Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin cepat membuat manusia harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mereka. Peningkatan teknologi dan perkembangan kebutuhan manusia menuntut setiap manusia untuk berfikir dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan yang tidak terbatas itulah menuntut manusia untuk membuat keputusan melakukan suatu tindakan yang dapat menghasilkan uang tindakan ekonomi untuk kehidupannya. Ketika manusia dituntut untuk berfikir ekonomis maka manusia akan menciptakan lapangan pekerjaan sebagai penyambung hidup tersebut. Sebagai akibat pengaruh ekonomi Negara dan perkembangan jaman. Di Negara kita Manusia sulit untuk mencari lapangan pekerjaan karena semakin banyaknya orang mencari pekerjaan. Manusia menciptakan lapangan pekerjaan mereka dengan bermodalkan apa saja dan demi keberlangsungan hidup mereka. Berwirausaha adalah kata yang tepat untuk manusia dalam berusaha. Dengan apa yang dimiliki mereka membangun usaha akan memberi sumbangan untuk Negara dan sebagai pertumbuhan perekonomian nasional. Mereka yang bergerak dalam bidang usaha kecil yang mampu selamat dari bencana keterpurukan ekonomi Indonesia. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mereka yang memiliki jiwa berusaha, kultur lingkungan di masing- masing tempat, pendidikan dan permodalan adalah orang-orang yang mampu mengelola usaha, sehingga mereka dapat lepas dari keterpurukkan ekonomi dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan pekerjaan . Jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi personal behaviour dari hewan tingkat tinggi dari manusia Ahmadi, 1975. Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmaniah, rohaniah, sosial, dan lingkungan. Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jiwa inilah yang mengerakkan seseorang untuk mampu menggerakkan manusia untuk bisa berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menurut Elies Juniar Surjawati http:digilib.unair.ac.id, kultur lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja yang mampu mempengaruhi, mendorong dan memberikan motivasi bagi seseorang untuk bekerja secara optimal sesuai dengan profesinya sehingga tercapai kepuasan dalam bekerja dan berkarya. Budaya atau kultur yang dibawa oleh masing- masing manusia berbeda-beda, sehingga banyak yang mempengaruhi ketika seseorang itu mulai bekerja dalam suatu kantor. Pengungkapan budaya perusahaanindustri ke dalam sebuah pernyataan dapat dilakukan melalui perumusan pernyataan visi dan misi. Hanya dengan kalimat singkat, pernyataan visi dan misi dapat menyiratkan nilai, etika, prinsip, tujuan, dan strategi perusahaanindustri. Menuliskan pernyataan visi dan misi perusahaan adalah cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua karyawan dapat memahami budaya perusahaan dan mengimplementasikannya ke dalam usaha-usaha pencapaian tujuan perusahan. Permodalan pada awal sebuah bisnis berskala kecil akan berpola menurut perencanaan pendanaan pribadi. Seorang calon wirausaha untuk pertama kali akan menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses pada tabungan keluarga dan teman, bila dirasa kurang mencukupi, wirausaha akan mencari lebih banyak saluran resmi pendanaan lain, seperti bank, ataupun investor dari pihak luar. Kebanyakan sumber dana ekuitas adalah tabungan pribadi, teman-teman dan saudara, investor kecil dalam komunitas perusahaan besar, para spekulan dan penjualan saham di pasar saham umum go public. Kebanyakan sumber pendanaan utang adalah investor perorangan, penyalur, pemberi pinjaman berdasar aktiva, bank komersial, program yang didukung pemerintah, dan lembaga keuangan masyarakat. Wirausaha itu sendiri adalah mereka yang melakukan upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang oportunity dan perbaikan preparation hidup. Prawirokusumo, 1997:5. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI percaya diri yakin, optimis, dan penuh komitmen, berinisiatif energik dan percaya diri, memiliki motif berprestasi berorientasi hasil dan berwawasan ke depan, memiliki jiwa kepemimpinan berani tampil berbeda, dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan karena itu suka tantangan Suryana, 2003: 2. Geoffrey 1996:5-6 mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan risiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Watak kewirausahaan yaitu, keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, optimisme, kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif; kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar, perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik; inovatif dan kreatif serta fleksibel; pandangan ke depan, perspektif. Wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu inovator dan sebagai perencana planner. Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk batu, teknologi dan cara baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakan strategi perusahaan baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan, dan menciptakan organisasi perusahaan baru Suryana, 2003: 3. Dengan melihat hal tersebut penulis mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Permodalan, Pendidikan, dan Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha“. Studi Kasus pada Counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

0 0 185

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri Genteng Desa Berjo Godean Yogyakarta.

0 0 165

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

0 0 214

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 183