Teori Perdagangan Internasional Teori Impor

suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek yaitu dapat memproduksi barang lebih cepat dan biaya produksi semakin murah Sukirno, 2012:88. Selain itu sukirno 2012:88 juga menyebutkan bahwa terdapat faktor- faktor khusus yang dapat mempengaruhi penawaran terutama di zaman globalisai ini, yaitu berupa kebijakan pemerintah untuk mengimpor daging yang harganya lebih murah atau kualitasnya lebih bagus.

2.3 Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama Siswosoemarto, 2012:291. Tujuan perdagangan internasional menurut Sukirno 2012:360 adalah: 1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri dikarenakan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang yang dibutuhkan. 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi dimana walaupun suatu negara dapat memproduksikan suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain tetapi ada kalanya negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi keuntungan yang diperoleh yaitu berupa keuntungan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara dapat digunakan dengan lebih efisien 3. Memperluas pasar industri dalam negeri, dikarenakan jenis industri telah memenuhi permintaan dalam negeri sebelum alat-alat produksi sepenuhnya digunakan. Ini menunjukan bahwa industri tersebut masih dapat berproduksi dan satu-satunya untuk memperluas pasar adalah dengan mengekspornya. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis perdagangan internasional menurut Siswosoemarto 2012:293 adalah berupa ekspor, impor, barter, konsinyasi, package deal, penyeludupan, dan border cross. Kegiatan perdagangan internasional yang banyak dilakukan pada saat ini adalah ekspor dan impor dimana keduanya dicatat dalam neraca perdagangan.

2.4 Teori Impor

Import adalah proses transportasi atas suatu komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal umumnya terjadi dalam proses perdagangan berupa memasukan barang dari negara lain ke dalam negeri, sedangkan ekspor adalah proses transportasi atas suatu komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal umumnya terjadi dalam proses perdagangan berupa memasukan barang dalam negeri ke negara lain Siswosoemarto, 2012:295. Keberadaan impor dan ekspor tentunya dilatarbelakangi oleh adanya excess supply pada satu pihak dan excess demand di pihak lainya. Konsep excess supply terjadi disebabkan kecenderungan tingkat suatu harga mengalami kenaikan di atas harga keseimbangan yang berlaku di pasar sedangkan excess demand justru sebaliknya yaitu kecenderungan tingkat harga menurun dibawah harga keseimbangan Sumanjaya et al, 2011:51. Kegiatan perdagangan luar negeri berupa ekspor dan impor ini bukan tidak memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang sering terjadi dari perdagangan internasional yang erat kaitannya dengan globalisasi menurut Sukirno 2012:382 adalah 1 menghambat pertumbuhan sektor industri 2 sektor keuangan semakin tidak stabil 3 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Untuk mencegah dampak tersebut, maka pemerintah ikut turun tangan dalam melakukan kebijakan berupa proteksi. Proteksi secara normal mengarah pada sesuatu yang menguntungkan produksi dalam negeri terhadap persaingan barang-barang impor di pasaran dalam negeri Sumanjaya et al, 2011:101. Langkah proteksi dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen utama yang meliputi tarif, kuota dan anti dumping Sumanjaya et al, 2011:103. Tarif adalah hambatan yang berbentuk pajak atas barang-barang impor sedangkan kuota adalah hambatan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam periode tertentu Sukirno, 2012:375. Selanjutnya instrumen anti dumping berupa kebijakan pemerintah untuk campur tangan terhadap penjualan suatu barang dengan tingkat harga yang jauh lebih murah Sumanjaya et al, 2011:104. Harga D S o P equlibrium sebelum perdagangan internasional P t harga dunia setelah tarif tarif P w harga dunia sebelum tarif impor Setelah tarif kuantitas Q 1 Q 3 Q Q 4 Q 2 Impor sebelum tarif Sumber: Mankiw 2003:234 Gambar 2.3. Kurva Analisa Pemberlakuan Tarif Penerapan tarif akan meningkatkan harga impor menjadi harga lebih tinggi dari Pw ke Pt. yaitu menjadi sebesar harga impor ditambah tarif yang diterapkan. Universitas Sumatera Utara Perubahan ini tentu saja mempengaruhi perilaku para penjual dan pembeli domestik. Permintaan turun dari Q 2 ke Q 4.. Dengan demikian penerapan tarif menurunkan kuantitas impor dan mendorong pasar domestik mendekati kondisi equilibrium. Selain tarif impor, kurs juga dapat mempengaruhi perubahan harga barang impor. Para ekonom membedakan nilai tukar mata uang domestik terhadap uang mata asing menjadi dua, yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar rill. Nilai tukar nominal adalah harga relatif mata uang dua negara. Sedangkan nilai tukar rill adalah harga relatif barang-barang di kedua negara, atau kadang kala disebut term of trade . Hubungan antar kedua nilai tukar ini dirumuskan sebagai berikut Mankiw, 2003:259 : R = e . PfP dimana: R = nilai kurs riil e = nilai kurs nominal Pf = harga luar negeri P = harga dalam negeri Dengan demikian, semakin tinggi nilai tukar rill, berarti harga barang- barang luar negeri relatif lebih murah dibandingkan dengan harga barang-barang domestik.

2.5 Permintaan Impor Daging Sapi di Sumatera Utara