Industri Restoran TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Industri Restoran

Tahun 50-an restoran belum merupakan kebutuhan masyarakat yang saat itu baru lepas dari perang kemerdekaan. Pada masa ini jumlah restoran sangat sedikit dan jauh dari jangkauan rakyat bawah. Secara umum restoran tahun 50-an dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Secara kuantitas, jumlah restoran sedikit. Untuk kalangan menengah ke atas hanya satu dua restoran yang menonjol, begitupula warung yang ada untuk kelas bawah jumlahnya sangat terbatas dengan menu tertentu. 2. Kualitas menu memakai standar Belanda atau masakan Cina. 3. Budaya makan di restoran belum jadi ciri masyarakat, karena kondisi sosial ekonomi masih belum memungkinkan. 4. Sistem pelayanan masih mengacu pada standar hotel Belanda belum dikenal French, American atau Russian Service. 5. Belum menggunakan sistem pemasaran yang baik karena terbatasnya segmen pasar. Sejak tahun 1970-an restoran berkembang dengan masuknya investor asing. Dari hasil penelitian dapat diindentifikasi restoran masa kini memiliki ciri sebagi berikut: 1. Bentuk usaha dapat independen, atau terkait dengan hotel atau institusi yang lain. 2. Tipe restoran lebih beragam dengan menu dan harga beragam. 3. Strata sosial memberi pengaruh jelas pada tipe konsumennya. 4. Menu terpengaruh menu hotel dan menu etnis yang beragam. 5. Perpindahan lintas kerja atau job turn over cenderung tinggi karena pegawai bebas pindah dari satu restoran ke restoran lainnya. 6. Persaingan bisnis ketat, sehingga membutuhkan pemasaran yang ditangani secara serius. 7. Timbul perusahaan waralaba atau franchise dengan investor asing dan adanya lisensi untuk restoran anggota franchise. 8. Keahlian memasak dihargai tinggi dan chief memiliki peranan sebagai ”the man behind the resto” dan untuk sebagian restoran memiliki otoritas kreasi. 9. Restoran dapat menjadi pengikat interaksi interaksi antar bangsa dan dapat menjadi duta nasional untuk bangsa kita. 10. Pengoperasiannya didukung manajemen modern dan teknologi informasi yang canggih, serta alat produksi yang mutakhir. Bartono, 2005 Restoran merupakan industri pangan yang bergerak dalam pengolahan dan penyajian makanan siap santap. Restoran menempati sebagian atau seluruh bangunan permanen yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan bagi umum Depkes, 1995. Klasifikasi restoran berdasarkan pengelolaan dan sistem penyajian dibagi tiga yaitu: 1. Restoran formal, yaitu restoran yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan eksklusif. 2. Restoran nonformal, seperti halnya restoran formal hanya lebih mengutamakan kecepatan pelayanan dan umumnya dengan harga yang lebih murah. 3. Specialties Restaurant, yaitu restoran yang menyediakan makanan dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu Soekresno dalam Nurismanto, 2002 Restoran dapat diklasifikasikan menurut tingkat layanan yang diberikan kepada konsumen. Menurut The National Restaurant Asociation, restoran terbagi menjadi : 1 Menu lengkap dengan meja layanan, 2 Menu terbatas dengan meja layanan, 3 Menu terbatas tanpa meja layanan, dan 4 Layanan kafetaria Smith dalam Nurismanto, 2002.

2.2. Restoran Fast Food