4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji normalitas dengan metode Komogorov Sminov setelah dilakukan transformasi data diperoleh nilai probabilitas untuk variabel X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
Lebih dari taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulakann bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.
Berdasarkan nilai Struktur matrix, untuk rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva X
1
sebesar 0,728 72,8 , rasio laba ditahan
terhadap total aktiva X
2
sebesar -0,695 -69,5, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva X
3
sebesar 0,133 13,3, dan rasio nilai pasar modal saham terhadap nilai buku hutang X
4
sebesar -0,106 - 10,6, sehingga rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva X
1
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap potensi kebangkrutan karena mempunyai nilai strukture matrix yang paling besar.
Berdasarkan analisis Altman Z-Score diketahui nilai cut off sebesar 0,930 dari nilai cut off tersebut dari 41 perusahaan yang diprediksi bangkrut,
terdapat 34 data perusahaan tetap masuk kategori perusahaan bangkrut dan yang masuk kategori bangkrut yang pindah menjadi perusahaan sehat
sebanyak 7 data perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang tetap masuk kategori perusahaan bangkrut adalah PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
pada tahun 2010, 2011, dan 2012, PT Berlian Laju Tanker Tbk Pada tahun 2010, 2011, dan 2012, PT Centris Multipersada Pratama Tbk pada tahun
2010, 2011,dan 2012, PT Garuda Indonesia Tbk pada tahun 2010, PT
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk pada tahun 2012, PT Indonesia Air Transport Tbk pada tahun 2010 dan 2012, PT Tanah Laut Tbk pada tahun
2011, PT ICTSI Jasa Prima Tbk pada tahun 2010, 2011, dan 2012, PT Mira Internasional Resources Tbk pada tahun 2010, 2011, dan 2012, PT Steady
Safe Tbk pada tahu 2010, 2011, dan 2012, PT Samudra Indonesia Tbk pada tahun 2011, PT Pelayaran Tempura Emas Tbk pada tahun 2010, 2011, dan
2012, PT Trada Maritim Tbk pada tahun 2012, PT Panorama Transportasi Tbk pada tahun 2010, 2011,dan 2012; PT Zebra Nusantara Tbk pada tahun
2010, 2011, dan 2012. Sedangakan perusahaan-perusahaan kategori bangkrut pindah ke perusahaan sehat adalah PT Garuda Indonesia Tbk dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk pada tahun 2011, PT Indonesia Air Transport Tbk pada tahun 2011, PT
Samudra Indonesia Tbk pada tahun 2012, PT Wintermar Offshore Marine Tbk pada tahun 2010 sampai tahun 2011.
Berdasarkan analisis Altman diketahui nilai cut off sebesar 0,930, dari nilai cut off tersebut dari 10 data perusahaan yang awalnya diprediksi sehat
terdapat 9 perusahaan yang tetap masuk kategori perusahaan sehat, sedangkan yang masuk kategori sehat pindah menjadi perusahanaan
bangkrut sebanyak 1 data perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang tetap masuk kategori sehat adalah PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk pada
tahun 2010, PT Tanah Laut Tbk pada tahun 2010 dan 2012, PT Rig Tenders Indonesia Tbk pada tahun 2010, 2011, dan 2012, PT Trada Maritime Tbk
pada tahun 2010 dan 2012, PT Wintermar Offshore Marine Tbk pada tahun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2012. Sedangkan Perusahaan-perusahaan sehat yang pindah ke kategori perusahaan bangkrut adalah PT Samudra Indonesia Tbk tahun 2010.
Kelima variabel pada model Altman yaitu rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva X
1
, rasio laba ditahan terhadap total aktiva X
2
, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva X
3
, dan rasio nilai pasar modal saham terhadap nilai buku hutang X
4
dapat digunakan untuk membedakan perusahaan yang potensi kebangkrutan. ketepatan prediksi
pengelompokan potensi kebangkrutan sebesar 84,3.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN