123 perkebunan meningkatan secara otomatis akan meningkatkan produksi TBS pada
jangka panjang apabila menggunakan bibit yang unggul. Produksi TBS juga sangat responsif terhadap Kinerja minyak sawit Malaysia pada jangka panjang.
Tabel 46. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Produksi Tandan Buah Segar
Kelapa Sawit Indonesia Tahun 1992 – 2012
VARIABEL Parameter
Dugaan Pr |t|
Elastisitas SR LR
QTBS Produksi Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Intercept 24 501 335
0.0372 Harga Riil TBS PTBSR
7 040.067 0.2306
0.08 2.88
Luas Areal Kebun Kelapa Sawit AREA 10.05172
0.0038 0.97
35.68 Lag QTBS LQTBS
0.97282 0.0014
Produksi CPO Malaysia CPOM 3 151.683
0.2368 1.03
38.01 Ekspor CPO Malaysia XCPOM
-9 150.66 0.0311
-2.61 -95.94
Harga CPO Malaysia HCPOM -19 106.7
0.171 -0.26
-9.41 F-Hitung = 132.06 ; R
2
= 0.98264 ; Dw = 2.0467
c. Harga Riil Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Hasil pendugaan parameter persamaan harga tandan buah segar kelapa sawit memberikan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 97.43 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat
menjelaskan 97.43 persen fluktuasi variabel harga tandan buah segar kelapa sawit. Variabel endogen di dalam persamaan harga tandan buah segar kelapa sawit
dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata
α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 70.50. Tabel 47 menunjukkan hasil pendugaan persamaan harga tandan buah
segar kelapa sawit. Harga domestik CPO, permintaan domestik tahun lalu, produksi CPO Malaysia, ekspor CPO Malaysia, harga CPO Malaysia, harga TBS
tahun lalu dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh nyata p0.15 terhadap harga TBS kelapa sawit Indonesia. Harga domestik CPO berpengaruh positif terhadap
harga TBS kelapa sawit, namun kurang direspon yang terlihat dari elastisitas yang dibawah 1. Peningkatan harga domestik CPO 10 persen akan meningkatkan harga
TBS 7.3 persen pada jangka pendek. Ini artinya peningkatan harga CPO domestik mempengaruhi petani untuk meningkatan harga jual TBSnya. Harga TBS
Indonesia responsif terhadap produksi CPO Malaysia dengan elastisitas 2.27 pada jangka pendek. Ini artinya peningkatan produksi CPO Malaysia akan
meningkatkan permintaan TBS oleh perusahaan Malaysia yang ada di Indonesia. Perubahan ekspor CPO Malaysia sangat direspon oleh harga TBS kelapa sawit
Indonesia dengan elastisitas -2.98. Ini artinya peningkatan ekspor CPO Malaysia sebesar 10 persen akan menurunkan harga TBS kelapa sawit Indonesia 29.8
persen yang menunjukkan penguasaan pasar ekspor oleh Malaysia akan mengurangi pasar ekspor Indonesia sehingga kinerja industri sawit Indonesia
menurun yang mempengaruhi penurunan permintaan TBS kelapa sawit sehingga akan berdampak pada penurunan harga TBS. Perubahan tingkat pertumbuhan
ekonomi Indonesia kurang direspon oleh harga TBS kelapa Sawit Indonesia dengan elastisitas -0.32 pada jangka pendek. Ini artinya pertumbuhan ekonomi
yang meningkat akan meningkatkan kemampuan pengusaha untuk memperluas
124 perkebunan sawit sehingga produksi TBS akan meningkat. Dengan meningkatnya
jumlah TBS yang ditawarkan akan menurunkan harga TBS kelapa sawit. Tabel 47. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Harga Tandan Buah Segar
Kelapa Sawit Indonesia Tahun 1992 – 2012
VARIABEL Parameter
Dugaan Pr |t|
Elastisitas SR LR
PTBSR Harga Riil Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Intercept 448.7103
0.0008 Harga Riil Domestik CPO DCPOR
0.164093 .0001
0.73 0.64
Lag Permintaan CPO Domestik LCCPO
-0.00005 0.0156 Produksi CPO Malaysia CPOM
0.076937 0.0931
2.27 1.98
Ekspor CPO Malaysia XCPOM -0.11628
0.0493 -2.98
-2.61 Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
EGRO -25.1178 .0001 -0.32 -0.28
Harga CPO Malaysia HCPOM 0.612403
0.0061 0.74
0.65 Lag Harga Riil Tandan Buah Segar
Kelapa Sawit LPTBSR -0.14189 0.0497
F-Hitung = 70.50 ; R
2
= 0.97433 ; Dw = 2.194957
Perdagangan Minyak Sawit Indonesia - USA
a. Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke USA
Hasil pendugaan parameter persamaan ekspor produk minyak sawit Indonesiake USA memberikan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 94.35 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan
tersebut dapat menjelaskan 94.35 persen fluktuasi variabel ekspor produk minyak sawit Indonesiake USA. Variabel endogen di dalam persamaan produksi minyak
dieselIndonesia dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata
α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 38.96.
Tabel 48 menunjukkan hasil pendugaan persamaan ekspor produk minyak sawit Indonesiake USA. Impor CPO Amerika Serikat, permintaan tenaga kerja,
pertumbuhan eksonomi Amerika Serikat dan produksi CPO Malaysia berpengaruh nyata terhadap ekspor produk sawit Indonesia ke Amerika Serikat. Ekspor produk
sawit Indonesia ke Amerika Serikat kurang responsif terhadap perubahan impor CPO Amerika Serikat dengan elastisitas 0.82. Ini artinya peningkatan impor CPO
Amerika Serikat 10 persen akan meningkatkan ekspor produk sawit Indonesia ke Amerika Serikat akan meningkat 8.2 persen. Permintaan tenaga kerja berpengaruh
terhadap ekspor produk sawit Indonesia ke Amerika Serikat. Ini artinya peningkatan permintaan tenaga kerja di sektor industri sawit mengindikasikan
perkembangan industri sawit untuk meningkatkan kinerja ekspornya. Pertumbuhan ekonomi Amerika yang meningkat akan berdampak pada
peningkatan konsumsi masyarakat Amerika terhadap minyak nabati termasuk minyak sawit sehingga akan meningkatkan impor minyak sawit oleh Amerika
Serikat yang berarti akan meningkatkan ekspor produk sawit oleh Indonesia ke Amerika Serikat. Peningkatan produksi CPO Malaysia direspon oleh ekspor
produk sawit Indonesia ke Amerika Serikat dengan elastisitas 6.71. Ini artinya peningkatan produksi CPO Malaysia akan mempengaruhi Indonesia untuk