Perilaku Konsumen LANDASAN TEORI

17 c. Jasa Spesial Jasa spesial adalah konsumsi dimana dalam pembeliannya pembeliannya pembeli harus melakukan usaha pembelian khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar. Titik berat usaha pemasaran ini harus diletakkan pada pengembangan produk dan pemuasan konsumen. Pengembangan produk atas jasa-jasa seperti ini dapat berarti memberikan waktu dan perhatian kepada pelanggan yang memerlukan. Yang penting jasa tersebut harus dilaksanakan lebih baik dari pesaing. Beberapa elemen mengenai pemasaran dalam produk jasa meliputi Basu Swastha,1987:8 : 1. Sikap dan keputusankonsumen yaitu kegunaan dan nilai barang- barang jasa yang tersedia sesuai dengan kemampuan mereka membayar. 2. Sikap dan keputusan produsen yaitu pruduk jasa yang dijual atau ditawarkan dalam situasi bisnis jangka panjang. 3. Cara produsen dalam mengkomunikasikan produknya dengan konsumen sebelum, selama, dan setelah penjualan.

E. Perilaku Konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen Salah satu tugas dari perusahaan adalah berusaha memahami perilaku pembelian oleh konsumen. Konsumen sangat heterogen dilihat dari usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, juga selera. 18 Sehingga pelaku pasar perlu membedakan konsumen menjadi kelompok – kelompok daan mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengertian perilaku konsumen : Perilaku konsumen adalah kegitan individu – individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan daan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut Swasta dan Handoko, 1987:5 Jadi ada dua elemen yang penting dari arti perilaku konsumen tersebut di atas, yaitu prosses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibaatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan barang – barang dan jasa – jasa. Proses pengambilan keputusan disini tidak hanya menyangkut kegiatan – kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati, tetapi juga menganalisis kegiatan – kegitan yang tidak dapat diamati dan selalu menyertaai daalam setiap pembelian. 2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilakukonsumen. Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 2000: 57- 94 a. Faktor-faktor intern faktor psikologis 1. Motivasi Motivasi adalah kaedah dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Tiap kegiatan yang dilakukan seseorang itu didorong oleh 19 sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif. 2. Pengamatan Pengamatan adalah proses dimana konsumen manusia menyadari dan mengintepretasikan aspek lingkungannya. Atau dapat dikatakan sebagai proses penerimaan dan adanya rangsangan di dalam lingkungan intern dan ektern, sehingga pengamatan bersifat aktif. Jadi pengamatan adalah reaksi orientatif terhadap rangsangan-rangsangan, walaupun rangsangan tersebut berupa benda asing, justru asing karena belum pernah dialaminya. 3. Belajar Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Perubahan-perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanent dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini cocok dengan rangsangan-rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu. Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut sikap, emosi, kepribadian, criteria penilaian, dan banyak faktor lain yang mungkin tidak dapat ditunjukan dngan kegiatan yang tampak. 4. Kepribadian dan konsep diri Sampai sekarang, definisi mengenai kepribadian personality belum ada yang secara umum, karena kepribadian itu rupa-rupanya adalah konsep yang sedemikian luasnya, sehingga merupakan suatu bangun yang tidak mungkin dapat dirumuskan dalm suatu definisi yang tajam tetapi yang dapat 20 mencakup keseluruhannya. Sebenarnya kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain cirri sifat yang khas yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap individu, dan berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. 5. Sikap Sikap attitude seseorang adalah predisposisi kecenderungan untuk membarikan tanggapn terhadap rangsangan lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Jadi secara definitif, sikap berarti suatu keadaan jiwa mental dan keadaan piker neural yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek, yang diorganisis melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan dinmis pada pelaku. Definisi ini berlaku global bagi kepentingan pemasaran, sehingga William G. Nichels 1979 : 178, dalam bukunya Principles of Marketing, a broadened concept of marketing, telah memberikan definisi dari sikap yang diterapkan pada pemasaran sebagai berikut: “Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untik bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen”. 21 b. Faktor lingkungan ektern 1. Kebudayaan dan kebudayaan khusus Kebudayaan menurut ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusuia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan ini sifatnya dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia, mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain sebagainya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Definisi lain tantang kebudayaan dikemukakan oleh Stanton sebagai berikut: “Kebudayaan adalah simbol atau fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu perilaku dalam masyarakat yang ada”. Kebudayaan sebagaimana diterangkan diatas, dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah bahwa kebudayaan yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat yang lainnya, didalam perkembangan untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Dalam suatu masyarakat yang memiliki jumlah anggota yang besar serta memiliki daerah yang luas, biasanya terdapat perbedaan-perbedaan kebudayaan dalam berbagai bidang, di berbagai daerah tersebut. Kebudayaan yang khusus ada pada suatu golongan masyarakat yang berbeda dari golongan masyarakat yang lain maupun kebudayaan seluruh 22 masyarakat, tentu saja mengenai beberapa bagian yang tidak pokok, hal ini dinamakan kebudayaan khusus subculture. 2. Kelas sosial Sistem terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat dikenal dengan istilah Pelapisan Sosial social Stratification. Jadi pelapisan sosial, menurut ahli sosiologi Pitirin A. Sorokin, adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat secara hirarki. Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan pelapisan sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainya. Ukuran ataukriteria yang biasanya dipakai untuk menggolong- golongkan anggota masyarakat ke dalam kelas tertentu adalah sebagai berikut : 1 kekayaan, 2 kekuasaan, 3 kehormatan dan 4 ilmu pengetahuan. Masyarakat kita pada pokoknya dapat dikelompokkan ke dalam golongan yaitu : a Golongan atas, yang termasuk dalam golongan ini antara lain: pengusaha-pengusaha kaya dan pejabat-pejabat tinggi. b Golongan menengah, yang termasuk golongan ini antara lain: karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah. c Golongan rendah, yang termasuk dalam golongan ini antara lain: buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. Pembagian masyarakat kedalam tiga golongan diatas bersifat relatif karena sulit untuk dikualifikasikan secara 23 pasti. Dasar yang dipakai dalam penggolongan ini adalah: tingkat pendapatan, macam perumahan dan lokasi tempat tinggal. Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan berbeda dengan kelas yang lain, karena golongan sosial ini menyangkut aspek-aspek sikap yang berbeda-beda. Oleh sebab itu pembagian kelas-kelas sosial dapat digunakan variable yang bebas independent untuk mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran perusahaan. 3. Kelompok sosial dan Kelompok Referensi Manusia sejak dilahirkan telah mempunyai dua keinginan yang menyebabkan mengapa ia hidup berkelompok dalam masyarakat, yaitu: a keinginan untuk menjadi satu dan berinteraksi dengan manusia lain yang berada di sekelilingnya masyarakat, dan b keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Kedua keinginan ini yang menimbulkan kelompok-kelompok sosial social group didalam kehidupan ini karena manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri. Kelompok-kelompok sosial tersebut adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan diantara mereka. Kelompok referensi reference group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang bukan anggota kelompok tersebut untuk menbentuk kepribadian dan perilakunya. Dengan perkataan lain, merupakan 24 kelompok dalam mana orang lain ingin menjadi anggota, atau dengan mana orang mengidentifikasikan dirinya. 4. Keluarga Istilah keluarga family dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk keluarga tersebut adalah: a. Keluarga inti nuclear family. Menunjukan lingkup keluarga yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama. b. Keluarga besar extended family. Yaitu inti ditambah dengan orang- orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, peman, bibi, dan menantu. Dalam pasar konsumen, keluargalah yang banyak melakukan pembelian, peranan setiap keluarga berbeda-beda menurut macam barang yang dibelinya. Dalam wewenang untuk memutuskan pembelian antara suami dan istri tergantung dari tipe keluarga, yaitu: a. Otonomi autonomic, jumlah keputusan yang diambil oleh suami dan istri masing-masing sama banyaknya. b. Dominasi suami husband dominant, sebagian besar keputusan untuk membeli diputuskan oleh suami, hal ini dapat dibedakan lagi dalam mana suami berkuasa penuh dan istri tergantung dari suami, serta seakan-akan berkuasa tetapi sebenarnya tergantung istri. 25 c. Domonasi istri wife dominant, sebagian besar pembelian untuk keluarga diputuskan oleh istri, hal ini dibedakan juga dalam dua hal, yaitu suami ditekan oleh istri, dan istri berkuasa tetapi sedang suami tergantung pada istri. d. Setara atau bersama syncratic, sebagian besar keputusan untuk membeli dilakukan bersama-sama.

F. Mengelola Kualitas Jasa

Dokumen yang terkait

Prosedur Servis Berkala Pada Sepeda Motor Honda Di Bengkel Ahass Karya Perdana Indramayu

0 19 7

Analisis Model Antrian dalam Mengoptimalkan Pelayanan pada Bengkel Sepeda Motor Honda (AHASS 07047) Cabang Kadipaten.

2 4 18

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang).

1 12 8

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Bengkel Resmi Sepeda Motor Honda AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang.

0 5 6

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

1 4 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

0 0 7

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor Honda : studi kasus pada bengkel resmi sepeda motor Honda AHASS Akur Motor Jl. Raya Ahmad Yani No. 124 Pringsewu, Tanggamus-Lampung - USD Repository

0 0 137

Analisis perbandingan persepsi dan tingkat kepuasan konsumen tentang kualitas jasa bengkel sepeda motor : studi kasus pada bengkel sepeda motor AHASS by pass motor dan bengkel sepeda motor AHASS servis honda surat Klaten - USD Repository

0 3 161

Analisis perbedaan alasan pemilihan dan kualitas pelayanan bengkel AHASS dan umum : studi kasus pada bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS)dan bengkel sepeda motor umum di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

1 0 120

Analisis perbedaan alasan pemilihan dan kualitas pelayanan bengkel AHASS dan umum : studi kasus pada bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS)dan bengkel sepeda motor umum di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

1 0 120