51
Agar audience mau untuk melihat suatu program acara maka tentu saja harus dikemas secara menarik. Tidak hanya asal menyaikan suatu cerita, tetapi juga harus
memperhitungkan siapa saja audience yang ditujukan bagi program acara tersebut agar tidak meleset dari target penonton yang diharapkan. Cerita dan visual yang menarik juga
akan berpengaruh pada minat penonton sesuai dengan target. Di sini hal yang menjadi pokok Unique Selling Promotion adalah kehidupan dari
Suku Sasak yang perlahan-lahan telah maju. Mereka hidup di tengah masyarakat moderen, namun tetap mempertahankan kebudayaan adatnya. Namun beberapa hal ada
yang telah berubah di dalam adat mereka untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman. Maka dari kesemua itu dapat ditarik menjadi suatu konsep yaitu “Representation
of Uniquely Culture”.
4.5 Penjabaran Konsep
4.5.1 Deskripsi Content A. Program Acara
Video Dokumenter yang dibuat nantinya akan menjadi content pada salah satu Program acara di Kompas TV yaitu “Explore Indonesia” , jadi mengenai durasi dari
video dokumenter yang dibuat mengikuti dengan durasi program dari Kompas TV tersebut. Video akan berdurasi 20 menit dari total keseluruhan Program acara 30 menit
dengan pertimbangan dari isi content dan adanya iklan televisi 20 menit content dan 10 menit iklan. Program dokumenter mengangkat tema mengenai kebudayaan suku Sasak.
Judul yang diangkat di sini adalah “The Inside of SASAK” yang mempunyai makna dari sebuah representasi mengenai kebudayaan dari Suku Sasak itu sendiri. Kata “Inside”
memiliki arti keseluruhan visual dari Suku Sasak yang diangkat secara global atau garis besarnya saja.
B. Ide Cerita
Suku Sasak Tradisional adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang masih mempertahankan tradisi aslinya. Kebudayaannya yang beragam dengan hasil
kesenian yang khas menjadi daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk berkunjung. Uniknya suku ini telah menjadi seperti salah satu objek wisata di pulau Lombok selain
pesona alamnya yang indah. Adanya hubungan yang saling menguntungkan dengan
52
wisatawan yang membeli hasil kesenian tradisional, membuat sikap mereka sangat welcome. Masyarakat pendukung etnis tersebut masih sangat kuat mengikuti norma-
norma adat yang berlaku. Walaupun di sana sini mulai tampak pergeseran nilai, namun identitas aslinya masih kelihatan menonjol. Mencoba mengupas kegiatan mereka sehari-
hari dalam hal mata pencaharian, religi, kesenian, peralatan adat maupun pendidikan. Bagaimana mereka tetap bertahan dalam era globalisasi.
Namun sisi yang disorot di sini adalah Sebuah adat yang sudah mengalami suatu perkembangan. Sebagaimana yang telah diketahui Suku Sasak telah menjadi salah satu
objek wisata yang ada di pulau Lombok, sehingga hal ini membuat masyarakat penduduk asli sudah sering berinteraksi dengan para wisatawan. Hal ini berhubungan dengan salah
satu mata pencaharian warga, dan akhirnya menjadi suatu kebutuhan pada akhirnya.
C. Isi Content
•
Opening
Bumper opening pembuka disertai dengan grafis. Setelah itu muncul judul yang diangkat yaitu kebudayaan suku Sasak.
•
Letak dan Kondisi Geografis
Opening menjelaskan tentang siapa Suku Sasak dan kondisi geografisnya. Suku Sasak adalah suku yang mendiami pulau lombok. Sekitar 80 dari penduduk Lombok adalah
Suku Sasak dan Suku Sasak ini terbagi menjadi dua, yaitu Suku Sasak tradisional dan Suku Sasak moderen. Suku Sasak tradisional adalah suku yang masih mempertahankan
kebudayaan dan adat istiadat yang ada semenjak dulu tanpa mau mengikuti kebudayaan luar. Suku Sasak tradisional ada yang berlokasi di tepi pantai dan ada yang berlokasi di
pegunungan, namun yang disorot di sini adalah yang berlokasi di tepi pantai. Pantai di pulau Lombok sudah dikenal akan keindahannya.
•
Lingkungan dan Rumah Adat
Suku Sasak memiliki suatu keunikan dari rumah adat mereka, mulai dari konstruksi hingga bahan yang digunakan untuk membuatnya. Atapnya terbuat dari alang-alang dan
dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Bagian yang sangat unik adalah bahan pembuat lantai rumahnya. Tidak menggunakan semen ataupun keramik, namum menggunakan
kotoran sapi sebagai bahan campuran dengan tanah agar tanah bisa menjadi keras dan
53
rata. Kegiatan pelapisan kotoran ini bisa dilakukan setiap kali dibutuhkan. Tata letak rumahnya cenderung sedikit berkelompok dengan halaman yang luas. Di sekeliling
pemukimannya dikelilingi dengan hutan. •
Kegiatan Mata Pencaharian
Kegiatan mata pencaharian utama dari suku Sasak adalah bergantung pada hasil alam. Beternak, bertani, dan berkebun adalah sumber mata pencaharian utama mereka. Namun
dikarenakan kondisi geografis mereka yang ada di sekitar pantai, maka ada juga yang berprofesi sebagai nelayan. Selain itu ada juga salah satu matapencaharian mereka yang
hasilnya sudah terkenal keluar. Usaha tenun yang dilakukan para wanita suku Sasak membuat perekonomian mereka sedikit terangkat dikarenakan kualitas hasil tenunan
mereka yang bagus. •
Sistem ReligiKepercayaan
Mayoritas masyarakat suku Sasak beragama Islam, meskipun ada beberapa yang juga beragama Hindu dan Kristen. Keunikan yang ada disini adalah adanya dua versi dari
agama Islam, yaiu “wetu lima” dan “wetu telu”. Wetu telu sangatlah unik karena waktu untuk beribadah di sini hanyalah tiga kali. Selain itu pemuka agama sangatlah dihormati
dan dijadikan panutan. •
Ragam Kesenian Suku Sasak
Ada berbagai macam kesenian yang ada di suku Sasak, mulai dari alat musik hingga benda hasil kesenian masyarakat seperti yang terkenal adalah kain tenun. Kain tenun
adalah kain yang dibuat secara manual oleh wanita suku Sasak. Kain ini memiliki corak warna yang cerah dan dibuat dengan alat yang khas. Kain ini biasanya dibeli oleh para
wisatawan baik lokal maupun mancanegara sebagai oleh-oleh. •
Closing dan Pesan
Menggambarkan keadaan alam pulau Lombok, tempat tinggal suku Sasak. Mengambil sisi-sisi keindahannya yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat suku Sasak.
Sevuah tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka. Dan mereka merasa bersyukur untuk ditakdirkan lahir sebagai
suku Sasak.
54
4.5.2 Storyline