lebih banyak sehingga memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatanaktifitas diluar rumah maupun diluar sekolahkampus lebih
tinggi.
2 35
6 2
54
1 10
20 30
40 50
60
p er
sen tase
peg aw
ai n ege
ri peg
aw ai s
wa sta
wira sw
asta IRT
pela jarm
aha sisw
a lain
-lain
jenis pekerjaan
Gambar 5. Frekuensi Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan
4.3.4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Menurut Kasali 2001 pasar dapat dikelompokan menurut tingkatan pendidikan yang dicapai oleh konsumen. Pendidikan yang
berhasil diselesaikan oleh konsumen bisa menentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya, tingkat pendidikan akan
mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam pemilihan barang yang dikonsumsinya. Tingkat pendidikan terakhir responden
Gambar 6 paling banyak adalah SMU 52, kemudian diikuti sarjana 16, SLTP dan Diploma masing-masing 11, SD 9
dan S2S3 1
9 11
52
11 16
1
10 20
30 40
50 60
P er
sen tas
e
SD SLTP
SMU Diploma
SarjanaS1 S2S3
Tingkat Pendidikan
Gambar 6. Frekuensi Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.3.5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Produk yang dibeli oleh konsumen biasanya erat hubungannya dengan tingkat pendapatan seseorang. Untuk tingkat pendapatan
secara keseluruhan didominasi oleh tingkat kurang dari satu juta yaitu 62 Gambar 7, hal ini dikarenakan pula oleh mayoritas
responden adalah pelajar dan mahasiswa dengan usia 16-25 tahun sehingga pada umumnya belum memiliki sumber pendapatan sendiri.
Selanjutnya untuk pendaatan Rp. 1.000.001-Rp. 3.000.000 23, pendapatan Rp. 3.000.001-Rp. 6.000.000 10, pendapatan
Rp.9.000.001 3, dan pendapatan Rp. 6.000.001-Rp. 9.000.000 2.
62
23 10
2 3
Rp.1.000.000 Rp.1.000.001-Rp.3.000.000
Rp.3.000.001-Rp.6.000.000 Rp.6.000.001-Rp.9.000.000
Rp.9.000.001
Gambar 7. Frekuensi Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan
4.3.6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengeluaran
Berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi pangan, mayoritas adalah tingkat pengeluaran Rp.100.001-Rp.300.000 dengan
persentase sebesar 35, kemudian pengeluaran Rp300.001 - Rp 600.000 sebesar 28. Tingkat pengeluaran kurang dari
Rp 100.000 sebesar 18, Rp 600.001 - Rp 900.000 sebesar 12, sedangkan tingkat pengeluaran diatas Rp.900.001 sebesar 7
Gambar 8.
18 35
28
12 7
Rp.100.000 Rp.100.001-Rp.300.000
Rp.300.001-Rp.600.000 Rp.600.001-Rp.900.000
Rp.900.001
Gambar 8. Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pengeluaran untuk Konsumsi
Analisis Cluster Proses pengelompokan konsumen berdasarkan frekuensi,
dilakukan melalui teknik cluster analysis menggunakan SPSS 11.5 for windows. Dalam analisis ini digunakan metode Two Step Cluster,
hal ini dikarenakan objek muatan yang digambarkan berupa variabel demografi. Karakteristik yang dijadikan peubah pengelompokan
konsumen adalah berdasarkan tingkat usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan serta tingkat pengeluaran pribadi per bulan. Analisis
kelompok dibagi kedalam lima kelompok. Pembagian ini dilakukan dengan alasan disesuaikan dengan pengelompokan tingkat usia.
Menurut Kotler 1997 variabel usia sangat sering berhubungan dengan keinginan, preferensi dan tingkat pemakaian konsumen.
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan SPSS 11.5 for windows untuk pengelompokan konsumen dihasilkan lima kelompok
konsumen dengan ciri sebagai berikut. Kelompok satu dengan persentase 11 terdiri dari konsumen dengan tingkat usia 26-35
tahun, dengan pekerjaan sebagai pegawai wiraswasta, dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1, dan tingkat pengeluaran per bulan
Rp. 600.001 – Rp. 900.000. Kelompok kedua dengan persentase 13 terdiri dari konsumen dengan tingkat usia 16-25 tahun, dengan
pekerjaan sebagai pegawai wiraswasta, dengan latar belakang pendidikan SMU, dan tingkat pengeluaran per bulan Rp. 600.001 –
Rp.900.000. Kelompok ketiga dengan ukuran kelompok 27 terdiri dari
konsumen dengan tingkat usia 16-25 tahun, dengan pekerjaan sebagai pelajarmahasiswa, dengan latar belakang pendidikan
SMUdan tingkat pengeluaran per bulan Rp. 100.001 – Rp. 300.000. Kemudian kelompok keempat dengan ukuran kelompok 30 terdiri
dari konsumen dengan tingkat usia 16-25 tahun, dengan pekerjaan sebagai pelajarmahasiswa, dengan latar belakang pendidikan
SMUdan tingkat pengeluaran per bulan Rp. 300.001 – Rp. 600.000. Kelompok kelima dengan ukuran kelompok 19 terdiri dari
konsumen dengan tingkat usia 10-15 tahun, dengan pekerjaan sebagai pelajarmahasiswa, dengan latar belakang pendidikan
Sekolah Dasar dan tingkat pengeluaran per bulan kurang dari Rp. 100.000.
Tabel 8. Pengelompokan Konsumen
Kelompok Ukuran
Usia Pekerjaan Pengeluaran Pendidikan
1 11 26-35
peg.swasta Rp.600.001-
Rp.900.000 SarjanaS1
2 13 16-25
peg.swasta Rp.600.001-
Rp.900.001 SMU
3 27 16-25
pelajar mahasiswa
Rp.100.001- Rp.300.000
SMU 4 30
16-25 pelajar
mahasiswa Rp.300.001-
Rp.600.000 SMU
5 19 10-15
pelajar mahasiswa
Rp.100.000 SD
Berdasarkan pengelompokan diatas maka didapat kesimpulan bahwa target pasar yang paling potensial adalah kelompok ketiga
yaitu usia 16-25 tahun, yang mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa, meskipun tingkat pengeluaran per bulan tidak cukup
besar yaitu Rp. 100.001 - Rp. 300.000. Namun segmen pasar Popeyes sendiri adalah untuk keluarga sehingga tidak membatasi
secara usia, artinya Popeyes tidak hanya mengkhususkan diri untuk segmen usia tertentu.
4.4. Analisis Pesaing