Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik

41 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs.

2.1.15 Materi IPA Perubahan Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan permukaan bumi kita. Permukaan bumi terdiri atas daratan dan lautan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya pengaruh angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut serta karena aktivitas manusia.

2.1.15.1 Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik

Aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat menimbulkan perubahan lingkungan. Akan tetapi, perubahan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh aktivitas manusia saja. Perubahan itu juga disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. 2.1.15.1.1 Angin Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin yang bertiup dengan pelan menguntungkan manusia dan makhluk lainnya. Tiupan angin itu dapat membantu mengeringkan pakaian, membantu proses penyerbukan pada tumbuhan, menggerakkan layang-layang, untuk olahraga terbang layang dan menggerakkan perahu layar. Akan tetapi, angin yang bertiup sangat kencang akan merugikan manusia. Angin kencang itu dapat mengakibatkan naiknya gelombang air laut, merobohkan rumah, menumbangkan pohon, dan lain-lain. Angin kencang di beberapa daerah diberi nama. Angin tersebut bersifat merusak. Angin Bahorok terjadi di Deli merusak tanaman tembakau, angin 42 Kumbang terjadi di Cirebon, angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, dan angin Brubu di Makassar Sulawesi Selatan. Di Amerika, angin kencang yang bertiup dinamakan angin Tornado. Angin tornado membentuk sebuah pusaran yang berbentuk spiral. Pusaran angin ini menarik semua benda dan makhluk yang ada di dekatnya. Kemudian semuanya akan dilemparkan kembali. Akan tetapi, tidak selamanya angin kencang merugikan manusia. Angin kencang pun dapat berguna untuk menggerakkan kincir angin untuk membangkitkan listrik. Para nelayan memanfaatkan arah angin untuk menangkap ikan. Di malam hari, tekanan udara di darat lebih tinggi dibandingkan dengan di laut. Dengan demikian, angin bertiup dari darat ke laut. Angin ini disebut dengan angin darat. Angin darat inilah yang dimanfaatkan nelayan untuk melaut. Ketika siang hari, tekanan udara di darat lebih rendah dibandingkan dengan di laut. Hal itu menyebabkan angin bertiup dari laut ke darat. Angin ini disebut angin laut. Angin laut membantu nelayan untuk kembali ke darat. 2.1.15.1.2 Hujan Hujan berasamerupakan siklus alam yang berasal dari penguapan air di permukaan bumi yang terdiri dari air laut, sungai ataupun limbah dan sebagainya. Uap air tersebut naik menjadi kumpulan uap air yang besar, kemudian mengalami kondensasi sehingga membentuk awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu dan membesar menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah dan akhirnya membentuk butiran es atau air. Kemudian butiran-butiran es atau air tersebut turun sebagai air hujan. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. 43 Keuntungan terjadinya hujan antara lain: 1 tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam; 2 hujan membuat udara menjadi lebih segar; 3 air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih. 4 adanya hujan menjadikan tanah yang semula kering di musim kemarau menjadi subur. Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain: 1 banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan- bangunan yang ada. Hal ini karena arus air yang deras dapat menghanyutkan tanah yang ada di lapisan atas; 2 erosi, sering terjadi di daerah yang miring. 2.1.15.1.3 Cahaya Matahari Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Semua makhluk hidup membutuhkannya. Dengan adanya sinar matahari, kita bisa mengalami siang hari. Matahari menghasilkan energi panas yang bermanfaat untuk meningkatkan suhu permukaan bumi, mengeringkan pakaian, mengeringkan garam, mengeringkan padi, mengeringkan ikan dan masih banyak lainnya. Cahaya matahari berpengaruh terhadap perubahan lingkungan. Cahaya matahari juga membuat tanah menjadi kering dan mengalami keretakan. Saat musim kemarau panjang, sering terjadi kebakaran hutan. Teriknya matahari membuat ranting-ranting kering di hutan mudah terbakar. Api cepat menyambar dan akhirnya terjadilah kebakaran hutan. Kebakaran hutan merugikan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Hutan menjadi rusak dan tandus. Sumber daya alam menjadi berkurang. Hewan-hewan pun tidak memiliki tempat untuk hidup. 44 2.1.15.1.4 Gelombang Air Laut Gelombang air laut terlihat jelas apabila kita pergi ke pantai. Gelombang air laut terus bergerak naik-turun. Akhirnya, gelombang air laut mencapai daratan dan menghantam pantai. Gelombang air laut dapat menghempaskan benda-benda yang ada di permukaan air ke pantai. Gelombang air laut yang kecil tidak akan membahayakan, tetapi dapat bermanfaat. Contohnya, para peselancar memanfaatkan gelombang air laut ini untuk berselancar. Namun, jika gelombangnya besar, dapat membahayakan manusia. Gelombang air laut yang besar dapat menenggelamkan benda-benda di sekitarnya. Seperti peristiwa gelombang tsunami yang lalu di Nangroe Aceh Darussalam dan sekitarnya. Gelombang air laut dapat mengikis pasir di pantai. Pengikisan pantai oleh air ini disebut abrasi. Abrasi dapat merusak ekosistem pantai.

2.1.15.2 Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 5 85

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BUMI PADA SISWA KELAS VA SEKOLAH DASAR NEGERI JATILABA 01 KABUPATEN TEGAL

2 11 308

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA VIRTUAL PADA MATERI POKOK ASAM – BASA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

11 25 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBENTUKAN BUMI KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 2 KABANJAHE T.A 2014/2015.

0 3 21

Penerapan Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 4 21

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN. 1 Pandeyan, Jatino

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN. 1 Pandeyan, Jatino

0 2 16

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Tanggungsari Ketanggungan Brebes.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN TUMBANG TUAN 1 Siman SDN Tumbang Tuan 1

0 2 10