Pengertian Deskripsi Hakikat Teks Deskripsi

semiotika sosial, teks didefinisikan sebagai satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap Mahsun 2014:1. Sebagai satuan bahasa yang lengkap maka di dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh yang bisa dipahami oleh pembaca atau pendengar.Sejalan dengan pendapat di atas, Halliday dan Ruqaiyah dalam Mahsun 2014:1 juga menyebutkan bahwa teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Teks merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal berdasarkan tujuan sosialnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teks adalah satuan bahasa dalam bentuk tulis maupun lisan dengan struktur berpikir yang lengkap sebagai ungkapan untuk memahami suatu kegiatan sosial, realitas pengalaman, sekaligus realitas tekstual.

2.2.1.2.2 Pengertian Deskripsi

Menurut Enre 1988: 158, karangan deskripsi adalah karangan yang berfungsi menjadikan pembaca seakan-akan melihat wujud sesungguhnya materi yang disajikan itu, sehingga kualitasnya yang khas dapat dikenal dengan lebih jelas. Dengan demikian, untuk membuat pembaca dapat seakan-akan melihat objek melalui membaca teks, maka teks harus menyajikan materi yang khas. Materi yang khas ini berkaitan dengan ciri dan keunikan objek. Pendapat lain juga menyatakan bahwa deskripsi merupakan semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek tersebut seolah-olah berada di depan mata pembaca. Seakan- akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi Keraf 1995:16. Itu bearti, penulis harus menuliskan objek berupa pemandangan atau peristiwa tidak hanya menggunakan citra penglihatan saja, tetapi juga menggunakan citra mental perasaan agar pembaca bisa melihat dan merasakan objek yang dijabarkan dengan baik. Suparno 2010:4.6 menyatakan bahwa kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah, describere adalah suatau bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan- kesan tentang sesuatu dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca. Kosasih 2012:14 juga menambahkan bahwa paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu hal, baik benda, peristiwa, keadaan, ataupun manusia. Dengan paragraf tersebut, pembaca seolah-olah menyaksikan atau merasakan hal yang diceritakan itu. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa teks deskripsi tidak hanya menyajikan satu objek saja, melainkan teks deskripsi menyajikan semua objek baik benda, hewan, tumbuhan, peristiwa, keadan, maupun manusia berdasarkan keadaan serta penampakan fisik suatu objek. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah tulisan yang berisi suatu objek yang seolah-olah terlihat nyata sehingga memberikan imajinasi bagi pebaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan apa yang disampaikan penulis.

2.2.1.2.3 Teks Deskripsi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DAN TEKNIK MENERUSKAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 WONOSOBO

1 33 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE MIND MAP (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VII C SMP N I GABUS KAB

3 33 223

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA.

1 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK UNTUK MENEMUKAN POKOK-POKOK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DENGAN METODE THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MASEHI KUDUS.

0 0 2