Depiction Roots Appeals to principle

b. Chatchphrases

Chatchphrases merupakan frase yang mnarik dalam suatu berita dan yang diangkat dalam berita tersebut terdapat jargon yang menguatkan bingkai inti. “Praktik itu berurat akar sehingga sulit diberantas” frase berurat akar merupakan kata yang menarik karena mafia hukum diibaratkan urat yang sudah mengakar ke dasr-dasrnya yang sulit untuk diberantas, mafia hukum Indonesia susah untuk diberantas karena mulai dari yang atas sampai yang bawah menggunakan dan menghalalkan praktik tersebut. Berikut adalah kutipan beritanya : “Hukum itu sebenarnya bukan hal baru. Sudah jadi rahasia umum.Praktik itu berurat akar sehingga sulit diberantas jika upaya seperti sidak, minggu lalu hanya dalam konteks politik pencintraan. Bukan untuk membangun sistem dan menegakan aturan”. c. Exemplaar Exemplar merupakan penjelas dari bingkai inti, intinya adalah menambahkan penjelasan bingkainya. Disini kompas ingin menguatkan bingkai kalau rung berfasilitas itu bisa dipesan sebelumnya dengan kemampuan dan kuatnya uang karena semakin besar uang yang dimiliki semuanya akan semakin mudah untuk dibeli. Berikut kutipan beritanya : “Menurut Arswendo, narapidana dan tahanan bahkan bisa memesan lebih dahulu ruangan berfasilitas, sesuai keinginan dan kemampuannya. Pemesanan bisa dilakukan sejak proses hukumnya masih berjalan, melalui orang tertentu yang menjadi penghubung”.

d. Depiction

Depiction pelukisan atau penggambaran suatu isu supaya membentuk prespektif pembaca. Kata kata yang ada adalah kata sekaliber yang berartikan setingkat, disini kompas menggunakan kata sekaliber karena orang yang dibahas adalah seorang narapidana yang masuk penjara karena kesalahan masa lalu dan mereka seorang pejabat tetapi mereka tidak punya duit untuk membeli fasilitas mewah. Berikut kutipan beritanya : “Ia melanjutkan, “Coba bayangkan, orang sekaliber Omar Dhani atau Soebandrio, pejabat masa lalu, tak bisa tinggal di fasilitas sel mewah, seperti yang ditempati Artalyta. Mereka tidak punya duit,” kata Arswendo.” Dalam kasus Artalyta ini pembedaan dalam fasilitas yang disediakan sangat berbeda jauh sehingga membuat sifat diskriminasi dalam Tahanan Pondok Bambu Jakarta. Kata diskriminasi memperhalus dari kata pembedaan dalam pemberitaan berita ini. Berikut kutipan beritanya : “Ketua DPR Marzuki Ali senin 111 di Jakarta menyatakan seharusnya tidak diskriminasi terhadap tahanan”.

e. Roots

Roots merupakan sebab akibat dari masalah yang ada sehingga dari sebab yang ada akan timbul suatu akibat. Permasalahan yang ada adalah ditemukannya sel mewah Artalyta di rutan Pondok Bambu oleh tim satgas Anti Mafia Hukum. Itu suatu penyebanya dan akibat yang ditimbulkan adalah akhirnya kasus tersebut mendorong pemerintah dan DPR untuk segera merealisasikan dana supaya narapidana dan tahanan korupsi itu memiliki rutan sendiri jadi tidak ada lagi penitipan. Berikut kutipan beritanya : “Kasus ini, lanjut Ismed juga harus menjadi pendorong bagi pemerintah dan DPR untuk segera merealisasikan dana bagi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK guna membangun rutan. Dengan demikian, tidak ada lagi penitipan narapidana koruptor seperti yang sekarang terjadi. Optimalisasi efek jera terhadap koruptor menjadi gagal jika ujung proses hukuman, yaitu penjara memberikan keistimewaan dan kemewahan kepada koruptor”.

f. Appeals to principle

Appeals to principle merupakan klaim moral yang diangkat oleh kompas dalam pemberitaannya. Klaim moral yang ada adalah dimana semua pihak yang terungkit dan sengaja ikut andil dalam mafia hukum di rutan harus diberi sangsi secara sistematis untuk membuat efek jera, sehingga kedepannya tidak ada lagi kasus yang serupa ditubuh Rutan Pondok Bambu Jakarta. Berikut adalah kutipan beritanya : “Emerson juga mengakui di penjara itu bukan hal baru. Praktik semacam itu sebenarnya sudah berjalan lama sistematis, dan melibatkan semua pihak di LP atau rutan. Dengan demikian semua kalangan yang terlibat harus diberi sangsi”.

g. Consequence

Dokumen yang terkait

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

1 2 100

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

3 13 142

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22

PEMBINGKAIAN BERITA SEL MEWAH ARTALYTA DI RUTAN PONDOK BAMBU JAKARTA ( Analisis Framing Berita Sel Mewah Artalyta Di Rutan Pondok Bambu Jakarta Pada Harian Jawa Pos dan Kompas)

0 0 24

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 19