Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

dilihat bahwa daging ayam memiliki protein sebesar 18,20 gram per 100 gram daging ayam, serta memiliki nilai kalori sebesar 404 Kkal per 100 gram daging ayam. Gizi yang cukup lengkap yang terkandung dalam daging ayam menyebabkan masyarakat lebih menyukai daging, selain itu harga daging ayam relatif lebih terjangkau bila dibandingkan dengan harga daging jenis ternak yang lainnya. Tabel 4. Kandungan Nilai Gizi Daging Ayam Nilai Gizi per 100 gram Jumlah Kalori Kkal 404.00 Protein gram 18.20 Lemak gram 25.00 Kolesterol mg 60.00 Vitamin A mcg 243.00 Vitamin B1 gram 0.80 Vitamin B6 gram 0.16 Asam Linoleat mg 6.20 Kalsium gram 14.00 Fosfor mg 200.00 Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan 1992 dalam Azmi 2004.

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Susanti 2006 melakukan penelitian dengan judul Peramalan Permintaan Cabai Merah Studi Kasus Pasar Induk Kramat Jati, DKI Jakarta. Peramalan ini dilakukan untuk melihat pola data permintaan cabai merah dan menentukan metode yang tepat untuk melakukan peramalan. Hasil dari penelitian adalah pola data permintaan cabai merah mengalami fluktuasi yang besar dan terdapat data periode musiman. Dari hasil uji berbagai metode peramalan time series dan metode peramalan kausal, maka diperoleh bahwa metode peramalan yang dianggap paling akurat adalah metode peramalan time series ARIMA. Metode peramalan ARIMA dianggap paling akurat karena memiliki perhitungan kesalahan error yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan metode peramalan yang lainnya. Model peramalan ARIMA yang didapat adalah SARIMA 1,1,10,1,1 51 . Kelemahan penelitian ini adalah belum meneliti tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terbentuknya permintaan cabai merah pada Pasar Induk Kramat Jati. Sukmawati 2006 meneliti tentang faktor- faktor yang mempengaruhi produksi teh hitam serta peramalan harga teh jenis BOPF, PF, dan Dust pada PTPN VIII perkebunan Goalpara. Hasil dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi teh hitam oleh Sukmawati adalah variabel produksi teh basah dan tenaga kerja pengolahan secara simultan berpengaruh nyata terhadap produksi teh hitam. Sedangkan secara parsial, faktor produksi teh basah berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen, serta faktor produksi tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi teh hitam pada tingkat kepercayaan 95 persen. Berdasarkan hasil peramalan pada teh hitam jenis BOPF, PF dan Dust, Sukmawati mendapatkan bahwa metode peramalan time series yang paling akurat adalah model ARIMA, yaitu ARIMA 1,0,01,0,0 9 untuk teh hitam jenis BOPF, ARIMA 1,0,10,0,1 36 untuk teh hitam jenis PF, dan ARIMA 0,1,00,0,1 24 . Kelemahan penelitian ini adalah belum dilakukan implikasi hasil peramalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga teh pada PTPN VIII perkebunan Goalpara. Jafarudin 2005 melakukan peramalan volume produksi TBS di kebun percobaan Betung II A. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perkembangan produksi TBS pada kebun percobaan Betung II A. Hasil dari penelitian ini adalah ARIMA 1,1,21,1,2 6 merupakan metode peramalan terbaik untuk meramalkan perkembangan produksi TBS. Kelemahan penelitian ini adalah belum dilakukannya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan volume produksi TBS di kebun percobaan Betung II A. Peramalan tentang daging ayam telah pula dilakukan oleh Azmi 2004 mengenai peramalan permintaan daging ayam di PT Sierad Produce, Tbk. Dalam penelitiannya Azmi melakukan pemilihan model peramalan kuantitatif yang paling tepat dengan menggunakan metode time series dan kausal regresi. Pola data yang digunakan adalah data time series mingguan permintaan dan harga daging ayam yang dimiliki PT Sierad Produce, Tbk. mulai minggu pertama bulan Januari 2001 hingga minggu ke empat bulan Mei 2003. Hasil dari penelitian ini adalah metode yang terbaik untuk melakukan peramalan terhadap permintaan daging ayam pada PT. Sierad Produce, Tbk. adalah metode ARIMA 1,1,2. Kelemahan penelitian ini adalah metode kausal dan time series keduanya dibandingkan tingkat akurasi modelnya dan tidak digunakan lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan daging ayam pada PT. Sierad Produce, Tbk. Sugiharta 2002 menganalisis penggunaan metode peramalan terhadap harga komoditas cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati. Penelitian ini dimaksudkan untuk pemilihan model peramalan yang tepat, mencakup metode peramalan time series dan kausal, untuk harga komoditas cabai merah yang terbagi menjadi cabai merah besar dan cabai merah keriting. Hasil dari penelitian ini adalah metode ARIMA merupakan metode yang paling tepat untuk meramalkan harga komoditas cabai merah di pasar induk kramat jati, hal ini dikarenakan data permintaan komoditas cabai merah di pasar induk kramat jati merupakan data time series dan mengandung data musiman. Penggunaan model peramalan kausal sulit dilakukan karena sulit untuk mendapatkan data hitoris yang lengkap. Model ARIMA yang tepat untuk komoditas cabai merah di pasar induk kramat jati adalah ARIMA 2,1,2 untuk cabai merah besar dan ARIMA 1,1,1 untuk cabai merah keriting. Kelemahan penelitian ini adalah belum digunakannya metode peramalan kausal karena kesulitan data historis sehingga tidak dapat dilihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap terbentuknya harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati. Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini akan diramalkan harga ayam pada enam kota di Jawa-Bali untuk periode 12 bulan ke depan. Selain itu, hasil peramalan tersebut akan dianalisis dan dibahas menggunakan analisis regresi, untuk melihat kecenderungan harga ayam pada masing- masing kota dan faktor pembentuknya.

III. KERANGKA PEMIKIRAN