Studi Target Konsumen Studi Eksisting Pesaing

30 2. Penggunaan peralatan yang tidak terlalu banyak untuk memudahkan perjalanan nantinya, jangan sampai terlalu memberatkan sehingga bisa merepotkan diri sendiri 3. Pengambilan gambar pada tempat-tempat yang berbeda nantinya harus diperhitungkan untuk meminimalisir penggunaan dana dan tenaga agar kondisi tetap fit Opportunity : Banyak orang yang telah berlibur ke pulau Lombok tetapi masih sedikit yang mengetahui tentang kebudayaan suku sana. Mereka cenderung mengunjungi pantai-pantai yang telah terkenal keindahannya. Dengan adanya film dokumenter ini diharapkan dapat membuka wawasan orang lain mengenai sisi lain keindahan pulau Lombok. Threat : Kurang ketertarikannya orang pada kebudayaan Indonesia sendiri. Mereka cenderung menyukai tontonan berbau hiburan yang telah terkontaminasi oleh kebudayaan asing.

2.4.4 Studi Target Konsumen

Suatu pasar terdiri dari begitu banyak konsumen, dan konsumen tersebut begitu beragam dan berbeda-beda dalam banyak hal. Mereka mempunyai perbedaan dalam hal kebutuhan, daya beli, lokasi geografis, kebiasaan membeli dan karakteristik pembelian. Semua halvariabel tersebut dapat digunakan untuk men-segmentasi pasar. Identifikasi audience sasaran adalah mengidentifikasikan pasar yang ingin dibidik, atau dengan kata lain melakukan segmentasi pasar dan pembidikan pasar. Langkah langkah pokok dalam pemasaran target adalah segmentasi pasar, pembidikan pasar dan penentuan posisi produk. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar ke dalam kelompok- kelompok pembeli berbeda yang mungkin menghargai variabel untuk mendapatkan peluang segmentasi terbaik. Suyanto, 2005:5. Segementasi yang ingin diraih dari film dokumenter yang akan dibuat adalah usia dewasa, yaitu usia 25 tahun ke atas. Karena pada usia tersebut sudah matang dalam hal tindakan dan pemikiran, serta terbuka terhadap hal yang baru. Untuk latar belakang 31 pendidikan yaitu orang yang telah mengenyam bangku pendidikan perkuliahan dengan alasan bahwa perlu pola pemikiran yang lebih untuk menarik perhatian film dokumenter yang akan dibuat nantinya. Orang yang memiliki latar pendidikan rendah lebih cenderung menyukai tontonan yang berbau hiburan, infotainment, ataupun sinetron. 32

BAB III METODE PERANCANGAN

3.1 Definisi Judul dan Sub Judul

3.1.1 Definisi Judul

Dalam perancangan ini judul yang diangkat adalah “Perancangan Video Dokumenter Kebudayaan Suku Sasak pada progam Explore Indonesia di Kompas TV”. Aspek yang ditelusuri adalah bagaimana untuk merekam suatu kebudayaan masyarakat Suku Sasak dalam sajian yang menarik ke dalam bentuk media audio visual. Tidak hanya sekedar merekam saja, tetapi memiliki tujuan tersendiri untuk memperkenalkan suatu bentuk kebudayaan suku tradisional di tengah masyarakat yang sudah moderen. Hal ini juga dapat menjadi sebuah bentuk promosi bagi para wisatawan untuk berkunjung ke pulau Lombok. Media yang digunakan dalam perancangan ini adalah audio visual berjenis Video Dokumenter, karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa film memiliki kekuatan besar dari segi estetika karena menjajarkan dialog, musik, pemandangan dan tindakan secara bersama-sama secara visual dan naratif Danesi, 2010:100. Selain itu dibandingkan dengan buku, suatu gambar yang bergerak dengan audio akan terasa lebih menarik untuk dilihat dibandingkan dengan gambar yang statis dengan tulisan. Program Explore Indonesia di Kompas TV menjadi acuan dalam membuar karya tugas akhir ini. Mulai dari gaya pengambilan gambar, jenis tone warna, pembawaan konsep, hingga dari segi desain juga ditinjau guna memenuhi syarat untuk bisa menjadi suatu program acara.

3.1.2 Definisi Video Dokumenter

Video dokumenter yang dimaksud dalam perancangan ini adalah hasil dari perekaman sebuah visual bergerak ke dalam sebuah alat perekam. Memahami dari arti dokumenter, kita dihadapkan pada dua hal, yaitu pada sesuatu yang nyata, faktual ada