dan merekam kegiatan
belajar. Peneliti juga melakukan pengamatan melalui video agar
memperoleh data yang akurat.
Tahap yang keempat yaitu refleksi. Data yang diperoleh melalui pengamatan dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Peneliti bersama guru
pembimbing melakukan refleksi secara menyeluruh proses pembelajaran. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai maka akan diperbaiki pada
siklus kedua. Refleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga
kekurangan selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran siklus
II dengan cara wawancara terhadap siswa dan juga wali kelas terkait.
2. Mengkoreksi ketercapaian indikator pada siklus II.
3. Hasil refleksi siklus II ini digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus selanjutnya. 3.3.3.
Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis instrument penelitian yaitu tes untuk mengukur prestasi dan non tes untuk mengukur
minat. 3.3.3.1.
Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi siswa.
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian Sudijono, 66:1996. Tes yang digunakan adalah tes obyektif
dalam bentuk pilihan ganda. Tes pilihan ganda yaitu salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum
selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu atau lebih dari beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir
soal yang telah disediakan. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil prestasi siswa tersebut sejumlah 17 butir nomor soal untuk siklus I dan 15
butir soal untuk siklus II. Tabel 1. Kisi Kisi Soal Siklus I
Indikator Nomor soal
Menyebutkan contoh kegiatan jual beli. 9 , 10, 15
Menjelaskan unsur unsur dalam kegiatan jual beli 1, 3, 11, 16
Menjelaskan terjadinya proses kegiatan jual beli 4, 17
Menyebutkan jenis jenis pasar 5, 7, 12,
Mengidentifikasi ciri pasar tradisional dan pasar modern 2, 6,8, 13, 14
Sedangkan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa pada siklus II, peneliti juga menyedikan soal dengan materi yang diajarkan pada
siklus II yaitu tentang barter dan pengelolaan uang. Pada siklus II peneliti memberikan 15 soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban a, b, dan c.
Tabel 2. Kisi kisi soal siklus II Indikator
Nomor Menyebutkan pengertian barter
3 Menjelaskan proses terjadinya barter
4, 5, 15 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi barter
1, 8, 13 Menyebutkan kelemahan system barter
6, 11 Menyebutkan cara mengelola uang dengan baik
2, 9, 14 Menjelaskan manfaat pengelolaan uang dengan baik
10 Membuat prioritas kebutuhan yang akan dibeli
7 Menyebutkan hal hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan prioritas kebutuhan 12
Dengan ketentuan : Skor 1 = jika jawaban benar
Skor 2 = jika jawaban salah 3.3.3.2.
Non tes Instrumen penelitian berbentuk non tes digunakan untuk mengukur
minat siswa. Instrumen non tes ini meliputi lembar pengamatan dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui minat siswa.
Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan per siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang akan digunakan berisi 15
item pernyataan. Ke 15 item pernyataan tersebut dikembangkan dari kisi- kisi minat dalam penelitian.
Menurut Sugiyono 2010:203 mengatakan bahwa observasi atau pengamatan sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono 2010: 194. Data dalam wawancara ini nantinya adalah sebagai
pendukung dari data yang telah peneliti peroleh ketika melakukan observasi di dalma kelas. Indikator minat tersebut peneliti simpulkan dari ciri ciri
minat yang dikemukakan oleh Hurlock 1989 yaitu : Tabel 3. Kisi-Kisi Rubrik Pengamatan Minat
No. Indikator
Nomor
1. Kesiapan siswa
13, 14, 15
2. Perhatian dalam belajar
3, 4
3. Kemauan untuk pengembangan
diri
5, 6, 7
4. Ekspresi senang saat belajar
1, 2
5. Adanya rasa ingin tahu
8, 9
6. Keterlibatan
siswa dalam
pelajaran
10, 11, 12
Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan cara memberi turus sesuai dengan jumlah siswa yang melakukan sesuai dengan indikator
yang telah disiapkan.
Tabel 4. Indikator Wawancara Siswa No Variabel
Indikator Nomor
1.
Minat Kesiapan siswa
1,2 2.
Perhatian dalam belajar 3,4
3. Kemauan untuk pengembangan diri
5,6 4.
Ekspresi senang saat belajar 7,8
5. Adanya rasa ingin tahu
9,10 6
Keterlibatan siswa dalam pelajaran 11,12
Untuk mendukung data peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas dan siswa mengenai jalannya pembelajaran yang akan
berlangsung. Diharapkan wawancara yang dilakukan dapat memberikan gambaran mengenai jalannya pembelajaran dan apa yang siswa rasakan
selama mengikuti pembelajaran. Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru
No. Indikator Penilaian
Nomor Soal
1. Partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran
dengan menerapkan metode role play. 1
2. Penerapan metode role play berpengaruh pada minat
dan prestasi belajar siswa. 2
3. Keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan
metode role play . 3
4. Kesulitan
yang dialami
oleh siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode role play. 4
3.4. Validitas dan Reliabilitas