Peramalan Harga Ayam di Yogyakarta

akan mengalami kenaikan secara drastis yang diakibatkan oleh mekanisme pembentukan harga yang terjadi di pasar. Berdasarkan hasil peramalan diharapkan adanya peran serta dari pihak terkait, agar ketidakstabilan harga dapat dihindari dan tidak merugikan pihak konsumen maupun produsen.

5.4. Peramalan Harga Ayam di Yogyakarta

5.4.1. Identifikasi Pola Data Harga Ayam di Yogyakarta

Berdasarkan plot data harga ayam di Yogyakarta, memperlihatkan bahwa data tersebut memiliki kecenderungan yang positif. Plot data yang memiliki kecenderungan positif, mengindikasikan bahwa data memiliki unsur trend yang diperlihatkan dari garis rata-rata yang meningkat. Dari plot autokorelasi data diduga memiliki unsur musiman, tetapi tidak terlihat jelas karena time lag yang berbeda nyata dari nol tidak mempunyai jarak yang sama Lampiran 1. Plot data juga menunjukkan bahwa harga ayam di Yogyakarta mengalami fluktuasi yang sangat besar. Permintaan konsumen merupakan salah satu hal yang menyebabkan harga ayam menjadi meningkat pada saat permintaan melonjak naik. Di sisi lain pasokan dari penjualpeternak dapat menyebabkan harga turun bila ayam yang dipasok ke pasaran relatif lebih banyak. Harga Ayam di Yogyakarta 90 00 10 00 11000 12 00 13000 14000 15 00 16000 17 00 18000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 Periode bulan ke- Harga Rpkg Gambar 11. Plot Data Harga Ayam di Yogyakarta Model tentatif yang digunakan adalah model yang dianggap sesuai dengan pola data harga ayam di Yogyakarta yang memiliki unsur trend dan musiman. Beberapa model tentatif akan disajikan sebagai bahan perbandingan dan untuk menentukan model tentatif yang terbaik.

5.4.2. Model Peramalan Harga Ayam di Yogyakarta

Setelah melakukan langkah identifikasi pola data, tahap berikutnya adalah penerapan model peramalan time series yang sesuai dengan pola data yang akan dianalisis. Model terbaik yang akan digunakan untuk meramalkan harga ayam di Yogyakarta ditentukan dengan melihat nilai MSE terkecil. Tabel 9 menyajikan nilai MSE hasil penerapan beberapa model time series yang dianggap sesuai dengan pola data harga ayam di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penerapan beberapa model peramalan time series pada Tabel 9, nilai MSE terkecil diperoleh melalui model SARIMA 1,1,02,1,1 12 . Nilai MSE terkecil yang diperoleh berdasarkan model SARIMA 1,1,02,1,1 12 adalah sebesar 239.728. Tabel 9. Nilai MSE Hasil Penerapan Model Time Series untuk Harga Ayam di Yogyakarta Metode Ordo L MSE Naïve 878.780 Rata-rata Sederhana 2.440.280 Rata-Rata Bergerak Sederhana 3 1.306.311 4 1.415.109 6 1.414.903 12 1.656.797 Rata-Rata Begerak Ganda 3 6.196.484 4 6.541.275 6 6.586.603 12 7.547.691 Pelicinan Eksponensial Tunggal 851.886 Pelicinan Eksponensial Ganda 852.107 Dekomposisi Aditif 3 1.315.544 4 1.320.910 6 1.272.592 12 1.150.298 Dekomposisi Multiplikatif 3 1.315.847 4 1.320.554 6 1.292.125 12 1.169.741 Winters Aditif 3 6.777.837 4 7.798.440 6 1.468.435 12 1.669.401 Winters Multiplikatif 3 7.217.715 4 8.816.364 6 1.509.286 12 1.704.577 ARIMA 0,1,02,1,1 12 257.457 1,1,02,1,1 12 239.728 Berdasarkan hasil diagnostik model, terdapat alternatif model ARIMA yang memenuhi syarat, yaitu SARIMA 0,1,02,1,1 12 . Model alternatif ARIMA tersebut telah memenuhi kriteria iterasi yang harus konvergen. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan relative change in each estimate less than 0,0010 pada sesion. Syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh model adalah memiliki nilai MSE yang terkecil dibandingkan dengan model yang lain dan kriteria ini dipenuhi oleh model SARIMA 1,1,02,1,1 12 .Berdasarkan kriteria tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa model SARIMA 1,1,02,1,1 12 lebih cocok untuk menjelaskan pola data harga ayam di Yogyakarta. Dari output pada Lampiran 5 persamaan model tersebut adalah: 12 25 24 13 12 1 7179 , 3431 , 9901 , 3431 , 8892 , 3431 , 2 , 233 − − − − − − + + − + − + = t t t t t t t Y Y Y Y Y Y ε Dimana: t Y = nilai ramalan harga ayam di Yogyakarta untuk satu periode ke depan 1 − t Y = harga ayam di Yogyakarta pada periode t-1 12 − t Y = harga ayam di Yogyakarta pada periode t-12 13 − t Y = harga ayam di Yogyakarta pada periode t-13 12 − t Y = harga ayam di Yogyakarta pada periode t-12 24 − t Y = harga ayam di Yogyakarta pada periode t-24 12 − t ε = nilai error pada periode t-12 Selain model ARIMA, model pelicinan eksponensial tunggal merupakan pilihan terbaik berikutnya untuk meramalkan data harga ayam di Yogyakarta. Model ini memberikan kemudahan tetapi tetap mengutamakan tingkat keakuratan yang tinggi. Model pelicinan eksponensial tunggal menghasilkan nilai MSE terkecil berikutnya setelah model ARIMA, yaitu sebesar 851.886.

5.4.3. Peramalan Harga Ayam di Yogyakarta dengan Model Peramalan

Terbaik Berdasarkan penerapan model time series yang disesuaikan dengan pola data harga ayam di Yogyakarta, model yang menghasilkan nilai MSE paling kecil adalah model SARIMA 1,1,02,1,1 12 . Model ini selanjutnya digunakan sebagai model terbaik untuk meramalkan harga ayam di Yogyakarta. Hasil Peramalan harga ayam di Yogyakarta ditampilkan pada Gambar 12 berikut. Hasil Peramalan di Kota Yogyakarta 17.000 18.000 19.000 20.000 21.000 22.000 23.000 24.000 25.000 26.000 27.000 28.000 29.000 30.000 Periode bulan ke- Harga Rpkg Forecast 19.361 19.266 20.402 18.136 18.412 20.437 21.200 22.241 24.988 24.376 23.788 26.339 26.921 28.640 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 Gambar 12. Hasil Peramalan Harga Ayam di Yogyakarta Dilihat dari kecenderungan hasil peramalan harga ayam di Yogyakartaa untuk 14 periode yang akan datang menunjukkan bahwa harga ayam di Yogyakarta akan mengalami kenaikan secara drastis yang diakibatkan oleh mekanisme pembentukan harga yang terjadi di pasar. Berdasarkan hasil peramalan diharapkan adanya peran serta dari pihak terkait, agar ketidakstabilan harga dapat dihindari dan tidak merugikan pihak konsumen maupun produsen.

5.5. Peramalan Harga Ayam di Surabaya