Penelitian Terdahulu Hubungan Diantara Variabel Penelitian

ini orang akan lebih banyak diberi kesempatan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam menyelesaikan tugas. Daya Kisni, 2003: 277-283 Instrumen untuk mengukur penghindaran ketidakpastian dalam masyarakat adalah sebagai berikut: a Job stress, yaitu frekuensi meregang aatu nervous di temapt kerja atau sewaktu bekerja b Rule orientation, yaitu persetujian terhadap ketentuan bahwa aturan wajib ditaati. c Intent to stay with company for a long-term career, yaitu seberapa banyak karyawan yang ingin bekerja untuk jangka waktu lama di perusahaan yang bersangkutan. Ndraha, 1999:247 Jadi, kultur lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas.

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian R. Grace Amalia Tri Andika Sari mengenai Penelitian yang dilakukan oleh Sari 2005. Menguji pengaruh kreativitas terhadap minat berwiraswasta, pengaruh harga diri terhadap minat berwiraswasta, pengaruh pengetahuan kewiswastaan terhadap minat berwiswasta, pengaruh kreativitas, harga diri dan pengetahuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kewiraswastaan secara bersama-sama terhadap minat berwiraswasta. Dengan analisis regresi ditemukan: 1 Ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta. 2 Ada pengaruh positif dan signifikan harga diri terhadap minat berwiswasta. 4 Ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, harga diri dan pengetahuan kewiraswstaan terhadap minat berwiraswasta. 2. Penelitian oleh Victorianus Kiswantoro Penelitian yang dilakukan oleh Kiswantoro 1998. Mengenai hubungan antara sikap mental wiraswasta dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah 1. Ada hubungan yang positif antara kemampuan bekerja sama seseorang dengan orang lain dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di kabupaten Bantul 2. Ada hubungan yang positif antara sikap keuletan seseorang dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di Kabupaten Bantul. 3. Ada hubungan yang positif antara sikap mental kreatif dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di Kabupaten Bantul. 4. Ada hubungan yang postif antara sikap tertib hukum dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di Kabupaten Bantul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian

1. Pengaruh Permodalan terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha Jiwa kewirausahaan merupakan sebuah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi personal behaviour yang dijadikan prinsip hidup atau asas hidup dalam menjalankan sebuah usaha. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda serta memiliki kiat dan siasat serta sumber daya yang relatif lebih baik untuk menjalankan sebuah usaha. Kemampuan dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta memiliki komitmen yang tinggi, berorientasi hasil dan berwawasan ke depan hanya dimiliki oleh orang yang berjiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki seseorang di duga kuat mampu meningkatkan efektivitas di dalam mengelola sebuah usaha. Keefektifan dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa kewirausahaan akan terjadi hubungan yang positif. Modal menjadi hal yang penting dalam mengelola usaha. Dalam mengelola usaha diperlukan modal yang tidak sedikit. Dalam hal ini modal diduga juga mampu mempengaruhi seseorang dalam mengelola usaha. Modal merupakan salah satu pendukung dalam mengelola usaha, terutama modal sendiri maupun modal sendiri ditambah modal asing. Modal asing ditambah modal sendiri merupakan modal yang besar bila dibandingkan dengan modal sendiri saja diduga mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan asumsi dalam keadaan biasa saja dan efektivitas mengelola usaha akan semakin besar. 2. Pengaruh Pendidikan terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha Jiwa kewirausahaan merupakan sebuah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi personal behaviour yang dijadikan prinsip hidup atau asas hidup dalam menjalankan sebuah usaha. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda serta memiliki kiat dan siasat serta sumber daya yang relatif lebih baik untuk menjalankan sebuah usaha. Kemampuan dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta memiliki komitmen yang tinggi, berorientasi hasil dan berwawasan kedepan hanya dimiliki oleh orang yang berjiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki seseorang diduga kuat mampu meningkatkan efektivitas di dalam mengelola sebuah usaha. Keefektifan dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa kewirausahaan akan terjadi hubungan yang positif. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mengelola usaha. Seorang pengusaha yang berpendidikan rendah SD sampai SMP tentu berbeda dengan seorang pengusaha yang berpendidikan tinggi SMA sampai Perguruan Tinggi termasuk dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hal mengelola usaha. Seseorang yang menempuh pendidikan tinggi memiliki wawasan yang lebih luas serta banyak mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara mengelola usaha yang efektif. Sebaliknya seseorang yang berpendidikan rendah lebih sedikit mendapatkan ilmu dan tidak memiliki kemampuan manajerial yang baik dapat menjadikan pengelolaan tersebut menjadi tidak efektif. Maka diduga kuat pengusaha yang memiliki pendidikan tinggi mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efeaktivitas mengelola usaha semakin berhasil. 3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha Jiwa kewirausahaan merupakan sebuah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi personal behaviour yang dijadikan prinsip hidup atau asas hidup dalam menjalankan sebuah usaha. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda serta memiliki kiat dan siasat serta sumber daya yang relatif lebih baik untuk menjalankan sebuah usaha. Kemampuan dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta memiliki komitmen yang tinggi, berorientasi hasil dan berwawasan kedepan hanya dimiliki oleh orang yang berjiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki seseorang diduga kuat mampu meningkatkan efektivitas di dalam mengelola sebuah usaha. Keefektifan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa kewirausahaan akan terjadi hubungan yang positif. Jarak kekuasaan yang besar maka seseorang akan lebih leluasa dalam bekerja tanpa terbebani oleh aturan yang ketat serta kekuasaan yang terpusat. Jarak kekusaan yang kecil menempatkan pekerja dalam posisi yang setara dengan atasan dan merasa lebih dekat sehingga para pekerja dalam menciptakan kreasi dan berkreatifitas yang lebih leluasa. Maka, diduga bahwa jarak kekuasaan yang rendah mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha akan bertambah baik. Disamping itu, pengusaha yang mengikuti atau memberikan pelatihan pada karyawannya untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas collectivism, serta didukung oleh sifat berani menghadapi tantangan, memberikan kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan individualism. Maka, diduga kuat dimensi collectivism dan individualism mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas dalam mengelola usaha. Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki sifat tegas dan keras masculinity terhadap bawahan ataupun seorang pemimpin yang memiliki sifat menekankan kebersamaan dan kesamaan femininity merupakan salah satu modal seorang pemimpin untuk mampu menyesuaikan diri. Kepercayaan diri dan kemampuan manajerial yang dimiliki bisa mendorong efektivitas dalam mengelola usaha. Maka, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diduga kuat dimensi Masculinity dan femininity mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Dalam lingkungan kerja yang memiliki kultur uncertainty avoidance rendah, dimana jarang terjadi keluar masuk karyawan dan mempunyai aturan dalam melaksanakan tugas serta pemimpin yang memiliki jiwa kewirausahan. maka bisa dipastikan dalam mengelola usahanya lebih efektif. Maka, diduga dimensi uncertainty avoidance rendah mempengaruhi derajat hubungan antara jiwa kewirausahan dan efektivitas dalam mengelola usaha.

D. Kerangka Berfikir Rasionalitas Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

0 0 185

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri Genteng Desa Berjo Godean Yogyakarta.

0 0 165

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

0 0 214

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 183