30
Bulan. Pembahasan pengertian masing-masing komponen pembelajaran IPA SD, sebagai berikut:
2.1.3.1 Pengertian IPA
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya Darmojo, 1992: 3. IPA menurut Sutrisno 2007: 1.19
merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat correct pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar true,
dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih valid sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul truth. IPA mempelajari berbagai objek yang ada di sekitar
manusia, sehingga merupakan mata pelajaran yang amat penting untuk dikuasai siswa. Shrake, Douglas L, et, al 2006: 130 IPA diartikan sebagai:
a science, such as biology, chemistry, or physics, that deals with the objects, phenomena, or laws of nature and the physical
worlds”.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu ilmu alam sebagai suatu ilmu seperti biologi, kimia, atau fisika, yang berhubungan dengan objek, fenomena, atau
hukum alam dan dunia fisik.
2.1.3.2 Karakteristik Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang mengkonstruksi pengetahuan siswa antara materi yang sedang dipelajari, didukung penyajian
fenomena alam dalam bentuk media dan diintegrasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menghindari
miskonsepsi dalam diri siswa terhadap materi-materi yang tidak dijumpai
31
langsung oleh siswa dalam kehidupannya. Pembelajaran IPA di SD akan berhasil dengan baik jika guru memahami
perkembangan intelektual anak SD. Usia anak SD berkisar antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun. Piaget dalam Rifa’i 2009: 29, perkembangan anak usia SD
tersebut termasuk dalam kategori operasional konkret. Penggunaan media
pembelajaran pada siswa tahap operasioanal konkret sangat tepat karena pada masa ini siswa telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan
benda-benda yang bersifat konkret. Menurut pandangan konstruktivis dalam Sutarno 2009: 8.18 proses
pembelajaran IPA sebaiknya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadi
interaksi sosial. Dengan kata lain saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata. Salah satu upaya untuk
mewujudkan hal tersebut dengan menyajikan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran.
2.1.3.3 Materi Pembelajaran Posisi Bulan