guna program remedial yang dilakukan untuk setiap saat diadakan revisi dan improvisasi.
c. Mentransfer atau mengirim siswa yang menurut perkiraan tidak
mungkin lagi ditolong karena di luar kemampuan dan wewenang guru. Transfer semacam itu bisa dilakukan kepada orang atau lembaga lain
psikolog, psikater, lembaga bimbingan, lembaga psikologi, dan sebagainya yang diperkirakan akan lebih dapat dan lebih tepat
membantu siswa yang dihadapi.
E. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial adalah upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari
alternatif kegiatan lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria
tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan Entang, M., 1984:11. Sedangkan menurut Kunandar 2009:237 pembelajaran remedial merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan pembelajaran dan membuatnya menjadi lebih baik dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk
mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar, menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif
penyelesaian masalah kesulitan belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif.
Menurut Kunandar 2009:237-238 pembelajaran remedial memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dapat
mengenal kelemahannya dalam mempelajari materi pelajaran dan juga kekuatannya.
2. Siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang lebih
baik. 3.
Siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat. 4.
Siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.
5. Siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya,
setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan
yang baru dalam belajar. Pembelajaran remedial memiliki fungsi sebagai berikut Kunandar,
2009: 238: 1.
Fungsi korektif, artinya melalui pembelajaran remedial dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum
memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.
2. Fungsi pemahaman, artinya dengan pembelajaran remedial
memungkinkan guru, siswa, atau pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan komprehensif mengenai pribadi siswa.
3. Fungsi pengayaan, artinya pembelajaran remedial akan dapat
memperkaya proses pembelajaran sehingga materi yang tidak disampaikan dalam pembelajaran reguler dapat diperoleh dalam
pembelajaran remedial. 4.
Fungsi penyesuaian, artinya pembelajaran remedial dapat membentuk siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya proses belajarnya. Artinya, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang
lebih baik semakin besar. 5.
Fungsi akselerasi, artinya dengan pembelajaran remedial dapat diperoleh hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan
efesien. Dengan kata lain, dapat mempercepat proses pembelajaran, baik dari segi waktu maupun materi.
6. Fungsi terapeutik, artinya secara langsung atau tidak langsung,
pembelajaran remedial
dapat membantu
menyembuhkan atau
memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain: