Spesifikasi Model METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

41 dengan dugaan parameter yang diharapkan : f 1 , f 2 , f 4 , f 6 , f 7 0 ; f 3 , f 5 0 ; g 1 , g 2 , g 4 0 ; 0 g 3 1 ; g 5 , g 6 h 1 , h 2 , h 3 , h 6 0 ; h 5 , h 4 , h 7 iii Perdagangan Minyak Sawit Indonesia - USA Pasar minyak sawit dan produk turunannya ke Amerika Serikat meliputi ekspor dan impor yang menggambarkan penawaran dan permintaan minyak sawit dan turunannya ke Amerika serikat. Ekspor Minyak Sawit Persamaan untuk ekspor minyak sawit Indonesia mengacu kepada persamaan hasil penelitian Purba 2012 dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan. Persamaan untuk ekspor minyak sawit dapat diformulasikan adalah sebagai berikut : PXPTI t = i + i 1 PXPOt + i 2 EGRO t + i 3 EGROS t + i 4 XTAX t + i 5 GDPAt + i 6 CPOMt + i 7 XCPOMt + i 8 HCPOMt + U 9t 4.9 XCPTI t = j + j 1 PXPTI t + j 2 MCPOA t + j 3 DEMLt + j 4 EGROSt + j 5 CPOMt + U 10t 4.10 Dimana: PXPTI t = Harga ekspor CPO dan Turunan Indonesia ke USA USDkg PXPTI t = Harga ekspor CPO Indonesia ke USAUSDkg XTAX t = Pajak ekspor CPO persen ER t = Nilai tukar rupiah terhadap US rupiahUS XCPTI t = Ekspor CPO dan Turunan Indonesia ke USA tontahun MCPOA t = Impor CPO Amerika Serikat tontahun EGROt = Pertumbuhan Ekonomi Indonesia EGROSt = Pertumbuhan Ekonomi USA GDPAt = Nilai Produksi Sektor Pertanian Milyar Rptahun HCPOM t = Harga Minyak Sawit Malaysia USDton DCCPOM t = Konsumsi Domestik CPO Malaysia ton XCPOM t = Ekspor Minyak Sawit Malaysia ton CPOM t = Produksi Minyak Sawit Malaysia ton HSOAS t = Harga Minyak Kedelai USA USDton DEML t = Permintaan Tenaga Kerja ribu orangtahun dengan dugaan parameter yang diharapkan : i 4 , i 2 , i 3 , i 5 , i 7 , i 8 ; i 1 , i 6 0 j 1 , j 5 0 ; , j 2 , j 3 , j 4 , j 6 Impor Minyak Sawit Amerika Serikat Persamaan untuk impor minyak sawit Amerika Serikat mengacu kepada persamaan hasil penelitian Purba 2012 dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan. Persamaan untuk impor minyak sawit USA dapat diformulasikan adalah sebagai berikut : MCPOAt = k + k 1 CCAt + k 2 EGROSt + k 3 QCPOt + k 4 CPOMt + k 5 XCPOMt + k 6 DCCPOMt + k 7 DCSOASt + U11 t 4.11 dimana: MCPOAt = Impor minyak sawit Amerika Serikat tontahun 42 CCAt = Konsumsi minyak nabati per kapita Amerika Serikat Kgkapita EGROSt = Pertumbuhan Ekonomi USA DCCPOM t = Konsumsi Domestik CPO Malaysia ton XCPOM t = Ekspor Minyak Sawit Malaysia ton CPOM t = Produksi Minyak Sawit Malaysia ton DCSOAS t = Permintaan Domestik Minyak Kedelai USA USDton dengan dugaan parameter yang diharapkan: k 1, k 2 , k 3 , k 5 , k 6 0; k 4 , k 7

b. Identifikasi Model

Identifikasi model ditentukan berdasarkan “order condition“ sebagai syarat keharusan dan “rank condition“ sebagai syarat kecukupan. Untuk mengidentifikasi model persamaan struktural berdasarkan order condition digunakan rumusan sebagai berikut Koutsoyiannis, 1977: K – M G – 1 4.12 dimana : K = Total peubah dalam model, yaitu peubah endogen dan peubah predetermined M = Jumlah peubah endogen dan eksogen yang termasuk dalam satu persamaan tertentu dalam model G = Total persamaan dalam model, yaitu jumlah peubah endogen dalam model dengan ketentuan : K – M G – 1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih overidentified K – M = G – 1 : maka persamaan tersebut dinyatakan teridentifikasi secara tepat exactly identified K – M G – 1 : maka persamaan tersebut dinyatakan tidak teridentifikasi unidentified Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural haruslah exactly identified atau overidentified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Kendati suatu persamaan memenuhi order condition, mungkin saja persamaan tersebut tidak teridentifikasi. Karena itu, dalam proses identifikasi diperlukan suatu syarat perlu sekaligus syarat cukup yang ditentukan oleh rank condition yang menyatakan suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G – 1 dari parameter struktural peubah yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut Koutsoyiannis, 1977. Dalam penelitian ini, model yang dirancang terdiri dari 11 persamaan atau 11 peubah endogen G dan 21 peubah predetermined variables yang terdiri dari 17 peubah eksogen dan 4 lag endogenous variables. Dengan demikian total peubah dalam model K adalah 32 peubah, jumlah peubah dalam persamaan M paling banyak adalah 8 peubah. Maka berdasarkan kriteria order condition maka setiap persamaan struktural yang ada dalam model adalah over identified. 43 L u a s A r e a P e r k e b u n a n S a w it P e r m in ta a n C P O D o m e s tik Im p o r C P O U S A X T A X W O IL P M G R C C A : B lo k P e r s a m a a n E n d o g e n : P e u b a h E k s o g e n H a r g a C P O D o m e s tik H a r g a E k s p o r C P O In d o n e s ia E k s p o r C P O In d o n e s ia P r o d u k s i C P O In d o n e s ia P r o d u k s i T B S K e la p a S a w it H a r g a T B S S a w it In d o n e s ia H a r g a E k p o r P r o d u k S a w it In d o n e s ia K e U S A E k p o r P r o d u k S a w it In d o n e s ia K e U S A Q S T E R S B E G R O E G R O S G D P A H C P O M D C C P O M C P O M X C P O M H S O A S D C S O A S D E M L Gambar 10. Diagram Keterkaitan Antar Blok Persamaan Ekspor Minyak Sawit dan Produk Turunannya ke Amerika Serikat 44

c. Metode Pendugaan Model

Dari hasil identifikasi model yang menunjukkan bahwa seluruh persamaan teridentifikasi secara berlebih overidentified maka metode estimasi yang tepat digunakan adalah 2SLS Two Stages Least Squares Pindyck dan Rubinfeld, 1991. Penerapan metode 2SLS ini dapat menghasilkan estimasi yang konsisten, lebih sederhana dan lebih mudah, dibandingkan dengan model 3SLS atau model lainnya. Untuk mengetahui apakah pengaruh secara bersama-sama dari peubah penjelas signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F, sedangkan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh secara sendiri- sendiri dari masing-masing peubah penjelas terhadap peubah endogennya diuji dengan menggunakan uji statistik t pada tingkat signifikansi tertentu dan uji serial korelasi menggunakan statistik d w Durbin-Watson Statistics.

d. Validasi Model

Validasi model dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang dirumuskan itu cukup layak atau valid untuk digunakan dalam menganalisis evaluasi ekonomi peluang ekspor minyak sawit dan produk turunannya ke pasar Amerika Serikat. Kriteria yang biasa digunakan dalam menilai layak atau valid tidaknya suatu model ekonometrik diantaranya adalah “root mean square error “ RMSE, “root mean squares percent error“ RMSPE dan “Theil inequality coefficient “ U Pindyck dan Rubinfeld, 1991, yang dapat ditulis masing-masing : 4.13 4.14 dimana, Y t s adalah nilai Y t simulasiprediksi, Y t a adalah nilai Y t aktual dan T adalah jumlah observasi dalam simulasi. 4.15 dimana U dapat didekomposisi menjadi :