aturan-aturan di keluarga, sekolah, atau masyarakat sekitar. Pada akhir pembelajaran siswa diajak untuk mengerjakan soal evaluasi.
Pada siklus II ini peneliti mengalami kesulitan ketika mengalokasikan waktu. Pada siklus kedua ini siswa diajak untuk
bermain peran. Siswa harus maju satu per satu untuk memerankan drama mereka. Selain itu terdapat aktivitas lainnya yaitu membuat
poster. Namun secara keseluruhan pembelajaran telah sesuai dengan RPP yang telah disusun. Selain itu indikator keberhasilan telah tercapai
dalam artian sikap kedisiplinan siswa kelas III B telah meningkat.
B. Pembahasan
Penelitian ini telah terlaksana sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan oleh peneliti. Peneliti juga telah mengajar sesuai dengan tahap-
tahap PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap
kedisiplinan siswa kelas III B SD Negeri Nanggulan. Peneliti menggunakan kompetensi dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar; 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar; dan 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. Peneliti menggunakan skala sikap untuk mengetahui sikap kedisiplinan
siswa yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Pencapaian pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan maupun persapek dapat dilihat pada tabel
4.11 dan tabel 4.12. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Aspek pencapaian dan rata-rata kelas secara keseluruhan
Indikator Deskriptor
Kondisi awal
Target Siklus
I Siklus
II
Sikap Kedisiplinan
Siswa
Jumlah siswa yang mendapatkan skor
minimal “Cukup”
dibagi keseluruhan siswa x 100
55 77
83 86
Skor total dibagi seluruh siswa
66 75
76 84,83
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I sikap kedisiplinan siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat ketika pada
kondisi awal presentase sikap kedisipinan siswa sebesar 45 sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 78. Selain mengalami peningkatan, presentase
sikap kedisiplinan siswa pada siklus I juga telah mencapai target yang ditetapkan peneliti sebelumnya. Kemudian pada siklus II sikap kedisiplinan
siswa juga mengalami peningkatan yaitu menjadi 84. Pada tabel 4.11 juga dapat dilihat bahwa rata-rata nilai skala sikap
siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan. Hal itu terlihat ketika kondisi awal nilai rata-rata siswa adalah 66, kemudian pada siklus I menjadi
77. Selain mengalami peningkatan rata-rata nilai siswa juga telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 75. Pada siklus II rata-rata nilai siswa juga
meningkat menjadi 85,14. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas III mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II dapat dilihat pada grafik 4.1
berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II 45
83 86
38 3
Persentase Peningkatan
Kedisiplinan Siswa
Persentase Sikap Kedisiplinan
Gambar 4.1 Grafik Presentase Sikap Kedisiplinan Siswa Secara Keseluruhan Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan
sikap kedisiplinan siswa pada siklus I sebesar 33 dari kondisi awal Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 39 dari kondisi awal.
Jika melihat pada PAP tipe I sikap kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dari kriteria
“Sangat Tidak Baik” pada kondisi awal mengingkat menjadi “Cukup Baik” pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi “Baik.” Dengan
demikian jumlah siswa yang telah menunjukkan sikap kedisiplinan telah mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan telah tercapai, sehingga
siklus dapat dihentikan. Penghitungan peningkatan sikap kedisiplinan siswa dan nilai rata-rata
siswa peraspek dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Peningkatan Sikap Kedisiplinan dan Rata-rata Siswa Peraspek
No Sikap
Kedisiplinan Deskriptor
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
1 Kognitif
pemahaman
Jumlah siswa yang mendapatkan skor
sikap dibagi keseluruhan siswa x
100 dan skor rata- rata dibagi skor
maksimal × 100
48 83
86 70
83,10 84,60
2 Afektif
penghayatan 48
79 83
65,52 79,04
82,76 3
Konatif pelaksanaan
38 66
83 63,60
69,73 86,13
Pada tabel di atas dapat dilihat terjadi peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada aspek kognitif, afektif, maupun konatif. Pada aspek kognitif telah
mengalami peningkatan dari kondisi awal yang persentasenya sebesar 48 pada siklus I meningkat menjadi 83. Pada siklus I target telah tercapai
karena telah mecapai 78. Selanjutnya pada siklus II aspek kognitif kembali meningkat menjadi 86.. Jika melihat pada PAP tipe I kriteria aspek kognitif
mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu “Sangat Tidak Baik” menjadi
“Baik” pada siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata siswa pada aspek kognitif juga mengalami peningkatan dari kondisi awal yang sebesar 70, meningkat
menjadi 83,10 pada siklus I, dan meningkat kembali menjadi 84,60 pada siklus II.
Selain aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang
persentasenya sebesar 48 meningkat menjadi 79 pada kondisi awal. Pada siklis I target telah terpenuhi karena telah mencapai 78. Sedangkan pada
siklus II aspek afektif mengalami peningkatan menjadi 83. Jika melihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PAP tipe I kriteria aspek afektif mengalami peningkatan yaitu dari “Sangat
Tidak Baik ” pada kondisi awal, menjadi “Cukup” pada siklus I dan menjadi
“Baik” pada siklus II. Nilai rata-rata siswa pada aspek afektif juga mengalami peningkatan dari kondisi awal yang sebesar 65,52, meningkat menjadi 79,04
pada siklus I, dan meningkat kembali menjadi 82,76 pada siklus II. Selanjutnya pada aspek konatif meningkat dari kondisi awal yang
sebesar 38 meningkat menjadi 66 pada siklus I. Kemudian pada siklus II aspek konatif juga mengalami peningkatan menjadi 83. Target telah
terpenuhi pada siklus II karena telah mencapai 75. Jika melihat PAP tipe I kriteria aspek konatif mengalami peningkatan yaitu dari
“Sangat Tidak Baik” pada kondisi awal, menjadi
“Cukup” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II. Nilai rata-rata siswa pada aspek konatif juga mengalami peningkatan
dari kondisi awal yang sebesar 63,60, meningkat menjadi 69,73pada siklus I, dan meningkat kembali menjadi 86,13pada siklus II.
Dengan demikian sikap kedisiplinan siswa baik dari aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Selain itu pada siklus II
semua aspek telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya. Selanjutnya grafik peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik
di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Grafik Presentase Peningkatan Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek
Jika melihat pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif telah mengalami peningkatan sebesar 35 pada siklus I dari kondisi
awal. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 38 dari kondisi awal. Sedangkan untuk aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus
I aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 31 dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 35
dari kondisi awal. Selanjutnya pada aspek konatif meengalami peningkatan sebesar 28 dari kondisi awal. Pada siklus II aspek konatif kembali
mengalami peningkatan sebesar 45 dari kondisi awal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, jumlah siswa yang
telah memiliki sikap kedisiplinan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Hal tersebut berarti indikator
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kognitif Afektif
Konatif 48
48 38
83 79
66 86
83 83
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
keberhasilan sudah tercapai. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengintegrasikan pemahaman masalah
dunia, kehidupan, dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan pada Pendidikan Kewarganegaraan. Model pembelajaran PPR ini juga mengajak
siswa untuk dapat melakukan aksi nyata setelah siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkannya. Dengan demikian penelitian ini dapat
diakhiri dan tidak dilanjutkan ke siklus III. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Rangkuman Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No.
Res Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Kognitif Afektif
Konatif Kognitif
Afektif Konatif
Kognitif Afektif
Konatif Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket Tot
Ket 1
27 SB
21 B
37 B
27 SB
14 TB
41 SB
26 B
23 SB
42 SB
2 28
SB 11
STB 26
TB 22
C 24
SB 34
C 29
SB 14
TB 45
SB 3
12 STB
12 STB
26 TB
18 TB
13 STB
22 STB
14 STB
19 C
29 TB
4 26
B 14
TB 29
TB 28
SB 14
TB 21
STB 27
SB 14
TB 22
STB 5
18 TB
21 B
22 STB
27 SB
21 B
33 C
30 SB
25 SB
45 SB
6 27
SB 14
TB 27
TB 18
TB 25
SB 25
TB 18
TB 25
SB 45
SB 7
23 C
14 TB
35 C
25 B
25 SB
33 C
30 SB
23 SB
42 SB
8 25
B 14
TB 40
B 26
B 21
B 29
TB 25
B 23
SB 43
SB 9
17 TB
18 C
28 TB
24 B
20 B
31 C
25 B
21 B
42 SB
10 19
TB 14
TB 25
TB 29
SB 21
B 34
C 19
TB 25
SB 45
SB 11
19 TB
7 STB
24 STB
19 TB
12 STB
27 TB
24 C
12 STB
27 TB
12 19
TB 18
C 34
C 27
SB 21
B 36
B 26
B 20
B 43
SB 13
15 STB
19 C
29 TB
25 B
23 SB
35 C
24 B
23 SB
42 SB
14 26
B 21
B 22
STB 29
SB 25
SB 28
TB 30
SB 19
C 45
SB 15
27 SB
22 B
33 C
24 B
25 SB
34 C
30 SB
24 SB
29 TB
16 19
TB 19
C 16
STB 27
SB 23
SB 28
TB 28
SB 24
SB 42
SB 17
18 TB
14 TB
31 C
22 C
21 B
34 C
27 SB
23 SB
38 B
18 18
TB 14
TB 19
STB 26
B 14
TB 39
B 27
SB 22
B 33
C 19
19 TB
22 B
34 C
27 SB
19 C
34 C
24 B
25 SB
43 SB
20 24
B 14
TB 34
C 24
B 20
B 32
C 24
B 20
B 36
B 21
19 TB
22 B
29 TB
30 SB
14 TB
31 C
30 SB
23 SB
44 SB
22 27
SB 20
B 26
TB 24
B 20
B 37
B 24
B 21
B 39
B 23
9 STB
17 SB
22 STB
19 TB
20 B
22 STB
19 TB
13 STB
40 B
24 25
B 20
B 36
B 23
C 20
B 27
TB 30
SB 19
C 35
C 25
27 SB
14 TB
34 C
27 SB
19 C
32 C
28 SB
20 B
39 B
26 25
B 13
STB 26
TB 26
B 19
C 35
C 25
B 21
B 41
SB 27
25 B
19 C
34 C
27 SB
20 B
36 B
25 B
23 SB
41 SB
28 12
STB 14
TB 29
TB 21
C 22
B 36
B 24
B 22
B 41
SB 29
14 STB
13 STB
23 STB
19 TB
18 C
24 TB
24 B
14 TB
26 TB
48 48
38 83
79 66
86 83
83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP