Metode Pendugaan Model Validasi Model

46 4. Kenaikan produksi stearin dari minyak kelapa sawit sebesar 50 persen terjadi kenaikan produksi dikarenakan pengembangan industri hilir kelapa sawit 5. Kombinasi kenaikan produksi stearin dari minyak kelapa sawit sebesar 20 persen dan kenaikan pajak ekspor CPO sebesar 10 persen 6. Kombinasi Kenaikan produksi stearin dari minyak kelapa sawit sebesar 20 persen, Kenaikan pajak ekspor CPO sebesar 10 persen dan pelemahankenaikan nilai tukar rupiah sebesar 12 persen 7. Kombinasi Kombinasi kenaikan produksi stearin dari minyak kelapa sawit sebesar 50 persen dan kenaikan pajak ekspor CPO sebesar 10 persen 8. Kombinasi Kenaikan produksi stearin dari minyak kelapa sawit sebesar 50 persen, Kenaikan pajak ekspor CPO sebesar 10 persen dan pelemahankenaikan nilai tukar rupiah sebesar 12 persen Hasil simulasi di atas digunakan untuk menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi terhadap ekspor minyak sawit dan produk turunannya ke Amerika Serikat. Hasil analisis untuk selanjutnya digunakan untuk merumuskan implikasi kebijakan yang dapat dilakukan. 47

5. GAMBARAN UMUM PRODUK MINYAK SAWIT Kelapa sawit dan Produk Turunannya

Minyak Sawit merupakan salah satu produk unggulan ekspor komoditas perkebunan Indonesia selain kakao, kopi dan karet. Dari pohon sampai limbahnya kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah. Berdasarkan neraca massa pengolahan kelapa sawit, kelapa sawit mulai dari buah, pelepah, batang, dan limbahnya, dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti terlihat pada Gambar 11. Pada proses pengolahan Tandan Buah Segar TBS dihasilkan CPO 24 persen, kernel 5 persen, tandan kosong, Mesocarp Fiber MF 14.4 persen, cangkang, dan Palm Oil Mills Effluent POME 58.3 persen. Pada industri refinery akan dihasilkan Refined Bleached Deodorized Palm Oil RBDPL 22.82 persen dan Palm Fatty Acid Destillated PFAD 0.98 persen, pada tahap fraksinasi akan dihasilkan Refined Bleached Deodorized Palm Olein RBDPO 18.18 persen dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS 4.63 persen. Pada industri Kernel Crushing Plant KCPakan dihasilkan Palm Kernel Oil PKO 2.3 persen dan Palm Kernel Meal PKM 2.7 persen. Gambar 11. Neraca massa pengolahan kelapa sawit CPO dan PKO dapat diolah lebih lanjut menjadi Oleofood produk pangan oleokimia dan bioenergi. Untuk produk pangan, minyak sawit dapat diolah menjadi minyak goreng, margarin, shortening, vegetable gheevanaspati, confectioneries fat, coffee whitener, biscuit creamer, filled milk, CBR CBECBSCBX dan berbagai produk emulsifier lainnya seperti yang terlihat pada Gambar 12. Pada industri refinery, CPO mengalami proses pemurnian berupa degumming, bleaching, dan deodorisasi sehingga diperoleh Refined Bleached Deodorized Palm Oil RBDPL. Produk samping yang dihasilkan dari proses ini dan masih memiliki nilai jual adalah Palm Fatty Acid Distillate PFAD. RBDPL terdiri dari dua fraksi yaitu fraksi padat RBDPS dan fraksi cair RBDPO. Sumber: Hambali, et al., 2010 Biji 11.9 Buah 65.5 Kondensat 13.5 Mesocarp 53.4 Air Pencucian 14.4 Cangkang 6.4 PKO 2.3 PKM 2.7 RBDPL 22.82 PFAD 0.98 RBDPO 18.18 RBDPS 4.63 RBDPO 18.18 POME 58.3