Instrumen Pembelajaran Teknik Analisis Data

sesuai standar nilai ketuntasan yang digunakan sekolah. Oleh karena itu apabila nilai siswa di bawah standar ketuntasan maka siswa tersebut harus mengikuti pembelajaran remedial. Berikut ini adalah kisi-kisi untuk tes diagnostik: Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Diagnostik Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal No. Soal C1 C2 C3 6.2 Mengidentifik asi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang- layang  Mengelompok kan segiempat  Mengidentifi- kasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang- layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonal  Menjelaskan pengertian segiempat  Menentukan dan menjelaskan 6 6 6 6 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 1f 2a, 2b, 2c, 2d, 2e, 2f 3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f, 4a, 4b, 4c, 4d, 4e, 4f     Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal No. Soal C1 C2 C3 hubungan antar segiempat  Menggunakan sifat segiempat dalam pemecahan masalah 3 5a, 5b dan alasan  Instrumen tes diagnostik dapat dilihat pada lampiran E. b. Tes Evaluasi Remedial Tes evaluasi remedial dilaksanakan setelah pembelajaran remedial. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah media komputer berbasis GeoGebra dapat membantu memperbaiki pemahaman konsep pada topik segiempat. Penyusunan tes ini disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar dimana kisi-kisinya mirip dengan tes diagnostik namun soal diacak dan ada nomor yang soalnya berbeda. Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Evaluasi Remedial Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal No. Soal C1 C2 C3 6.2 Mengidentifi kasi sifat-sifat persegi panjang,  Mengelompok- kan segiempat  Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, 6 6 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 1f 2a, 2b, 2c, 2d, 2e, 2f   Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal No. Soal C1 C2 C3 persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang- layang persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang- layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonal  Menjelaskan pengertian segiempat  Menentukan dan menjelaskan hubungan antar segiempat  Menggunakan sifat segiempat dalam pemecahan masalah 6 6 3 3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f, 4a, 4b, 4c, 4d, 4e, 4f 5a, 5b dan alasan    Instrumen tes evaluasi remedial dapat dilihat pada lampiran F. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada siswa yang mengalami peningkatan nilai ataupun tidak setelah tes evaluasi remedial. Wawancara bertujuan untuk mengkonfirmasi serta uji silang terhadap pemahaman siswa setelah tes evaluasi remedial serta untuk mengetahui renspon siswa terhadap program GeoGebra dalam pembelajaran remedial. Wawancara ini dilakukan dengan tidak terstuktur, disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa yang diwawancarai.

I. Perencanaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian di SMP Pangudi Luhur Sedayu, peneliti mempunyai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian tersebut, yaitu: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain: a. Menghubungi pihak yang terkait, yakni Kepala SMP Pangudi Luhur Sedayu untuk meminta izin melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. b. Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di SMP tersebut serta menyampaikan ide penelitian. c. Menetapkan subyek penelitian d. Meminta surat pengantar dari Universitas untuk dapat melaksanakan penelitian di SMP Pangudi Luhur Sedayu kemudian menyerahkannya ke Kepala Sekolah yang bersangkutan. e. Menyusun instrumen-instrumen. f. Melakukan observasi di kelas yang akan digunakan untuk penelitian untuk mengetahui cara guru mengajar pada pembelajaran segiempat. 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian a. Tahap pengumpulan data 1 Penyusunan dan pelaksanaan tes diagnostik untuk mendapat informasi tentang kesulitan yang dialami siswa pada pembelajaran segiempat khususnya dalam memahami konsep segiempat serta sifat-sifatnya dan data-data siswa yang harus mengikuti pembelajaran remedial. 2 Menganalisis tes diagnostik siswa. b. Tahap pelaksanaan penelitian 1 Pembelajaran remedial dengan bantuan program GeoGebra di kelas VII C dilakukan di laboratorium komputer. 2 Siswa yang mengikuti pembelajaran remedial diberikan LKS sebagai panduan untuk pembelajaran dengan GeoGebra. 3 Peneliti bersama-sama dengan siswa menggunakan GeoGebra sesuai dengan petunjuk di LKS, dan siswa juga mengerjakan apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan ataupun perintah di LKS. 4 Melaksanakan tes evaluasi setelah pembelajaran remedial selesai yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan media komputer berbasis program GeoGebra sebagai upaya memperbaiki kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep segiempat dan sifat-sifatnya serta mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial. 3. Tahap Analisis Data Peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh setelah melakukan penelitian di kelas VII C SMP Pangudi Luhur Sedayu. Data yang dianalisis adalah data ujicoba tes diagnostik, tes diagnostik, tes evaluasi remedial dan wawancara siswa. Analisis tersebut mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam konsep segiempat dan sifat-sifatnya, mengetahui ketercapaian nilai siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial sehingga dapat diketahui tuntas tidaknya siswa tersebut dan mengetahui ada tidaknya kemajuan pemahaman siswa terhadap konsep segiempat dan sifat-sifatnya. Selain itu untuk mengetahui bagaimana program GeoGebra dapat mendukung upaya memperbaiki pemahaman konsep segiempat dan sifat-sifatnya melalui pembelajaran remedial.

J. Teknik Analisis Data

Pada teknik analisis data ini pengamatan data-data akan dianalisis dan diolah sesuai dengan instrumen-instrumen yang digunakan oleh peneliti. Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti, antara lain: 1. Analisis Validitas dan Realibilitas Tes Diagnostik Sebelum melakukan tes diagnostik terhadap siswa, perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal-soal dalam tes diagnostik tersebut. Tujuannya agar peneliti mengetahui apabila terdapat soal-soal yang belum memenuhi kriteria sehingga harus diadakan perbaikan soal. Analisis yang digunakan adalah a. Analisis Validitas Item Tes Diagnostik Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Person seperti berikut : = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor tiap item tes Y = skor total soal tes = jumlah perkalian antar X dan Y = jumlah nilai tiap item tes = kuadrat dari X = kuadrat dari Y Koefisien korelasi umumnya dibagi ke dalam lima bagian seperti tampak pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Makna Koefisien Korelasi Product Moment Angka korelasi Makna 0.800 – 1.000 Sangat tinggi 0.600 – 0.800 Tinggi 0.400 – 0.600 Cukup 0.200 – 0.400 Rendah 0.000 – 0.200 Sangat rendah b. Analisis Reliabilitas Tes Diagnostik Analisis reliabilitas yang digunakan adalah koefisien alpha karena soal berbentuk uraian: = reliabilitas yang dicari = banyak soal = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians dari skor total Rumus varians adalah = N = peserta tes Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes menurut Suharsimi 1999 sebagai berikut: Tabel 3.4 Interpretasi Harga Koefisien Realibilitas Koefisien Realibilitas Interpretasi 0.800 ≤ 1.000 Sangat tinggi 0.600 ≤ 0.800 Tinggi 0.400 ≤ 0.600 Cukup 0.200 ≤ 0.400 Rendah 0.100 ≤ 0.200 Sangat rendah 2. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kategori yaitu soal yang memiliki p 0.3 biasanya disebut sebagai soal sukar. Soal yang memiliki p 0.7 biasanya disebut sebagai soal mudah. Dan soal yang memiliki p antara 0.3 sampai dengan 0.7 biasanya disebut sebagai soal sedang. Perhitungan pada lampiran C2 dan C3. 3. Analisis Hasil Tes Diagnostik Hasil tes diagnostik dianalisis untuk mengetahui dimana kesulitan siswa terkait dengan konsep segiempat dan sifat-sifatnya serta kesalahan- kesalahan siswa saat menjawab tes diagnostik. Kemudian tes diagnostik dinilai dalam bentuk angka sesuai dengan kebenaran jawaban siswa. Hasil nilai diagnostik tersebut digunakan untuk menentukan siswa yang harus mengikuti pembelajaran remedial. Perhitungan nilai: Nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa . Siswa yang belum mencapai syarat ketuntasan dinyatakan sebagai siswa yang belum memahami konsep segiempat oleh karena itu perlu mengikuti pembelajaran remedial guna memperbaiki pemahaman konsep segiempat dan sifat-sifatnya. Selain hal itu dilakukan juga analisis ketercapaian dari tiap indikator. Perhitungan ketercapaian: 4. Analisis Hasil Tes Evaluasi Remedial Analisis hasil tes evaluasi remedial dilakukan dengan mengkoreksi jawaban siswa dalam mengerjakan tes evaluasi remedial. Dari hasil jawaban siswa dianalisis pemahaman dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kemudian hasil tes evaluasi remedial itu dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui nilai akhir yang diperoleh siswa dan ketercapaian dari setiap indikator dengan perhitungan nilai seperti pada tes diagnostik. Hasil tes evaluasi remedial tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil tes diagnostik baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kuantitatif digunakan untuk melihat nilai setiap siswa, rata-rata nilai kelas, dan ketercapaian setiap indikator. Kualitatifnya berupa hasil jawaban siswa dan data kesalahan siswa. Hasil dari perbandingan nilai tes diagnostik dan nilai tes evaluasi remedial digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan nilai setiap siswa, rata-rata, ketercapaian setiap item soal maupun indikator dan untuk mengetahui sejauh mana program GeoGebra dapat membantu memperbaiki konsep pemahaman segiempat dan sifat-sifatnya. Pembelajaran remedial dengan menggunakan media komputer berbasis Geogebra yang dilengkapi dengan LKS ini dikatakan dapat memperbaiki kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep segiempat dan sifat-sifatnya jika lebih dari 75 siswa mengalami peningkatan nilai dari nilai tes diagnostik, ketercapaian setiap indikator lebih dari 75 dan sebagian besar siswa pada tes evaluasi remedial tidak lagi melakukan kesalahan yang pernah dilakukan pada saat tes diagnostik. 5. Analisis Hasil Wawancara Analisis hasil wawancara dilakukan dengan memutar kembali rekaman wawancara dengan siswa dan menulis apa yang menjadi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial dan mengetetahui apakah program GeoGebra dapat membantu siswa dalam belajar. 58

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DI LAPANGAN, TABULASI

DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur Sedayu dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII C. Pelaksanaan penelitian ini melalui berbagai tahap kegiatan dari persiapan hingga memperoleh hasil penelitian. Tahap pelaksanaan kegiatan terinci dalam tabel serta penjelasannya sebagai berikut: Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian No. Jadwal Kegiatan 1 10 April 2013 Observasi Kelas 2 27 April 2013 Observasi Kelas 3 30 April 2013 Ujicoba Tes Diagnostik 4 4 Mei 2013 Tes Diagnostik 5 6 Mei 2013 Pembelajaran Remedial 6 8 Mei 2013 Pembelajaran Remedial 7 11 Mei 2013 Tes Evaluasi Remedial 8 13 Mei 2013 Wawancara Siswa 1. Observasi Kelas Observasi kelas dilakukan pada tanggal 10 April 2013 dan 27 April 2013. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, misalnya metode pembelajarannya dan juga mengenal siswa-siswanya. 2. Ujicoba Tes Diagnostik Ujicoba tes diagnostik ini dilakukan sebelum tes diagnostik dilaksanakan. Soal-soal tes diagnostik tersebut diujicobakan untuk mengetahui kevalidan dan tingkat kesukaran soal tes diagnostik yang akan digunakan untuk mengukur pemahaman siswa dalam konsep segiempat dan sifat-sifatnya. Pelaksanaan ujicoba tes diagnostik pada tanggal 30 April 2013 di kelas VII B dan diikuti oleh 30 siswa dengan kondisi kelas yang heterogen. Setelah soal diujicobakan peneliti menganalisisnya untuk mengetahui validitas dan realibilitasnya, sehingga apabila terdapat soal yang belum memenuhi kriteria maka akan dilakukan perbaikan soal. 3. Tes Diagnostik Tes diagnostik dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2013 di kelas VII C dan diikuti 32 siswa. Tes ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dan kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami konsep segiempat dan sifat-sifatnya. Dari hasil tes diagnostik terdapat siswa-siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan sekolah yakni 73. Oleh karena itu siswa-siswa yang belum tuntas tersebut akan mengikuti pembelajaran remedial dengan media komputer berbasis GeoGebra yang dilengkapi dengan LKS. 4. Pembelajaran Remedial Pelaksanaan pembelajaran remedial dengan menggunakan program GeoGebra yang dilengkapi dengan LKS dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan waktu setiap pertemuan 2 x 40 menit. Hal ini dilakukan karena mengingat siswa sebelumnya sudah pernah mempelajari materi segiempat dan sifat-sifatnya. Dalam pembelajaran remedial ini peneliti lebih memperjelas bagian-bagian dari segiempat dimana siswa masih mengalami kesulitan. Proses pembelajaran remedial diikuti oleh 32 siswa pada hari Senin, 6 Mei dan hari Rabu, 8 Mei 2013. Sesungguhnya yang harus mengikuti pembelajaran remedial sebanyak 23 siswa yang nilainya masih di bawah KKM. Namun, karena pembelajaran remedial ini berlangsung sama seperti pembelajaran biasanya maka guru menghendaki agar siswa yang sudah tuntas tetap ikut dalam pembelajaran remedial agar siswa tersebut juga mendapatkan pengetahuan baru tentang media yang digunakan untuk belajar segiempat. Proses berlangsungnya pembelajaran remedial ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sebelumnya telah dipersiapkan peneliti dan telah dikonsultasikan oleh guru dan dosen pembimbing. Pembelajaran remedial ini dilakukan di ruang laboratorium komputer mengingat media yang digunakan adalah program yang berbasis komputer yaitu GeoGebra. Setiap siswa menggunakan 1 komputer namun ada beberapa komputer yang digunakan oleh 2 siswa karena ada komputer

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48