Perencanaan Prosedur Pelaksanaan Siklus I

3.1.1 Prosedur Pelaksanaan Siklus I

Proses pelaksanaan siklus I terdiri atas empat tahap. Empat tahap dalam proses pelaksanaan siklus I, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut diuraikan sebagai berikut.

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan dilaksanakan untuk mengetahui segala masalah atau hambatan belajar peserta didik dalam suatu proses pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan refleksi awal atau prasiklus berdasarkan hasil observasi serta wawancara kepada guru yang bersangkutan. Hambatan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran menyusun teks deskripsi di SMP Mardisiswa 1 Semarang, yaitu masih rendahnya peserta didik dalam menuangkan ide dan mengembangkannya hingga menjadi teks deskripsi yang baik. Untuk mengatasi hambatan belajar tersebut maka perlu digunakannya metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat serta motivasi peserta didik dalam pembelajaran menyusun teks deskripsi. Dengan minat serta motivasi yang tinggi maka kemampuan peserta didik dalam menyusun teks deskripsi pun akan meningkat. Langkah-langkah rencana kegiatan yang dilakukan pada proses pelaksanaan siklus I, yaitu 1 meminta izin penelitian kepada sekolah yang bersangkutan; 2 melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia; 3 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menyusun teks deskripsi menggunakan pendekatan scientific, metode think-talk-write TTW, dan media audio visual; 4 menyiapkan sumber belajar, media dan sarana belajar peserta didik; 5 menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes; 6 menyiapkan evaluasi pembelajaran menyusun teks deskripsi. Langkah pertama, meminta izin melakukan penelitian ke sekolah yang bersangkutan. Hal ini sangat perlu dilakukan karena penelitian ini membutuhkan responden dari sekolah tersebut. Maka perizinan harus dilakukan dengan baik dan benar, agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar serta memberikan dampak positif dari kedua belah pihak. Langkah kedua, melakukan koordinasi kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk bekerja sama dalam penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini perlu dilakukan karena guru lebih mengenal peserta didiknya. Maka guru dan peneliti bisa berdiskusi bersama untuk merumuskan pikiran mengenai materi maupun media yang akan diajarkan demi tercapainya hasil belajar yan lebih baik. Langkah ketiga, menyusun rencana pembelajaran menyusun teks deskripsi menggunakan pendekatan scientific, metode think-talk-write TTW, dan media audio visual. Rencana pembelajaran dibuat untuk mengatasi hambatan belajar peserta didik yang ditemukan dalam refleksi awal. Rencana pelaksanaan pembelajaran itu, kemudian dikembangkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP siklus I yang berisi langkah-langkah intruksional sebagai pedoman guru dalam memberikan materi peningkatan keterampilan menyusun teks deskripsi menggunakan menggunakan pendekatan scientific melalui metode think-talk-write TTW dengan media audio visual. Selanjutnya rencana pelaksanaan pemelajaran RPP itu didiskusikan kembali kepada dosen pembimbing. Langkah keempat, menyiapkan sumber belajar, media dan sarana belajar peserta didik. Sumber belajar yang disiapkan adalah buku paket bahasa Indonesia kelas VII B dengan media audio visual bertema Kebudayaan Indonesia. Sarana belajar yang perlu digunakan meliputi papan tulis, LCD, dan laptop. Langkah kelima, menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam menyusun teks deskripsi. Intrumen nontes berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Langkah keenam, menyiapkan evaluasi pembelajaran menyusun teks deskripsi. Evaluasi pembelajaran digunakan sebagai tolak ukur keterampilan peserta didik dalam menyusun teks deskripsi. Evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam rubrik penilaian berdasarkan hasil data tes. Evaluasi pembelajaran nontes diperoleh dari data penilaian lembar pengamatan sikap, lembar jurnal guru, lembar wawancara, lembar jurnal peserta didik, dan lembar pedoman dokumentasi foto.

3.1.1.2 Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DAN TEKNIK MENERUSKAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 WONOSOBO

1 33 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE MIND MAP (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VII C SMP N I GABUS KAB

3 33 223

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA.

1 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK UNTUK MENEMUKAN POKOK-POKOK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DENGAN METODE THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MASEHI KUDUS.

0 0 2