a. tidak menguasai aturan penulisan;
b. terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf;
c. tulisan tidak terbaca;
d. tidak layak dinilai.
2.2.2 Pendekatan Scientific Pendekatan Ilmiah
Untuk mendukung implementasi kurikulum 2013 yang menekankan
pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Maka diperlukan pula strategi pembelajaran yang sistematis, afektif, dan terkontrol untuk menciptakan peserta didik yang aktif, produktif, dan berakhlak
mulia. Mengacu pada tujuan dasar kurikulum 2013, maka kurikulum 2013 memilih pendekatan scientific sebagai strategi pembelajaran karena karakteristik
pendekatan scientific dengan kurikulum 2013 mempunyai kerangka berpikir yang sama, sehingga dapat membantu dan mendukung pengimplementasian kurikulum
2013. Berikut ini, diuraikan mengenai hakikat pendekatan scientific dan langkah- langkah pendekatan scientific dalam pembelajaran kurikulum 2013.
2.2.2.1 Hakikat Pendekatan Scientfic
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyatakan tentang perlunya proses pembelajaran
yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan scientific. Menurut Kemendikbud 2014, pendekatan scientific dalam pembelajaran di dalamnya mencakup
komponen: mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasimencoba, menalarmengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.
Pembelajaran dengan pendekatan scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang ditemukan Lazim 2013. Menurut Mahsun 2014:120, pendekatan scientificilmiah merupakan
pendekatan dalam proses pembelajaran yang bersifat empirik yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan kritis, yang dimulai dari pengamatan,
mempertanyakan, pengumpulan datainformasi, menganalisis, penghubungan, sampai tahap penyajian. Hal tersebut bearti, pembelajaran scientific merupakan
pembelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan peserta didik untuk memperoleh suatu pengetahuan, bukan sekedar ilmu yang hanya diberikan oleh
guru. Dengan pembelajaran yang bersifat empirik ini, proses pembelajaran sangat diutamakan karena dengan proses pembelajaran yang berkualitas maka akan
berkualitas pula produk yang akan dihasilkan peserta didik. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian pendekatan scientific
di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan scientific adalah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 yang dilakukan secara
sistematis, terkontrol, dan kritis untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik yang lebik baik dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2.2.2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Scientific