hanya berdiam saja walaupun sempat mendengar adanya mafia hukum dirutan dengan dibuktikannya adanya perlakuan “spesial” terhadap beberapa tahanan. Hal
ini oleh Jawa Pos di ibaratkan dalam methapors “satgas mulai menunjukan taringnya”. Berikut adalah kutipan beritanya :
“Satuan tugas satgaspemberantasan mafia hukum mulai menunjukan taringnya. Tadi malam Satgas melakukan inspeksi
mendadak sidak dirumah tahanan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur”.
b. Catchphrases
Jawa Pos menggunakan pilihan kata sebagai ctcpataphrase, seperti jargon atau slogan yang memperkuat bingkai inti. Dengan Jargon “Kasus tersebut seperti
puncak gunung es” menimbulkan kesan bahwa terungkapnya kasus sel mewah Artalyta ini merupakan puncak dari terbongkarnya mafia-mafia hukum yang ada
dirutan. Kalimat “Kasus serupa terjadi dirutan lain diseluruh Indonesia”. Menggambarkan bahwa sebenarnya kasus sel mewah seperti yang terjadi Artalyta
pada ini sebenarnya juga terjadi di semua rutan di Indonesia. ”Ota menengarai kasus tersebut seperti puncak Gunung es. Kasus
serupa terjadi di rutan lain diseluruh Indonesia”.
c. Exemplaar
Terdapat bebrapa ilustrasi dari Jawa Pos yang menampilkan exemplar, yaitu pemaparan beberapa fakta yang mendukung bingkai inti tentang kemewahan
sel Artalyta. Pada ilustrasi berikut, Jawa Pos ingin menggambarkan kemewahan fasilitas yang diterima oleh ayin selama ia berada di rutan. Disini dapat terlihat
barang-barang seperti apa saja yang ada di ruangan itu.
“Selain itu, kamar Ayin sangat nyaman. Fasilitasnya lengkap, ada lemari es, sofa, dan fasilitas kamar lain”.
merupakan sel mewah karena tedapat lemari es dan sofa yang sebenaranya
tidak benar adanya untuk masuk keruangan narapidana. ruang narapidana yang sebenarnya merupakan kasur yang gak ada dipan dan perabotan
elektronik. “Tahanan narkoba seumur hidup itu malah dimanjakan
diruangannya. Terdapat peralatan lengkap untuk karaoke, mulai sound system hingga mikrofon. Bahkan kamar tersebut memiliki
dua lemari es”.
kemewahan yang ada dalam ruangan narapidana untuk kebutuhan karaoke
atau barang elektronik untuk hiburan, itu mlenceng jauh dari fungsi Tahanan itu sendiri
“Kamar-kamar spesial tersebut masing-masing dihuni 1 orang. Padahal kata Ota, saat satgas mengecek ruang tahanan umum
lainnya, kondisinya jauh berbeda. 1 kamar digunakan untuk lebih dari 1 tahanan. Bahkan kasur diikamar bertumpuk-tumpuk”.
Pemaparan yang ditampilkan Jawa Pos pada ilustrasi-ilustrasi tersebut diatas menunjukan perbedaan perlakuan fasilitas dan kesenjangan perilaku antara
Ayin dan tahanan-tahanan lainnya. Petugas rutan pun dengan begitu kontras menunjukan perbedaan pelayannya.
d. Depiction
Kontruksi yang diangkat Jawa Pos diperkuat dengan berbagai pilihan kata istilah depiction. Penggunan label, penghalusan kata, atau istilah yang
mengeraskan makna digunakan untuk menonjolkan bingkai inti.
“Dari ruang Ayin, satgas merangsek ke ruang aling di lantai dua. Tahanan narkoba seumur hidup itu malah dimanjakan diruangnya”
Pengerasan makna yang ditampilkan oleh Jawa Pos dalam menggambarkan kegeraman satgas terhadap temuannya adalah dengan
adanya istilah “satgas merangsek keruang Aling di lantai dua”. Kata merangsek merupakan kata yang digunakan oleh wartawan untuk
menunjukan ketegasan para satgas anti mafia hukum untuk memberantas mafia hukum di Indonesia.
e. Consequence