Pendidikan Kewarganegaraan Manfaat Penelitian

22 yang dikenalkan dengan bantuan benda nyata atau kehidupan nyata yang dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan penelitian ini, bahwa pembelajaran dengan CTL dikaitkan dengan hal-hal nyata yang ada dalam diri siswa, sehingga lebih bisa memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2.1.7 Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan berasal dari kata warga negara yang secara singkat berarti sekelompok manusia yang menjadi anggota suatu negara. Kewarganegaraan dalam rangka pendidikan, diartikan sebagai kesadaran dan kecintaan serta berani membela bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan atau biasa disebut PKn bertujuan menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta memiliki jiwa demokratis. Pada hakikatnya PKn merupakan “Effektive Education”, yaitu pendidikan yang mengembangkan dan membina sikap. Mulai dari tingkatan yang belum tahu sampai pada tingkatan dimana siswa itu mengetahui nilai dan moral yang selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Darmadi, 2010: 31. Menurut Cogan dan Derricott dalam Wahab dan Sapriya 2011: 32 PKn adalah perluasan dari civic yang lebih menekankan pada aspek-aspek praktek kewarganegaraan. Oleh karena itu PKn disebut juga pendidikan orang dewasa yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memahami perannya sebagai warga negara. Sedangkan menurut Winataputra 2009: 3.7 PKn adalah 23 pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang diharapkan mejadi jati diri bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Lalu dijelaskan pula bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio- kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945. Jekayinfa dalam Yusuf 2004: 438 menyatakan bahwa: citizenship education through social studies is to produce healthy, good and active citizens who are patriotic, responsible, disciplined, well- informed and conscientious. In other words, citizenship education prepares the child for social responsibility. From the foregoing, citizenship education includes civic literacy and civic attachment. Dari pernyataan Jekayinfa di atas mengandung arti bahwa pendidikan kewarganegaraan melalui pengetahuan sosial menghasilkan masyarakat yang sehat, baik, dan aktif yang patriotik, bertanggungjawab, disiplin, berwawasan luas dan teliti. Dengan kata lain, pendidikan kewarganegaraan menyiapkan siswa untuk memiliki tanggung jawab sosial. Dari uraian di atas, pendidikan kewarganegaraan meliputi kemampuan membaca dan menulis serta kosep tentang kewarganegaraan. PKn merupakan salah satu wujud dari pendidikan karakter bangsa. PKn yang berhasil, akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari dalam diri siswa siswa. Sikap yang dimaksudkan yaitu berkaitan dengan iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai- 24 nilai filsafat hidup berbangsa dan bernegara, serta berbudi pekerti luhur dan disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2.1.8 Globalisasi

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar

0 15 174

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 JATINGARANG BODEH PEMALANG

0 10 226

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG

0 20 228

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SRANDAKAN.

0 0 242