Indikator Daya Tarik Fisik Indikator Mendengarkan

a. Indikator Daya Tarik Fisik

Berdasarkan hasil penelitian faktor situasional indikator daya tarik fisik dalam komunikasi terapeutik perawat pelaksana dengan pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan, diketahui bahwa sebanyak 37 orang 53,5 responden menyatakan sangat sering menjalin komunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang penampilannya, sebanyak 34 orang 40,0 responden menyatakan sangat sering berpenampilan menarik di depan pasien, sebanyak 30 orang 35,3 responden menyatakan sangat sering berupaya berpakaian rapi saat pergi bekerja ke rumah sakit, dan sebanyak 32 orang 37,6 responden menyatakan sering memperhatikan kesesuaian warna pakaian dengan sepatu di gunakan serta sebanyak 32 orang 37,6 responden menyatakan kadang-kadang lebih memilih berinteraksi dengan pasien yang penampilannya rapi dan bersih. Distribusi responden berdasarkan daya tarik fisik, pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Daya Tarik Fisik di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Pernyataan Sangat sering Sering Kadang- kadang Pernah Tidak pernah Total n n n n n n 1 Saya menjalin komunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang penampilannya 37 43.5 28 32.9 19 22.4 1 1.2 0 0.0 85 100.0 2 Saya selalu berupaya berpenampilan menarik di depan pasien 34 40 28 32.9 20 23.5 1 1.2 2 2.4 85 100.0 3 Saya selalu berupaya berpakaian rapi saat pergi bekerja ke rumah sakit 30 35.3 23 27.1 27 31.8 3 3.4 2 2.4 85 100.0 4 Saya selalu memperhatikan kesesuaian warna pakaian dengan sepatu yang saya gunakan 22 25.9 32 37.6 21 24.7 10 11.8 0 0.0 85 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Lanjutan 5 Saya lebih memilih berinteraksi dengan pasien yang penampilannya rapi dan bersih 21 24.7 25 29.4 32 37.6 6 7.1 1 1.2 85 100.0

b.Indikator Ganjaran

Berdasarkan hasil penelitian faktor situasional indikator ganjaran dalam komunikasi terapeutik perawat pelaksana dengan pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan, diketahui bahwa sebanyak 34 orang 40,0 responden menyatakan sangat sering berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang sikapnya sebagai perawat, sebanyak 33 orang 38,8 responden menyatakan sangat sering berkomunikasi dengan pasien yang memberikan dorongan untuk bekerja baik, sebanyak 26 orang 30,68 responden menyatakan kadang-kadang melakukan interaksi secara lebih intens kepada pasien yang menghargai pekerjaannya sebagai perawat, dan sebanyak 32 orang 37,6 responden menyatakan kadang-kadang menyapa pasien dengan sikap yang ramah apabila pasien tersebut memuji hasil kerja serta sebanyak 33 orang 38,8 responden menyatakan kadang-kadang menghindar dari pasien yang pernah membuat saya tersinggung. Distribusi responden berdasarkan indikator ganjaran, pada Tabel 4.6 : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Ganjaran di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Pernyataan Sangat sering Sering Kadang- kadang Pernah Tidak pernah Total n n n n n n 1 Saya berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang sikapnya kepada saya sebagai perawat 34 40 24 28.2 23 27.1 1 1.2 3 3.5 85 100.0 2 Saya akan berkomunikasi dengan pasien yang memberikan dorongan bagi saya untuk bekerja baik 33 38.8 26 30.6 20 23.5 6 7.1 0 0.0 85 100.0 3 Saya melakukan interaksi secara lebih intens kepada pasien yang menghargai pekerjaan saya sebagai perawat 23 27.1 25 29.3 26 30.6 9 10.6 2 2.4 85 100.0 4 Saya akan menyapa pasien dengan sikap yang ramah apabila pasien tersebut memuji hasil kerja saya 20 23.5 24 28.3 32 37.6 9 10.6 0 0.0 85 100.0 5 Saya akan menghindar dari pasien yang pernah membuat saya tersinggung 18 21.2 33 38.8 33 38.8 1 1.2 0 0.0 85 100.0 c. Indikator Kedekatan Berdasarkan hasil penelitian faktor situasional indikator kedekatan dalam komunikasi terapeutik perawat pelaksana dengan pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan, diketahui bahwa sebanyak 34 orang 40,0 responden menyatakan sering berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang asal atau latar belakangnya, sebanyak 27 orang 31,8 responden menyatakan kadang-kadang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang saya kenal dan mempunyai tempat tinggalasal yang sama dengan saya, sebanyak 36 orang 42,4 responden menyatakan kadang-kadang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang anggota keluarganya ada hubungan kekeluargaan dengan dirinya, dan sebanyak 38 Universitas Sumatera Utara orang 44,7 responden menyatakan kadang-kadang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang pekerjaannya juga di rumah sakit serta sebanyak 48 orang 56,5 responden menyatakan kadang-kadang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang latar belakang keluarganya sama dengannya. Distribusi responden berdasarkan indikator kedekatan, pada Tabel 4.7 : Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kedekatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Pernyataan Sangat sering Sering Kadang- kadang Pernah Tidak pernah Total n n n n n n 1 Saya berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang asal atau latar belakangnya 29 34.1 34 40.0 22 25.9 0 0.0 0 0.0 85 100.0 2 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang saya kenal dan mempunyai tempat tinggalasal yang sama dengan saya 25 29.4 21 24.7 27 31.8 12 14.1 0 0.0 85 100.0 3 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang anggota keluarganya ada hubungan kekeluargaan dengan saya 18 21.2 26 30.6 36 42.4 5 5.9 0 0.0 85 100.0 4 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang pekerjaannya juga di rumah sakit 14 16.5 38 44.7 25 29.4 8 9.4 0 0.0 85 100.0 5 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang latar belakang keluarganya sama dengan saya 13 15.3 48 56.5 21 24.7 3 3.5 0 0.0 85 100.0

d. Indikator Kemampuan

Berdasarkan hasil penelitian faktor situasional indikator kemampuan dalam komunikasi terapeutik perawat pelaksana dengan pasien di Rumah Sakit Umum Universitas Sumatera Utara Bunda Thamrin Medan, diketahui bahwa sebanyak 28 orang 32,9 responden menyatakan kadang-kadang berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang status pasien tersebut, sebanyak 29 orang 34,1 responden menyatakan kadang- kadang tidak membedakan pangkat atau kedudukan pasien untuk berkomunikasi, sebanyak 36 orang 42,4 responden menyatakan kadang-kadang berupaya berkomunikasi pasien secara baik di setiap unit kerja saya, dan sebanyak 36 orang 42,4 responden menyatakan sering lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang jenjang pekerjaannya lebih tinggi dari saya serta sebanyak 41 orang 48,2 responden menyatakan sering lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang dirawat di ruang VIP. Distribusi responden berdasarkan indikator kemampuan, pada Tabel 4.8 : Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Pernyataan Sangat sering Sering Kadang- kadang Pernah Tidak pernah Total n n n n n n 1 Saya berkomunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang status pasien tersebut 26 30.6 23 27.1 28 32.9 8 9.4 0 0.0 85 100.0 2 Saya tidak membedakan pangkat atau kedudukan pasien untuk berkomunikasi 20 23.5 26 30.6 29 34.1 10 11.8 0 0.0 85 100.0 3 Saya selalu berupaya berkomunikasi pasien secara baik di setiap unit kerja saya 18 21.2 26 30.6 36 42.4 5 5.8 0 0.0 85 100.0 4 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang jenjang pekerjaannya lebih tinggi dari saya 8 9.4 36 42.4 26 30.6 15 17.6 0 0.0 85 100.0 5 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang dirawat di ruang VIP 8 9.4 41 48.2 27 31.8 9 10.6 0 0.0 85 100.0 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor situasional sebanyak 42 orang 49,4 pada kategori kurang baik, selebihnya pada kategori baik dan tidak baik. Hasil pengukuran faktor situasional secara kategori, pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Faktor Situasional di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Kategori n 1 Tidak baik 5 5.9 2 Kurang baik 42 49.4 3 Baik 38 44.7 Jumlah 85 100.0

4.3.3 Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik antara perawat pelaksana dengan pasien di RSU Bunda Thamrin Medan dalam penelitian ini diukur melalui indikator; mendengarkan, pertanyaan terbuka, mengulang, penerimaan, klarifikasi, memfokuskan, membagi persepsi, identifikasi ”tema”, informing, dan saran. Secara rinci sebagai berikut :

a. Indikator Mendengarkan

Berdasarkan hasil penelitian tentang indikator mendengarkan tentang komunikasi terapeutik antara perawat pelaksana dengan pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan, diketahui bahwa sebanyak 85 orang 100,0 responden menyatakan perawat sering mendengarkan pasien untuk mencoba mengetahui perasaan pasien, sebanyak 83 orang 97,6 responden menyatakan sering mendengarkan pembicaraan pasien dengan penuh perhatian, sebanyak 70 orang 82,4 responden menyatakan perawat sering memahami situasi yang digambarkan pasien bahwa apa yang dibicarakannya penting, dan sebanyak 52 orang Universitas Sumatera Utara 61,2 responden menyatakan perawat sering meningkatkan pengertian dan eksplorasi tentang pembicaraan pasien serta sebanyak 31 orang 36,4 responden menyatakan sering memberi kesan bahwa pembicaraan pasien menarik sebagai topik pembicaran Distribusi responden berdasarkan indikator mendengarkan, pada Tabel 4.10 : Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Mendengarkan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan No Pernyataan Sangat sering dilakukan Sering dilakukan Kadang- kadang dilakukan Hampir tidak pernah dilakukan Tidak pernah dilakukan Total n n n n n n 1 Perawat mendengarkan pasien untuk mencoba mengetahui perasaan pasien 0.0 85 100.0 0 0.0 0.0 0.0 85 100.0 2 Perawat mendengarkan pembicaraan pasien dengan penuh perhatian 0.0 83 97.6 2 2.4 0.0 0.0 85 100.0 3 Perawat memahami situasi yang digambarkan pasien bahwa apa yang dibicarakannya penting 0.0 70 82.4 12 14.1 3 3.5 0.0 85 100.0 4 Perawat meningkatkan pengertian dan eksplorasi tentang pembicaraan pasien 0.0 52 61.2 13 15.3 20 23.5 0 0.0 85 100.0 5 Perawat memberi kesan bahwa pembicaraan pasien menarik sebagai topik pembicaran 0.0 31 36.4 27 31.8 27 31.8 0 0.0 85 100.0 Universitas Sumatera Utara

b. Indikator Pertanyaan Terbuka