PENGALIHAN CERITA PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER KEBUDAYAAN SUKU SASAK PADA POGRAM EXPLORE INDONESIA DI KOMPAS TV.

55 CHAPTER 1 Menjelaskan tentang mata pencaharian suku sasak yang bergantung kepada hasil alam. Perkenalan dengan salah satu pemuda suku Sasak yang akan menjadi point of view dari keseluruhan cerita. Kegiatan awal ketika bangun tidur hingga melakukan kegiatan sehari- harinya, yaitu beternak dan berkebun. Narator: durasi: 5 minutes “ Nenek moyang Suku Sasak berasal dari campuran penduduk asli Lombok dengan para pendantang dari pulau Jawa.Namun asal muasal sebenarnya dari keturunan suku Sasak asli masih dipelajari hingga saat ini. Suku Sasak tradisional adalah suku yang tetap mau mempertahankan tradisi adat istiadatnya dan tidak mau terpengaruh oleh majunya kebudayaan luar. Sebagai generasi penerus suku Sasak asli mereka tetap melakukan apa yang telah diturunkan oleh nenek moyang merka, mulai dari adat, kesenian, mata pencaharian,hingga pakaian dan rumah adat. Suku ini sangat bergantung kepada alam sebagai sumber mata pencaharian utama mereka. Bagi yang hidup di sekitar gunung akan bergantung pada bertani dan hasil hutan, sedang bagi suku Sasak yang hidup di sekitar pantai akan mengandalkan hasil berkebun dan hasil laut. Hasil dari alam tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Selain mengolah hasil alam mereka juga beternak untuk memenuhi kebutuhan perekonomian. Untuk ternak mereka biasanya memelihara sapi, kerbau dan unggas. Point of view: • Kilas sejarah suku Sasak tradisional Foto dan gambar bersejarah • suasana pagi Landsape • perkenalan pemuda • persiapan gembala sapi • perjalanan • insert anak2 sasak moderen yang berangkat ke sekolah • suasana di kebun • insert anak- anak bermain, Para bapak yang sedang berkebun

CHAPTER 2 PENGALIHAN CERITA

Menceritakan tentang keunikan dari rumah adat suku sasak, mulai dari bahan pembuatnya, hingga keunikan yang ada. Menceritakan tentang pakaian keseharian yang dipakai oleh orang suku sasak. Narator: durasi: 5 minutes 56 “ Suku Sasak tradisional adalah suku yang unik dengan berbagi benda kebudayaannya, salah satunya adalah rumah adat mereka. Rumah adat suku Sasak di perkampungan dibangun dengan konstruksi yang sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang khas. Dinding rumahnya terbuat dari bambu sedangkan atapnya terbuat dari alang- alang yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga dapat menaungi dari terik matahari dan hujan yang turun.Ada suatu keunikan yang tidak dijumpai di tempat lain adalah lantai rumahnya yangmengunakan bahan baku tidak biasa. Lantai rumah tidak menggunkan semen atau keramik tetapi menggunakan tanah. Bagian uniknya adalah sebagai pengganti semen untuk memperkeras permukaan tanah maka digunakanlah kotoran sapi sebagai bahan pencampurnya. Caranya sangat sederhana, permukaan lantai cukup dibasuh dengan air dan kotoran sapi yang masih segar diolehkan pada permukaan yang dikehendaki dan biarkan mengering. Hal ini bisa dilakukan berulang- ulang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh wanita dari suku Sasak. Para ibu di suku Sasak umumnya bekerja sebagai ibu rumah tangga di masing- masing rumah. Meraka membantu menyiapkan kebutuhan sehari-hari keluarga” Point of view: • suasana rumah yang ditinggali • menceritakan tentang detil rumah yang ada • point of view beralih ibu2 • kegiatan bersih2 yang dilakukan • menceritakan keunikan dari lantai suku sasak yang terbuat dari kotoran kerbau • view ibu2 yangsedang melapisi lantai dengan kotoran kerbau • Aktivitas para ibu dengan ibu lainnya setelah beraktvitas • aktivitas anak-anak kecil • insert matahari terik Wawancara narasumber : Ibuwanita suku Sasak tradisional CHAPTER 3 Menceritakan tentang hasil alam yang diperoleh dari kegiatan berkebun. Pemanfaatan alam untuk kebutuhan mereka. Narator: durasi: 4 minutes “ Mayoritas dari penduduk suku Sasak tradisional memenuhi kebutuhan sehari-hari merek a dari bertani, berkebun, dan beternak. Kebanyakan waktu mereka habiskan untuk melakukan kegiatan tersebut, mulai dari pagi hingga sore hari. Ternak sudah merupakan bagian kehidupan mereka. Dengan memelihara kerbau atau sapi mereka bisa memperoleh hasil dari ternak tersebut. Hasil alam juga tak kalah penting bagi kehidupan mereka.” 57 Point of view: • Suasana menggembala sapi • shoot memberi makan sapi • Pemandangan sekitar • suasana pulang ke rumah insert matahari terbenam Wawancara narasumber: Pemuda suku Sasak CHAPTER 4 Menceritakan sedikit tentang religi mereka. Adanya sistem kepercayaan waktu TELU. Sedikit penjelasan mengenai kedudukan masing-masing di setiap keluarga. Narator: durasi: 6 minutes “ Mayoritas dari suku Sasak memeluk agama Islam Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama sasak Boda. Kerukunan hidup antar umat beragama di Kabupaten Lombok Timur tempat tinggal sukuSasak beralan harmonis, sehingga aktifitas keagamaan dalam masyarakat terlaksana dengan baik.. uniknya pada sebagian kecil masyarakatsuku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni penganut Islam Wetu Telu.Islam Wetu telu atau Islam Sasak di Lombok merupakan jenis Islam lokal yang berpadu dengan nilai-nilai adat. Islam Wetu Telu adalah orang Sasak yang meskipun mengaku sebagai Muslim, terus memuja roh para leluhur, berbagai dewa roh, dan lain-lain di dalam lokalitas mereka. Pemuka agama adalah orang paling disegani dan dijadikan panutan oleh masyarakat suku Sasak. Laki-laiki merupakan panutan dalam keluarga suku Sasak. Setiap generasi laki-laki suku Sasak kelak akan menjadi pemimpin bagi keluarganya atau bahkan sukunya. Point of view: • Ibadah sholat magrib berjamaah • Ngaji • kumpul bersama keluarga • makan malam bersama keluarga • suasana ketika tidur Wawancara narasumber: Pemuka agama CHAPTER 5 Menceritakan tentang keseharian suku sasak. Menampilkan menenun sebagai salat satu kegiatan mata pencaharian mereka. Proses menenun ini dilakukan oleh wanita suku 58 Sasak. Menjelaskan sosialisasi yang terjadi antara suku sasak tradisional dengan orang luar. Narator: durasi: 7 minutes “ Suku Sasak tidak hanya unik dalam adat, namun kesenian adalah salah satu sisi menarik yang dimiliki oleh suku ini. Salah satu hasil kesenian kebudayaan yang dimiliki oleh suku ini adalah kain tenun.Kegiatan menenun ini telah dilakukan secara turun temurun semenjak dulu. Dengan menggunakan alat tenun yang sederhana, para wanita sukuSasak bisa menghasilkan kain tenun yang indah. Meskipun suku Sasak tradisional adalah suku yang memegang teguh adat dan istiadat lantas tidak membuat mereka enggan untuk berinteraksi dengan orang luar. Justru dengan kedatangan orang lain untuk melihat mereka merasa lebih senang dan bangga wawancara dengan salah satu tokoh suku Sasak. Hal ini secara tidak langsung nantinya berimbas pada perekonomian mereka ” Point of view: • Aktifitas pagi hari suku sasak • Aktifitas memasak • Persiapan menenun • Alat tenun dan kain • Proses menenun • interaksi yang terjadi • Proses menjual Wawancara narasumber : Salah satu tokoh masyarakat Sasak tradisional. CHAPTER 6 Menjelaskan usaha mereka untuk menjual barang kesenian hasil buatan mereka kepada para wisatawan. Bagaimana interaksi mereka dengan para wisatawan. Hal ini merupakan sumber mata pencaharian mereka disamping dari beternak dan ke ladang. Narator: durasi: 2 minutes “ Seringnya para wisatawan yang berkunjung menjadikan hal itu sebagai sumber perekonomian mereka. Hasil dari kesenian seperti kain tenun dan aksesoris seperti kalung dan gelang bisa dijual kepada wisatawan menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang. Kegiatan seperti ini sudah rutin dilakukan sehingga menjadi seperti sebuah keseharian yang tak ubahnya seperti sebuah pasar trdisional. Para tourguide membimbing para wisatawan untuk melihat sekeliling yang kemudian diakhiri dengan membeli barang kesenian tersebut.” 59 Point of view: • Suasana mebuka toko dan menata kain tenun • Para wisatawan yang berkunjung • Interaksi jual beli antara wanita Sasak dan wisatawan • Suasana perkampungan Wawancara: Wanita penjual kain tenun CHAPTER 7 Pergeseran kehidupan yang terjadi pada masyarakat suku Sasak tradisional. Adanya arus modernisasi juga mempengaruhi kultur keheidupan mereka. Namun hal ini bukan dalam arti turut mengubah kebudayaan meraka. Ada beberapa hal yang masih harus tetap dipertahankan dan ada beberapa yang mengalami perubahan. Pergeseran itu dinilai perlu dalam hal meningkatkan perekonomian dan kualitas dari SDM masyarakat suku Sasak, entah itu dari segi pendidikan ataupun dari ilmu dagang yang dibutuhkan. Narator: durasi: 7 minutes “ Perubahan yang terjadi di masyarakat Suku Sasak tradisional sangatlah terlihat dibandingkan dengan Suku Sasak yang dulu. Pergeseran kehidupan telah dialami oleh Suku Sasak, namun hal ini tidak berpengaruh mengenai perubahan kebudayaan yang ada. Meskipun mereka telah mengenal teknologi, namun tak semerta-merta mereka beralih menjadi suku Sasak moderen. Mereka tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan kebudayaan mereka. “ Point of view: • Interasi Antar penjual • Interaksi sang Guide tour dengan wisatawan • Tawar menawar antara warga dan wisatawan. • kilas balik sejarah suku sasak Wawancara narasumber: Ketua adat suku Sasak

CHAPTER 8 ENDING