Perilaku Pascapembelian Proses Keputusan Pembelian Shampo Antiketombe

shampo antiketombe yang dibeli hanya untuk konsumsi pribadi dan umumnya shampo antiketombe ini digunakan konsumen setiap dua hari sekali. Sekarang harga shampo antiketombe naik, sehingga pengeluaran konsumen perbulan untuk membeli shampo antiketombe tentu ikut naik. Pengeluaran konsumen untuk membeli shampo antiketombe dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Pengeluaran Konsumen untuk Membeli Shampo Antiketombe, 2004

5.1.5. Perilaku Pascapembelian

Setelah membeli shampo antiketombe yang diinginkan, konsumen membandingkan apakah kenyataan atau hasil yang didapatkan dari penggunaan produk memuaskan atau tidak memuaskan. Sikap yang terbentuk akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya di masa yang akan datang. Tabel 22 di bawah ini menunjukkan sikap konsumen setelah mengkonsumsi shampo antiketombe. Tabel 22. Sikap Konsumen Setelah Mengkonsumsi Shampo Antiketombe, 2004 Pengeluaran Konsumen Per Bulan Jumlah orang Persentase Rp 10.000,00 78 48,75 Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00 66 41,25 Rp 20.000,00 – Rp 30.000,00 13 8,12 Rp 30.000,00 3 1,88 Total 160 100 Sikap Konsumen Jumlah orang Persentase Puas 83 51,88 Biasa saja 71 44,37 Tidak puas 6 3,75 Total 160 100 Dari Tabel 22 di atas dapat dilihat bahwa sedikit sekali konsumen yang menyatakan tidak puas terhadap shampo antiketombe yang mereka konsumsi. Lebih dari sebagian konsumen yaitu sebanyak 51,88 persen menyatakan puas dengan shampo antiketombe yang dikonsumsi selama ini. Tidak puas dapat disebabkan karena hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada merek lain yang lebih cocok atau harganya mahal. Sebaliknya, shampo antiketombe yang mampu memberikan hasil lebih dari yang diharapkan, harganya tidak mahal atau tidak ada merek lain yang cocok dapat membuat konsumen puas terhadap shampo antiketombe yang dikonsumsinya. Selain itu, hampir sebagian konsumen merasa biasa saja setelah mengkonsumsi shampo antiketombe. Ini mungkin disebabkan manfaat shampo antiketombe yang dikonsumsi tidak terlalu dirasakan konsumen, dengan kata lain biasa saja. Shampo antiketombe yang dikonsumsi tidak menimbulkan dampak negatif pada rambut dan tidak pula mengatasi masalah yang dirasakan konsumen. Kepuasan yang dirasakan konsumen dapat menumbuhkan loyalitas kesetiaan terhadap produk atau merek. Hal ini dapat diketahui dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah ketersediaan dan kenaikan harga shampo antiketombe favoritnya. Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa 59,38 persen konsumen menyatakan akan mencari ke tempat lain jika shampo antiketombe favoritnya tidak tersedia di tempat pembelian dan sebanyak 12,50 persen konsumen menyatakan tidak jadi membeli. Sedangkan sisanya akan membeli shampo antiketombe merek lain yang tersedia di tempat pembelian. Dari sikap konsumen yang akan mencari ke tempat lain atau sikap tidak jadi membeli jika merek shampo antiketombe yang disukainya tidak ada di tempat pembelian menunjukkan adanya kesetiaan konsumen terhadap merek favorit yang diinginkan sehingga tidak rela untuk menggantinya dengan merek shampo antiketombe lain. Tabel 23. Sikap Konsumen jika Shampo Antiketombe Favorit Tidak Ada di Tempat Pembelian, 2004 Loyalitas konsumen terhadap suatu produk shampo antiketombe juga dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan konsumen jika shampo antiketombe favoritnya mengalami kenaikan harga Tabel 24. Kelompok konsumen terbanyak adalah kelompok yang menyatakan akan tetap membeli shampo antiketombe favorit walaupun shampo antiketombe tersebut mengalami kenaikan harga yaitu sebanyak 73,75 persen. Sikap 20,62 persen konsumen lainnya menyatakan untuk memilih mencari shampo antiketombe lain dengan harga yang lebih murah dan sisanya sebanyak 5,63 persen memilih untuk tidak jadi membeli. Hal ini menunjukkan tingginya loyalitas konsumen yang tetap membeli shampo antiketombe favoritnya, walaupun shampo antiketombe tersebut mengalami kenaikan harga. Tabel 24. Sikap Konsumen jika Shampo Antiketombe Favorit Mengalami Kenaikan Harga, 2004 Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh konsumen melalui tahap-tahap proses keputusan pembelian shampo antiketombe. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang berbeda dalam setiap tahapnya, dimana tidak Sikap Konsumen Jumlah orang Persentase Mencari ke tempat lain 95 59,38 Membeli merek lain 45 28,12 Tidak jadi membeli 20 12,50 Total 160 100 Sikap Konsumen Jumlah orang Persentase Tetap membeli 118 73,75 Mencari yang lebih murah 33 20,62 Tidak jadi membeli 9 5,63 Total 160 100 semua tahap harus dilalui konsumen pada setiap proses pembelian. Hal ini dapat terjadi pada pembelian yang bukan untuk pertama kali dan pada konsumen yang sangat loyal terhadap produk atau merek tertentu. Kesimpulan dari tahapan- tahapan proses keputusan pembelian shampo antiketombe yang dilakukan oleh sebagian besar konsumen wanita usia 15-24 tahun dapat dilihat pada Gambar 3. Pengenalan Kebutuhan Konsumen Shampo Antiketombe - Motivasi - Manfaat yang dicari - Keterlibatan - Rambut berketombe - Terhindar dari ketombe kesehatan - Biasa saja Pencarian Informasi Konsumen Shampo Antiketombe - Ketersediaan waktu khusus - Sumber informasi - Media yang paling berpengaruh - Fokus perhatian - Tidak ada - Televisi - Televisi - Manfaat shampo antiketombe Evaluasi Alternatif Konsumen Shampo Antiketombe - Pertimbangan awal - Manfaat - Harga Pembelian Konsumen Shampo Antiketombe - Alasan pemilihan merek - Tempat pembelian - Cara memutuskan pembelian - Cocok dengan rambut dan kulit kepala - Supermarket - Tergantung situasi Perilaku Pascapembelian Konsumen Shampo Antiketombe - Tingkat kepuasan - Jika merek favorit tidak tersedia - Jika harga shampo favorit naik - Puas - Mencari ketempat lain - Tetap membeli Gambar 3. Tahapan Proses Pembelian Shampo Antiketombe

5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen