Prototipe membantu peserta didik untuk senang mempelajari Prototipe dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik

validator adalah 3, 37 dengan kategori “sangat baik” sehingga layak untuk diujicobakan. Uji coba produk dilakukan pada tanggal 7 Februari 2017 di SD Negeri Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Hasil uji coba yang dilalukan kepada peserta didik menunjukkan bahwa 86,66 peserta didik senang mempelajari materi sudut dengan menggunakan tarian. Kemudian dari kegiatan evaluasi mengenai pemahaman peserta didik terhadap materi sudut menunjukkan bahwa 60 peserta didik mendapatkan nilai 100 9 peserta didik mampu mengukur dan menentukan jenis sudut, 40 peserta didik mendapatkan nilai 75 4 peserta didik mampu mengukur sudut, 18 peserta didik mendapatkan nilai 87,5 2 peserta didik mampu menentukan jenis sudut. Dengan demikian, peneliti mendapatkan data bahwa peserta didik dapat memahami pembelajaran Matematika materi sudut dengan tarian. Prototipe yang dikembangkan peneliti disusun berdasarkan:

4.2.1 Prototipe membantu peserta didik untuk senang mempelajari

materi sudut dengan menari Salah satu indikator minat yang digunakan pada penelitian ini adalah perasaan senang. Seorang peserta didik memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka peserta didik tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada peserta didik untuk mempelajari bidang tersebut. Prototipe rancangan pembelajaran ini dapat meningkatkan perasaan senang peserta didik ketika mengikuti pembelajaran Matematika materi sudut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil refleksi peserta didik, yaitu: sebagian besar peserta didik merasa senang, ketika mengikuti pembelajaran Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian dapat dilihat pada tabel 4.7. Dengan demikian, prototipe tersebut dapat meningkatkan perasaan senang peserta didik ketika mengikuti pembelajaran Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian sebagai metode pembelajarannya.

4.2.2 Prototipe dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik

integratif yang menjadi kekhasan dari kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap attitude, keterampilan skill, dan pengetahuan knowledge. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan luluasan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Pembelajaran sekolah dasar memiliki karakteristik berbeda dengan tingkat satuan pendidikan yang lebih atas. Pembelajaran kurikulum 2013 di SD, guru dituntut melakukan pembelajaran yang menggunakan pendekatan berbasis tema, yang kemudian dikenal dengan istilah tematik. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Kegiatan dalam pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah yang meliputi tiga ranah yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Dalam mengintegrasikan ketiga ranah tersebut peneliti menerapkan metode. Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam kegiatan agar tujuan yang telah disusun tercapai. Metode pembelajaran tematik meliputi metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode simulasi, metode tugas, dan resitasi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode problem solving, metode latihan, metode karyawisata, inkuiri. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada metode diskusi, tanya jawab, ceramah, demonstrasi, latihan, penugasan. Selain itu kekhasan dari pembelajaran tematik yakni menggunakan pendekatan ilmiah dalam semua mata pelajaran meliputi pengamatan, bertanya, menalar, mencoba, kemudian menyajikan data.

4.2.3 Produk disusun dalam bentuk prototipe perangkat

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar.

0 1 184

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian.

0 1 137

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

0 2 117

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian

0 0 135

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110