4.2.7 Kurs
Kurs merupakan perbandingan nilai atau harga mata uang rupiah dengan mata uang lain. Kurs diukur dalam rupiah terhadap dolar US.
Tabel 4.9 Perkembangan Kurs
Tahun 1997 – 2013
Periode Harga
Perubahan 1997
2.773,03 1998
9.623,06 2,47
1999 7.787,13
-0,19 2000
8.356,52 0,07
2001 10.201,69
0,22 2002
9.285,31 -0,08
2003 8.580,82
-0,07 2004
8.927,87 0,04
2005 9.644,44
0,08 2006
9.158,43 -0,05
2007 9.138,35
-0,002 2008
9.630,89 0,05
2009 10.324,5
0,07 2010
9.087 -0,11
2011 8.779
-0,03 2012
9.384 0,06
2013 9.717
0,03 Rata-rata
8.847,002 0,15
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa peningkatan kurs rata-rata di Indonesia adalah sebesar 15 persen atau sebesar 8847 RpUS. Peningkatan tertinggi terjadi
pada tahun 1997 ke 1998 yaitu naik 218 persen dari 2.773 RpUS ke 9.623 RpUS , hal ini disebabkan turunnya suku bunga dan adanya kenaikan jumlah
uang yang beredar, dimana pada saat itu inflasi yan terjadi mencapai 58 persen. Kenaikan nilai tukar akan merugikan importir karena importir harus membayar
dengan harga yang lebih mahal dari harga sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2.7 Harga Daging Sapi Impor
Ketika harga daging sapi lokal lebih tinggi dari harga daging sapi lokal, maka pemerintah melakukan kebijakan impor daging sapi, hal ini dilakukan agar
harga daging sapi lokal dapat turun. Di Sumatera Utara walaupun impor terus dilakukan, harga daging sapi lokal tidak juga menurun, yang terjadi justru daging
sapi impor semakin banyak di pasaran dan bersaing dengan daging sapi lokal.
Tabel 4.10 Perkembangan Harga Daging Sapi Impor
di Sumatera Utara Tahun 1997-2013
periode Harga awal
Harga setelah kurs
Harga setelah kurs dan tarif
perubahan 1997
1,31 3.657,62
4.389,15 1998
1,5 14.453,83
17.344,6 2,95
1999 1,52
11.867,58 13.647,72
-0,21 2000
1,43 12.726,98
14.363,02 0,07
2001 1,62
14.659,82 16.858,8
0,15 2002
1,73 15.051,48
16.556,63 -0,01
2003 2,3
14.913,46 16.404,81
-0,01 2004
2,14 20.560,88
22.616,97 0,3
2005 2,49
20.725,9 21.762,19
-0,03 2006
3,3 30.222,82
31.733,96 0,45
2007 3,41
31.161,77 32.719,86
0,03 2008
4,43 42.664,84
44.798,08 0,36
2009 5,139
53.057,6 55.710,48
0,24 2010
5,4 49.069,8
51.523,29 -0,07
2011 5,43
47.687,52 50.071,9
-0,02 2012
6,33 59.400,72
62.370,75 0,24
2013 6,22
60.439,74 63.461,72
0,01 Rata-rata
3,22 29.548,37
31.656,11 0,26
Sumber: Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa harga daging sapi impor secara rata- rata dalam 17 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 26 persen.
Peningkatan harga juga terjadi karena dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Jika nilai tukar rupiah terhadap dollar lebih rendah lagi, dapat dipastikan harga daging sapi
Universitas Sumatera Utara
impor jauh lebih rendah lagi. Ketika harga daging sapi lokal mengalami peningkatan pada tahun 2010 dan 2011, harga daging sapi impor mengalami
penurunan disebabkan pada saat itu nilai tukar rupiah sedang menguat. Dapat dilihat pada tabel 4.10 bahwa beberapa kali harga daging sapi impor mengalami
penurunan disebabkan nilai kurs Indonesia yang menguat. Kenaikan harga tertinggi terjadi paa tahun 1998, yaitu mencapai 3 kali lipat harga sebelumnya, hal
ini dikarenakan pada tahun 1998 terjadi krisis di Indonesia dan nilai tukar rupiah
melemah dari 2.773 rupiah menjadi 9.623 rupiah.
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000 100000
1 9
9 7
1 9
9 8
1 9
9 9
2 2
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
6 2
7 2
8 2
9 2
1 2
1 1
2 1
2 2
1 3
harga impor harga domestik
Grafik 4.3 Perkembangan Harga Daging Sapi Impor
dan Harga Daging Sapi Lokal 1997-2013
Dari grafik 4.3 dapat terlihat bahwa harga daging sapi domestik selalu lebih tinggi dari harga daging sapi lokal. Selisih harga tertinggi ada pada 2013
yaitu mencapai 29.000 RpKg. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 harga daging sapi di Sumatera Utara mencapai 90.000 Rpkg nya sedangkan harga
Universitas Sumatera Utara
daging sapi lokal impor hanya 61.000 Rpkg. kesenjangan ini semakin meningkat dengan rata-rata selama 17 tahun terakhir sebesar 15.700 Rpkg.
4.3 Hasil Analisis dan Pembahasan